Roda Islam Akan Berputar, Maka Berputarlah Kalian Bersama Islam
Tinta Media - Dari Muadz bin Jabal berkata: “Saya mendengar Rasululah SAW bersabda:
أَلَا إِنَّ رَحَى الْإِسْلَامِ دَائِرَةٌ ، فَدُورُوا مَعَ الْكِتَابِ حَيْثُ دَارَ ، أَلَا إِنَّ الْكِتَابَ وَالسُّلْطَانَ سَيَفْتَرِقَانِ ، فَلَا تُفَارِقُوا الْكِتَابَ ، أَلَا إِنَّهُ سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَقْضُونَ لِأَنْفُسِهِمْ مَا لَا يَقْضُونَ لَكُمْ ، إِنْ عَصَيْتُمُوهُمْ قَتَلُوكُمْ ، وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ أَضَلُّوكُمْ ” قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ نَصْنَعُ ؟ قَالَ : ” كَمَا صَنَعَ أَصْحَابُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ، نُشِرُوا بِالْمَنَاشِيرَ ، وَحُمِلُوا عَلَى الْخَشَبِ ، مَوْتٌ فِي طَاعَةِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ حَيَاةٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ “
“Sesungguhnya roda pengilingan Islam terus berputar, maka hendaklah kalian berputar bersama kitab Allah kemanapun ia berputar. Ketahuilah, sesungguhnya al-Qur’an akan berpisah dengan kekuasaan, maka janganlah kalian memisahkan diri dari Al-Qur’an.Ketahuilah, sesungguhnya akan datang kepada kalian para penguasa yang memutuskan perkara untuk kepentingan diri mereka sendiri dan tidak memutuskannya untuk kepentingan kalian. Jika kalian tidak menaati mereka, niscaya mereka akan membunuh kalian. Namun jika kalian menaati mereka, niscaya mereka akan menyesatkan kalian.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang harus kami lakukan?”
Beliau SAW menjawab, “Lakukanlah sebagaimana hal yang dilakukan oleh para pengikut setia nabi Isa bin Maryam. Mereka digergaji dengan gergaji besir dan disalib di atas sebatang kayu. Mati di atas ketaatan kepada Allah lebih baik daripada hidup dalam kemaksiatan kepada Allah.” (HR. Ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir dan Musnad asy-Syamiyin serta Abu Nu’aim al-Asbahani dalam Hilyah al-Awliya’. Imam Al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawaid, 5/231, berkata: Perawi Yazid bin Martsad tidak mendengar hadits dari Mu’adz. Perawi Wadhin bin ‘Atha’ dinyatakan tsiqah oleh Ibnu Hibban dan lain-lain. Sementara seluruh perawi lainnya adalah para perawi yang tsiqah)
Saat ini Islam dan Muslim sedang kalah. Dikuasai oleh penjajah kafir. Negaranya, yakni khilafah dihancurkan. Dan syariatnya dihapuskan dari penerapan praktis oleh negara. Bahasanya yakni bahasa Arab ditinggalkan secara resmi. Keluarga kelurga dihancurkan dengan liberalisme. Para para pemudanya dihancurkan dengan hidup hedonis. Bahkan sampai negeri Arab pun tak luput dari penghancuran. Seperti fenomena Arab Saudi yang sedang terjadi.
Bagaimana sikap kita? Tetap harus ikut Islam. Menggenggam erat-erat dengan gigi geraham jangan sampai lepas. Sambil tetap berjuang mengembalikan Islam kepada tempatnya yang layak. Mengembalikan khilafah sebagaimana mestinya. Sesulit apapun itu maka kita wajib bersabar karena tugas kita hanya berjuang. Sementara kemenangan Islam sudah ditakdirkan Allah. Islam pasti kembali menguasai dunia bahkan dengan kekuasaan yang jauh lebih besar lagi dari sebelumnya.
لَيَبْلُغَنَّ هَذَا اْلأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَلاَ يَتْرُكُ اللهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللهُ هَذَا الدِّينَ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللهُ بِهِ اْلإِسْلاَمَ وَذُلاًّ يُذِلُّ اللهُ بِهِ الْكُفْرَ
Sungguh perkara (agama) ini akan sampai ke seluruh dunia sebagaimana sampainya malam dan siang. Allah tidak akan membiarkan satu rumah pun baik di kota maupun di desa kecuali Allah akan memasukkan agama ini dengan kemuliaan yang dimuliakan atau kehinaan yang dihinakan; kemuliaan yang dengannya Allah memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah menghina-dinakan kekufuran (HR Ahmad, al-Baihaqi, al-Hakim, ath-Thabrani, Ibn Bisyran dan Abu ‘Urubah)
Imam Ahmad mengeluarkan hadis di atas di dalam al-Musnad dari Abu al-Mughirah dari Shafwan ibn Sulaim, dari Sulaim ibn ‘Amir, dari Tamim ad-Dari. Al-Haytsami di Majma’ az-Zawâ’id berkomentar, “rijâl (para perawi) Ahmad rijâl ash-shahîh.”
Maka, tidak ada pilihan bagi kita kecuali terus dan tetap berjuang bersama Islam baik saat kalah maupun menang. Wallahu a'lam [].
Ustaz Abu Zaid
Tabayyun Center