Tinta Media: Ramadhan 1444H
Tampilkan postingan dengan label Ramadhan 1444H. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ramadhan 1444H. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 April 2023

Keluarga Pengemban Dakwah, Ustadz MR Kurnia: Bukan Hanya Shaleh Tapi Muslih

Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Rahmat Kurnia (MR Kurnia) menjelaskan bahwa visi misi keluarga muslim menjadi keluarga pengemban dakwah, tidak cukup hanya menjadi keluarga shaleh tetapi juga muslih. 

“Keluarga pengemban dakwah tidak cukup hanya menjadi shaleh tetapi juga muslih," terangnya dalam acara Teman Berbuka: Keluarga Dakwah, Terjaga dari Api Neraka di kanal Youtube Khilafah Channel Reborn, Senin (3/4/2023).

Menurutnya, kalau shaleh itu baik untuk dirinya sendiri tapi kalau muslih, itu berupaya untuk menyebarkan kesalehan ini kepada orang lain. "Sehingga sama-sama menjadi shaleh,” ujarnya. 

Ustaz Rahmat menuturkan, sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah SAW ketika awal-awal mendapatkan wahyu terkait keluarga yang tercantum pada surah at Tahrim ayat 6, agar melakukan peringatan kepada keluarga terdekat. “Bahwa keluarga salah satu hal yang sangat penting untuk diajarkan Islam dan Rasulullah SAW sangat berupaya untuk menyampaikan dakwah kepada keluarganya, Khadijah misalnya,” tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa memang suatu keluarga di dalam islam itu bukan sekedar keluarga biasa tapi keluarga yang turut menyebarkan kebenaran Islam dan mengemban dakwah islam. 

“Jadi kita masing-masing menjaga diri sendiri. Suami menjaga dirinya, istri menjaga dirinya, anak menjaga dirinya, ayah menjaga dirinya, ibu menjaga dirinya, masing-masing menjaga dirinya dari apa? Dari jilatan api neraka,” jelasnya.

Ia menegaskan, bahwa satu keluarga haruslah menjadi eluarga dakwah. Karenanya tidak heran bukan hanya Rasulullah yang mengemban dakwah tetapi juga istrinya, Khadijah, juga anak-anaknya Fatimah, menantunya sayyidina Ali. 

"Oleh karena itu, ada satu yang tidak boleh kita lupakan yaitu jadikanlah keluarga kita melaksanakan islam dan menyebarkan islam yakni menjadi keluarga dakwah,” pungkasnya.[] Amar Dani

Ustadz Choirul Annas: Bak Pelita Menyinari, Guru Paling Berhak Dimuliakan

Tinta Media - Mudir IBS (Islamic Boarding School) Insantama Ustadz Choirul Annas, Lc.  mengatakan, guru adalah orang yang paling berhak untuk dimuliakan. 

"Guru-guru kita, bak pelita yang menyinari kita dengan cahaya ilmunya, mereka menjadi orang yang paling berhak kita muliakan, kita hormati," ungkapnya pada rubrik Teman Berbuka: Menghormati Orang Berilmu di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn, Selasa (4/4/2023). 

Menurutnya, sikap yang terbaik kepada guru yakni dengan memuliakannya, tetapi sikap yang utama adalah ketika mau mendengarkan, mengamalkan, memahami pelajarannya, menghafal apa yang disampaikan, kemudian menyebarluaskan ilmu yang telah diajarkan padanya. 

Ia menyebutkan, ada empat hal bahkan bagi seorang raja sekalipun ketika melakukannya tidak akan hina. 

"Ada 4 hal yang bahkan seorang raja sekalipun tidak akan hina ketika melakukannya, yang pertama ketika ia berdiri untuk menyambut ayahnya, ketika ia melayani tamunya, ketika ia turun dari kuda tunggangannya, terakhir adalah ketika ia memuliakan guru atau orang yang berilmu," bebernya. 

Oleh karena itu, ia menghimbau untuk memiliki rasa hormat kepada guru. 

"Ini menunjukkan keutamaan orang berilmu, maka kita pun demikian kita harus memiliki rasa penghormatan ikhtirom memuliakan guru-guru kita," ujarnya. 

Ia mengutip hadist riwayat Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda ada tiga golongan yang tidak akan direndahkan dengan hak yang mereka miliki kecuali oleh orang munafik diantaranya, orang sepuh yang tetap istiqomah, pemimpin adil, dan guru yang mengajarkan kebaikan. 

Ia berharap, agar menjadi hamba yang berilmu yang senantiasa menghormati guru. 

