Tinta Media: Sicupak
Tampilkan postingan dengan label Sicupak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sicupak. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Juni 2022

CERITA LAIN MERIAM SI CUPAK MENURUT SNOUCK HURGRONJE

Tinta Media - Dalam Bustanus Salatin, menurut Snouck salah satu Sultan Aceh mengutus sebuah kapal besar ke Istanbul dengan membawa lada hitam dalam jumlah banyak berserta dengan sejumlah utusan Sultan. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah memperkenalkan Aceh kepada Sultan Turki Utsmani sekaligus menarik perhatian Sultan terhadap Aceh serta menunjukkan loyalitas Aceh kepada Sultan Turki yang dalam manuskrip Aceh dikenal dengan aebutan "Raca Rum (Raja Rum)" dan Khalifah Umat Islam. Sayangnya, tidak ada seorangpun di Istanbul yang pernah mendengar tentang Aceh.

Utusan Sultan Aceh tersebut tinggal di Istanbul dan berusaha menyampaikan kepada petugas istana bahwa mereka datang untuk bertemu dengan Sultan Turki Utsmani. Akan tetapi mereka tidak dapat meyakinkan petugas istana bahwa mereka adalah utusan resmi. Sehingga mereka tetap tidak dapat bertemu dengan Sultan Turki Utsmani meskipun mereka sudah tinggal disana selama dua tahun. Selama mereka menetap di Istanbul mereka terpaksa menjual lada hitam yang mereka bawa guna memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Beruntung pada akhirnya, Sultan Turki Utsmani mengetahui kehadiran mereka. Peristiwa ini terjadi ketika Sultan baru saja keluar dari Masjid setelah shalat jumat. Ia melihat seseorang yang berpakaian tradisional yang berbeda dengan orang-orang Istanbul.

Sultan kemudian memanggil para utusan tersebut. Lalu menanyakan kapan dan untuk apa mereka datang ke Istanbul. Mendengar penjelasan utusan Aceh tersebut Sultan Turki memarahi pegawai Istana yang tidak menyampaikan kehadiran utusan tersebut dan tidak mengantarkan mereka ke istana.

Para utusanpun kemudian menjelaskan juga kepada Sultan Turki Utsmani bahwa mereka membawa kapal yang penuh dengan lada hitam persembahan Sultan Aceh untuk Sultan Turki Utsmani. Namun kemudian mereka terpaksa menjual lada-lada tersebut guna memenuhi kebutuhan mereka yang terpaksa tinggal di Turki lebih lama dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

Lalu dengan malu-malu mereka mempersembahkan lada yang tersisa, yaitu sebanyak sebungkus lada atau "lada sicupak."

Sultan menerima pemberian tersebut dan meminta mereka untuk menceritakan perjalanan mereka ke Istanbul dan juga tentang negeri asal mereka. Mereka menjelaskan jauhnya perjalanan dan juga rute yang mereka lalui.

Sultan memgungkapkan kegembiraan menerima utusan tersebut. Lalu memerintahkan stafnya untuk menyiapkan sebuah meriah untuk di bawa pulang oleh utusan Aceh. Meriam tersebut diberi nama "lada sicupak."

Selain itu, atas permintaan para utusan, Sultan juga menyertakan mereka dengan para ahli kerajinan guna membantu rakyat Aceh berkarya. (Mehmet Akif Terzi, dkk, Turki Utsmani-Indonesia, Relasi dan Korespondensi Berdasarkan Dokumen Turki Utsmani, hal 39-40).

*****

Akan terbayang dalam benak ketika kita sedang di pintu masuk Masjid Hagia Shopia. Bagaimana Sultan keluar dari Masjid (Hagia Shopia) kemudian melihat utusan Aceh dan menanyakan mereka. Terbayang juga bagaimana dialog mereka. Dan sambutan Sultan Turki. Subhanalloh... Sangat amazing jika bisa berdiri di depan pintu masuk Hagia Shopia.

*****

Ingin bisa pergi ke Turki secara "GRATIS" sehingga bisa membayangkan kejadian di atas di depan masjid Hagia Shopia? Saya akan tunjukkan bagaimana cara mudah untuk itu. Simak terus FB saya ini...

*****


Inspiring Journey to Istanbul... 😍😍😍

.
Gus Uwik
Peneliti Pusat Kajian Peradaban Islam 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab