Bangkit dan Sehat dengan Islam, Bukan yang Lain
Tinta Media - Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 56 digelar di pemerintahan Kabupaten Bandung dengan tema 'Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku'. Pemkab berharap, HKN ini menjadi sebuah momentum untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
Menurut Bupati Dadang Supriatna, tema ini menjadi semangat untuk masyarakat dan kembali beraktivitas produktif lagi. Bupati menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas.
Beliau juga mengimbau agar masyarakat jangan lengah dan melengkapi vaksinasi Covid-19 dengan Booster, BANDUNG, WWW. PASJABAR.COM
Adanya wabah Covid-19 benar-benar telah membuka wajah buruk sekularisme kapitalisme. Pemerintah telah gagal melindungi kesehatan dan keselamatan rakyatnya. Terlambatnya penanganan dan pendeteksian Covid-19 menyebabkan angka kematian yang tinggi. Negara pun kewalahan menghadapi kondisi ini karena minimnya tenaga kesehatan yang semakin hari semakin berkurang karena tidak sedikit yang meninggal.
Akhirnya, semakin banyak korban berjatuhan, pelayanan kesehatan yang semakin buruk karena keterbatasan ruang, fasilitas kesehatan, obat-obatan, dan peralatan lainnya. Ini menyebabkan keadaan rakyat semakin terpuruk.
Belum lagi, banyaknya kecurangan dalam penanganan kesehatan dan juga pemberian vaksin yang terjadi. Mereka memaksa rakyat secara halus, yaitu dengan menjadikan kartu vaksin sebagai syarat administrasi, masuk Mall, dan lain-lain.
Untuk membangkitkan kembali kondisi kesehatan rakyat pasca pandemi, pemerintah membuat suatu wacana atau gerakan masyarakat dalam rangka membangkitkan lagi kondisi kesehatan masyarakatnya. Caranya, dengan mengedukasi masyarakat agar memperbaiki pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, rajin berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Hal itu diharapkan dapat membantu masyarakat menjadi sehat dan bugar, terhindar dari berbagai macam penyakit dan virus.
Lebih baik menjaga kesehatan agar terhindar dari sakit daripada mengobati ketika sudah sakit. Hal ini karena biaya pelayanan kesehatan juga mahal, sedangkan ekonomi sedang menurun. Begitulah yang digaungkan oleh pemerintah dalam rangka bangkit dari masa-masa sulit pandemi. Namun, nyatanya upaya tersebut tidak akan bisa membuat perubahan yang berarti. Keadaan sebelum dan sesudah pandemi nyatanya sama saja. Peringatan Hari Kesehatan Nasional sekadar seremonial belaka yang tidak memberi solusi hakiki.
Masyarakat masih dalam kondisi sulit secara ekonomi. Bagaimana bisa mencukupi kebutuhan dan membeli makanan yang sehat kalau ternyata semakin kesini justru banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan Akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)?
Kesehatan mental juga perlu menjadi perhatian pemerintah saat ini, tidak hanya terfokus pada kesehatan jasmani saja. Di sinilah gagalnya pemerintah dalam upaya penanganan kesehatan pasca pandemi. Upaya atau gagasan yang ditawarkan tidak bisa memberi perubahan yang signifikan.
Islam menjamin pelayanan kesehatan dan mencukupi kebutuhan hidup rakyat.
Islam mengatur semuanya, bukan hanya soal ibadah. Akan tetapi, Islam juga mengatur hal-hal mengenai kehidupan bermasyarakat, termasuk pelayanan kesehatan.
Dalam Islam, kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Islam sangat menjamin layanan kesehatan demi tercapainya sebuah masyarakat yang sehat. Baik miskin atau kaya, semua berhak mendapatkan pelayanan yang terbaik. Penduduk desa maupun kota tidak ada perbedaan dalam pelayanannya. Pemerintah Islam tidak boleh mengomersilkan hak rakyat. Semua rata dijamin oleh negara. Hal ini karena mengayomi rakyat adalah kewajiban negara sepenuhnya. Islam menjamin kesehatan rakyat dengan tanggung jawab penuh dan diberikan secara cuma-cuma (gratis) .
Di dalam Islam, jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat adalah tanggung jawab negara. Pelayanan kesehatan wajib diberikan secara gratis (cuma-cuma) bagi masyarakat. Negara tidak boleh membebani rakyat untuk membayar kebutuhan layanan kesehatan. Rasulullah saw. yang bertindak sebagai kepala Negara Islam, telah menjamin kesehatan rakyatnya secara cuma-cuma, dengan cara mengirimkan dokter untuk rakyat yang sakit tanpa memungut biaya dari mereka.
Dengan begitu, negara Islam tidak akan pernah menjual atau memasang tarif untuk pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dalam negara Islam sangat bagus. Para dokter dan tenaga medis lainnya sangat mumpuni dan berkualitas, ditunjang dengan peralatan terbaik. Semua peralatan dan sarana kesehatan menjadi tanggung jawab negara.
Nabi Muhammad saw. bersabda:
"Imam adalah pemelihara dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya." (HR al-Bukhari).
Jadi, peringatan hari kesehatan nasional tidak akan berarti dan berpengaruh besar selagi sistem yang diterapkan bukan sistem Islam buatan Allah Swt. Sudah pasti, sistem Islam akan mampu menjadi solusi hakiki bagi umat seluruhnya. Sementara, tidak akan terealisasi semua hukum Allah tanpa adanya sebuah institusi, yaitu negara khilafah.
Saatnya umat mau mengkaji Islam secara menyeluruh dan mendalam sehingga tersadarkan bahwa Islamlah solusi terbaik untuk negeri ini. Hendaknya umat dengan sukarela memperjuangkan Islam secara berjamaah bersama jemaah dakwah ideologis agar masyarakat semakin paham dan menginginkan sebuah sistem yang jelas terbukti keberhasilannya.
Wallahu a'lam.
Oleh: Dartem
Sahabat Tinta Media