"Maka mudah mudahan kita menjadi hamba yang berilmu yang senantiasa menghormari guru kita, memuliakannya dan mengamalkan menyebarluaskan apa yang telah diberikan olehnya," tuturnya. [] Robby Vidiansyah Prasetio

Jumat, 07 April 2023

Boni Shallehuddin Jelaskan Tujuan Bulan Ramadhan

Tinta Media - Associate Akademi Trainer Boni Shallehuddin menjelaskan tujuan Bulan Ramadhan adalah membentuk pribadi yang bertakwa.

“Tujuan dari bulan Ramadhan adalah membentuk pribadi yang bertakwa, dengan jalan apa? Dengan jalan menjalankan shaum di bulan Ramadhan,” jelasnya pada rubrik Teman Berbuka: Tujuan Bulan Ramadhan di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn, Sabtu (1/4/2023).

Ia menyampaikan Firman Allah SWT tentang tujuan dari shaum di Bulan Ramadhan yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian menjadi orang yang bertakwa.”

Boni menyebut Bulan Ramadhan adalah bulan pelatihan. “Hal yang menarik tentang saum ini adalah assaum atau as siam sebagaiamana yang dijelaskan oleh Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya bermakna al imsak atau menahan diri,” paparnya.
 
Ia juga tertarik tentang menahan diri dari sebuah riset yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi di Stanford University tahun 1960, dilakukan riset dengan judul marshmallow eksperimen. “Apa eksperimen itu?” tanyanya.
 
Dipaparkannya,  eksperimen yang dilakukan, dikumpulkanlah ratusan anak-anak kecil dan dihadirkan di hadapan mereka marshmallow, semacam permen. Disampaikan kepada anak-anak bahwa permen yang diberikan boleh dimakan, tapi waktunya bukan sekarang, 15 menit lagi baru boleh dimakan. “Kalau nanti makan permennya setelah 15 menit akan dikasih tambahan hadiah,” paparnya.

Dia mengungkapkan berdasarkan eksperimen marshmallow itu banyak di antara anak-anak tidak sabar, sebelum 15 menit permennya sudah langsung dimakan, dan hanya sedikit dari anak-anak itu yang mencoba untuk menahan diri setelah 15 menit baru makan permennya. “Ternyata ditemukan anak-anak yang memiliki kemampuan melakukan delay gratification, menahan diri atau istilahnya adalah Imsak, menahan diri dari kepuasan yang sesaat, ternyata beberapa tahun yang akan datang lebih sukses dibandingkan dengan orang yang tidak sanggup untuk menahan diri. Masya Allah luar biasa,” ungkapnya. 

Dituturkannya shaum di bulan Ramadhan ternyata mengajarkan untuk imsak, menahan diri. “Menahan diri dari berbagai macam kepuasan-kepuasan nafsu yang itu tidak diridhoi oleh Allah dan Rasul-Nya,” tuturnya.

“Dengan menahan diri dari perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah dan juga kita bersegera untuk menjalankan apa yang Allah ridho, itulah yang menjadi kunci kita bisa menjadi orang yang bertakwa,” pungkasnya.[] Raras

Selasa, 28 Maret 2023

UIY Ungkap Tujuan Utama Ibadah Ramadhan

Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengungkapkan tujuan utama ibadah di bulan suci Ramadhan.

"Apa yang menjadi tujuan utama dari kita melaksanakan semua (ibadah) Ramadhan? Yakni diraihnya takwa," tuturnya dalam Teman Berbuka: Puasa Belum Tentu Menjamin Taqwa? Di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn, Kamis (23/3/2023).

Menurutnya, sedemikian penting soal takwa ini, sampai-sampai Allah Subhanahu wa Ta'ala menyediakan waktu secara khusus untuk menempa diri seorang muslim hingga betul-betul bisa mencapai derajat takwa, itulah Ramadhan. "Takwa menentukan posisi kita di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Menentukan posisi kita akan menjadi golongan kanan atau golongan kiri," ujarnya.

"Karena itulah maka semestinya kita  melaksanakan semua (ibadah) Ramadhan ini dengan penuh kesungguhan dan penghayatan," serunya.

Ia mengingatkan bahwa puasa tidak otomatis akan menghasilkan orang yang bertakwa. Puasa hanya akan menghasilkan sosok yang bertakwa hanya jika melaksanakan semua Ramadhan itu dengan sebaik-baiknya dengan penuh penghayatan, dengan kemauan, dengan keimanan, kemauan yang didasarkan pada keimanan. Menjadi seorang yang taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan taat yang sesungguhnya. "Buktinya kita bisa tinggalkan yang halal jika yang halal bisa kita tinggalkan apalagi yang haram, mestinya lebih bisa lagi dan itu dalam waktu yang cukup lama. Hanya ibadah puasa saja yang dilaksanakan dalam kurun waktu yang cukup panjang," tukasnya.

