Tinta Media: Sengkarut BUMN Karya
Tampilkan postingan dengan label Sengkarut BUMN Karya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sengkarut BUMN Karya. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Maret 2023

INDEF: BUMN Karya Harus Diselamatkan dari Sengkarut

Tinta Media - Peneliti INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Dr. Muhammad Rizal Taufikurahman menilai BUMN Karya harus diselamatkan dari sengkarut yang terjadi saat ini.

“BUMN Karya ini harus diselamatkan karena merupakan mandatory dari negeri kita yang bertujuan menjadi agen pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, supaya ekonomi nasional jauh lebih baik,” tegasnya dalam Live Streaming: Sengkarut BUMN Karya, Selamatkan atau Bubarkan? Rabu (1/3/2023), di kanal Youtube PAKTA Channel (Pusat Analisis Kebijakan Strategis).

Menurutnya, pergerakan ekonomi nasional ke arah yang lebih baik merupakan tanggung jawab BUMN. Maka untuk memperbaiki sengkarut BUMN Karya ini diperlukan intervensi pemerintah. “Intervensi tersebut berupa penyertaan modal nasional terhadap BUMN-BUMN ini,” tuturnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, diperlukan restrukturisasi dari aspek kelembagaan. Tidak hanya penyertaan modal nasional saja tetapi juga manajemennya harus diperbaiki.
“Mereka harus yang profesional, mereka dipilih untuk menjadikan perekonomian jauh lebih baik, tidak dikorupsi. Memang harus orang-orang yang amanah dalam pelayanan publik,” ungkapnya.

Rizal menegaskan kembali bahwa pemerintah dari kementerian BUMN segera untuk mengalami, mengawasi jalannya BUMN itu dengan memilah-milah, mengaudit, mengevaluasi keuangan agar kinerjanya profesional.

“Karena ini kan perusahaan negara yang mengelola sumber daya alam Indonesia dan sebagai perusahaan agen pembangunan ekonomi negara dan menjadi simulator terhadap pelaku-pelaku usaha di Indonesia,” tegasnya.

“Jadi pelaku usaha-usaha swasta itu sebenarnya yang mengalami itu BUMN dan BUMN itu adalah perusahaan yang punya kekuatan di dalam mengelola sumber daya alam,” lanjutnya.

Ia berpendapat pemerintah harus menyelamatkan BUMN yang sehat, hanya 30 persen dari jumlah total BUMN yang ada. Yakni BUMN yang masih memungkinkan dan punya nilai strategis terhadap pembangunan ekonomi. “Ini betul-betul harus dijaga, baik BUMN di sektor keuangan, BUMN dengan basis pengolahan sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah, terus juga BUMN yang memang mengelola sumber daya alam yang basisnya untuk mendorong padat karya,” ujarnya.

Ia mengatakan BUMN memiliki daya tarik besar, antara lain mengelola keuangan yang besar, sehingga ketika monitoring dan pengawasannya tidak bagus maka akan terjadi kegiatan-kegiatan yang merugikan negara seperti kegiatan korupsi.

“Maka pemerintah harus fokus ke hal tersebut, jangan fokus ke yang lain kemudian membuyarkan konsentrasi untuk penyelamatan ini, termasuk di dalam menjalankan mandatory pembangunan infrastruktur yang berbasis pada kolom strategis nasional yang selama ini jor-joran sangat masif membangun infrastruktur yang justru memberatkan BUMN ,” katanya.

Hal ini, menurutnya, menjadi penyebab BUMN Karya ini terbebani di mana uangnya lebih besar dari keuntungannya atau penerimaan usahanya. 

“Dan kita tidak berharap BUMN Karya ini pailit. Itu sangat disayangkan selama masih bisa diselamatkan, pemerintah harus menyelamatkan ini dengan memperbaiki kinerja dari organisasi perusahaan atau manajemen perusahaan ini dengan revitalisasi dan mengganti orang-orang yang tidak amanah,” pungkasnya. [] Ageng Kartika
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab