Tinta Media: Siti Hajar
Tampilkan postingan dengan label Siti Hajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Siti Hajar. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Juli 2023

UIY Ajak Umat Belajar Tauhid dari Siti Hajar

Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) mengajak umat Islam untuk belajar tauhid yang kokoh dari Siti Hajar.

"Apa yang bisa kita petik pelajaran dari Siti Hajar sebagaimana juga pelajaran dari Nabi Ibrahim Alaihissalam, tak lain adalah tauhid, keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang kokoh yang ditunjukkan dengan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sepenuh-penuhnya," tuturnya dalam Program Fokus To The Point: Belajar Sabar dari Siti Hajar di kanal YouTube UIY Offiicial, Kamis (29/6/2023).

Ia mengisahkan satu dialog yang menarik ketika Nabi Ibrahim Alaihissalam diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk meninggalkan Siti Hajar dan putranya Ismail yang masih dalam gendongan di lembah tidak berpenghuni. 

"Di dalam Al Qur'an disebut Siti Hajar heran bukan alang kepalang ketika suaminya pergi begitu saja. Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam namun tidak dijawab Nabi Ibrahim pertanyaan tersebut. Lalu Siti Hajar mengubah pertanyaannya dengan bertanya apakah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang memerintahkan hal ini, meninggalkan istri dan anaknya disini. Lalu dijawab ya oleh Nabi Ibrahim dan dijelaskan," bebernya. 

Kemudian Siti Hajar mengambil kesimpulan sendiri bahwa kalau begitu Allah tidak akan mungkin menyia-nyiakan. Dari perubahan sikap Siti Hajar yang semula keheran-heranan menjadi menerima sepenuhnya setelah tahu itu memang perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Ini tentu bukan perubahan sikap yang sederhana," ungkapnya.

"Mengapa, karena dia tahu dimana dia tinggal. Dalam hadis disebutkan engkau tinggalkan kami di tempat yang tidak ada seorang pun dan tidak ada sesuatu pun. Jadi ini sesuatu yang luar biasa," imbuhnya.

Menurutnya poin penting sekali untuk dihayati dan diteladani bahwa begitulah semestinya sikap seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala sejati. Taat setaat-taatnya atas perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala meskipun perintah itu sekilas tampak tidak masuk akal.

"Kuncinya adalah keyakinan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan menzalimi hambanya. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an, sikapnya adalah saya mendengar dan saya mentaati," ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala yang yakin akan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala itu tidak boleh berputus asa meskipun menghadapi situasi yang secara rasional itu mustahil. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Siti Hajar yang betul-betul menunjukkan ikhtiar yang luar biasa ketika mencari air dengan berlari ke Safa dan Marwah sebanyak 7 kali dilakukan sendiri. 

"Secara mentality biasanya orang kalau sudah di dalam situasi yang begitu rupa, mental itu jatuh, tidak ada kekuatan untuk dia melakukan sebuah ikhtiar. Ini perempuan luar biasa," tukasnya.

"Yang menarik, ketika dia kepada titik optimum ikhtiar Allah menentukan takdirnya. Keluar air di titik bukan ikhtiar Siti Hajar, di luar area iktiarnya yaitu di matof, tempat tawaf. Kan disitu sumur zamzam keluar. Jadi yang menurut kita mustahil, bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak," terangnya.

Ia mengingatkan bahwa perlu disadari saat ini memang pengemban dakwah dalam kondisi begitu menekan. Lawan-lawan dari dakwah begitu rupa. Tidak mungkin, sama halnya yang dihadapi Siti Hajar. 

"Secara geologis tidak mungkin tetapi ketika kita bilang Allah berkehendak, jadi!" tandasnya.[] Ajira
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab