Semua Sibuk, Tapi Sibuk untuk Apa?
Tinta Media - Tidak ada manusia nganggur. Semua manusia pasti sibuk. Sibuk menghabiskan waktu. Andai ada manusia yang merasa jadi pengangguran maka sejatinya tetaplah dia sibuk yakni sibuk menghabiskan umurnya.
Persoalan pentingnya adalah, sibuk untuk apa? Sibuk menghabiskan umur untuk apa?
Pastinya kita ingin menjadi manusia yang tidak rugi. Karena semua manusia pasti rugi. Rugi karena modalnya habis, yakni umurnya, sementara untung tak diraih.
Demikian lah firman Allah dalam surah Al Ashr ayat 1-3:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالْعَصْرِۙ
Wal-‘asr.
“Demi masa."
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
“Sungguh, manusia berada dalam kerugian."
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر
"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
Manusia yang dikecualikan dari merugi hanyalah orang yang beriman dan beramal sholih serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Oleh karena itu jika kita tidak sibuk dalam ketaatan pasti sibuk dalam kemaksiatan. Jika tidak sibuk sebagai manusia taat pasti sibuk sebagai ahli maksiat. Jika tidak sibuk dakwah pasti sibuk juga untuk hal-hal lain yang bisa jadi tak berguna.
Oleh karena itu jangan sampai kita berhenti berjuang. Karena sibuk berdakwah untuk Islam kaffah adalah sebaik baiknya kesibukan. Kesibukan yang bisa menghasilkan pahala berlipat ganda bahkan bisa menjadi pahala investasi. Pahala yang terus mengalir meski sudah mati berabad abad lamanya.
Dan yang lebih penting lagi sibuk berdakwah bisa menghindarkan kita dari sibuk bermaksiat. Karena pada dasarnya, kita pasti sibuk. Hanya apakah sibuk berdakwah, sibuk beramal sholih ataukah sekedar sibuk untuk menghabiskan umur dan hasilnya hanya dosa.
Tidak cukup juga asal sibuk amal Sholih misalnya amal amal fardiyah yakni sibuk ibadah mahdhoh dan bersedekah tanpa berdakwah. Atau sekedar berdakwah mengajak kepada kebaikan. Karena yang dituntut oleh syariat Islam adalah berdakwah merubah sistem dari sistem Jahiliyah ini menjadi sistem Islam yang diterapkan Islam kaffah dalam sistem khilafah. Begitulah tuntutan syariah bukan sekedar dakwah menurut hawa nafsu kita.
Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah berkata,
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil.”
[Ibnu Qayyim al Jauziyah, al Jawabul Kaafi hal 156]
Ngaji yuk! Dakwah yuk![]
Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center