Aturan Yang Membebaskan Wanita Untuk Membuka Hijab Adalah Aturan Keji
Tinta Media - Menanggapi aturan yang dikeluarkan pemerintah Saudi Arabia yang membebaskan wanita untuk membuka hijabnya, Muslimah Media Center menilai hal tersebut sebagai aturan yang keji.
"Aturan yang membebaskan wanita untuk membuka hijabnya adalah aturan keji yang ingin mengembalikan wanita ke masa jahiliah dulu, tanpa penghormatan dan tanpa kemuliaan," ungkap narator dalam MMC Millenial: Hijab Tidak Diwajibkan Lagi : Kemajuan atau Kemunduran? Ahad (24/7/2022) Melalui kanal Youtube Muslimah Media Center.
"Aturan tentang jilbab tersebut adalah salah satu dari sekian banyak aturan yang menunjukkan bahwa Islam sangat memuliakan wanita. Hal itu tertuang pada Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya : Katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang," lanjut narator.
Narator menanyakan, apa yang ada di benak kalian apabila disebutkan kata Saudi Arabia? Pasti akan terbayang sebuah negeri yang kaya sebagai penghasil minyak bumi terbesar dunia dengan dua kota suci kaum muslimin di dalamnya yaitu Kota Mekkah dan Madinah. "Mekkah sebagai tempat lahir Nabi Muhammad SAW dan adanya Baitullah sedang Madinah adalah kota bersejarah saat peristiwa hijrah dan menjadi negara Islam pertama umat Islam," bebernya.
Tidak heran, kata narator, budaya agamis seperti menutup aurat dan memakai hijab bagi kaum wanita yang telah baligh sangat kental di negeri ini. "Apalagi pemerintahnya mewajibkan pemakaian hijab, tentu rakyatnya akan takut untuk melanggarnya," lanjutnya.
"Namun sayang, kewajiban memakai hijab tersebut sudah dicabut oleh pemerintah Saudi diakhir Juni 2022 lalu. Hal ini adalah bagian dari rencana reformasi visi 2030 Pangeran Muhammad bin Salman, Kepala Negara Saudi Arabia," ungkapnya.
Menurut Salman, kata narator, sudah saatnya negara ini tidak terlalu bergantung lagi pada minyak bumi sehingga butuh peningkatan jumlah pekerja termasuk pekerja perempuan untuk sektor - sektor selain minyak bumi. "Inilah bukti sekularisme yang sangat kuat mencengkram negeri - negeri muslim saat ini," ujarnya.
"Sekularisme berpandangan bahwa hukum agama wajib dipisahkan dari kehidupan. Termasuk wajibnya ia dipisahkan dari hukum-hukum negara. Jadi, tidak heran kalau akhirnya Saudi pun melonggarkan aturan pemakaian hijab di area publik," pungkasnya.[] Yupi UN