Ia mengingatkan untuk menjadikan takwa sebagai fokus perhatian. Dimana seluruh energi dikerahkan tak lain adalah takwa. Menjadi tema besar hidup seorang muslim, seluruh potensi hidup, waktu, tenaga, pikiran, harta, ilmu bahkan nyawa dikerahkan untuk meraih posisi takwa. "Dengan takwa yang sebenar-benarnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala," terangnya.

"Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kelancaran dan kebaikan sedemikian sehingga kita bisa meraih derajat takwa yang sebenarnya, Insya Allah," tandasnya.[] Ajira

Rabu, 22 Maret 2023

Menyambut Ramadhan 1444H: Mengokohkan Perjuangan Islam Kaffah

Tinta Media - Ramadhan ala Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya adalah bulan penuh perjuangan. Bukan bulan santai dan bermalasan dengan alasan puasa. Beliau SAW dan para sahabatnya bukan hanya bekerja keras untuk suksesnya ibadah puasa, tarawih, sedekah dll. Bahkan sering terjadi perang juga di bulan Ramadhan.

Paling tidak ada dua kemenangan besar Nabi Saw dalam jihad di bulan ramadhan yang sangat menentukan eksistensi Islam wal muslimin hingga hari ini. Yakni;

Pertama, Perang Badar al-Kubra, yang menandai peristiwa politik: momentum penanda eksisnya kekuatan politik Daulah Islamiyyah yang dikepalai langsung oleh Rasulullah ﷺ, berpusat di Yastrib (Madinah al-Munawwarah) pasca hijrahnya Rasulullah ﷺ dan para sahabat dari Mekkah, setelah meraih dukungan riil dari ahl al-quwwah (suku Aus dan Khazraj) yang diproklamirkan dalam Bai’at Aqabah II.

Kedua, Fath Makkah, yang menandai peristiwa politik meluasnya kekuasaan politik Daulah Islamiyyah, dari Madinah berekspansi hingga ke Makkah, dengan tunduknya kaum Musyrik Quraysyi kepada kekuasaan Islam, hingga mereka pun berbondong-bondong masuk Islam, dimana peristiwa agung ini diabadikan dalam QS. Al-Nashr [110]: 1-3 sebagai buah pertolongan-Nya:

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ {١} وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا {٢} فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا {٣}

”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. Al-Nashr [110]: 1-3)

Momentum fath Makkah jelas menandai lahirnya babak baru: era futuhat hingga Islam pun sampai ke Bumi Nusantara, menebarkan rahmat bagi alam semesta (QS. Al-Anbiya [21]: 107). 

Menariknya, kedua kemenangan besar tersebut terjadi ketika umat Islam menegakkan ibadah shaum Ramadhan, maka sangat relevan jika bulan Ramadhan pun harus dijadikan sebagai momentum pengokoh perjuangan Islam, sebagaimana relevannya perjuangan memperjuangkan kebangkitan Islam dan kaum Muslim, dengan tegaknya kembali kehidupan Islam dalam naungan al-Khilafah ’ala minhaj al-nubuwwah, sistem politik yang diwariskan oleh salafuna al-shalih: sebagaimana bisyarah Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya. 

Dari Hudzaifah r.a., ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

«ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»

“Kemudian akan tegak kembali khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR Ahmad dan al-Bazzar).

Oleh karena itu menyambut Ramadhan 1444H ini jangan sampai kita bermalas-malasan dengan alasan puasa. Jangan pula hanya semangat dalam kajian shubuh, zhuhur, menjelang Maghrib ataupun kajian tarawih. Namun harus melipatgandakan perjuangan dakwah kita mengajak umat kembali kepada ilsam secara kaffah.

Itu karena dua alasan, pertama karena itu adalah kewajiban kita yang sudah jelas Allah perintahkan. Kedua karena sistem Islam kaffah dalam khilafah itulah yang akan bisa menghadapi makar musuh Islam. Kehancuran sistemik yang terjadi pada menimpa umat Islam saat ini hanya bisa diselamatkan dengan Islam kaffah.

Selamat menyongsong Ramadhan 1444H, selamat melipatgandakan kesungguhan kita dalam dakwah menapaki jejak langkah Baginda Rasulullah Saw. Jejak langkah yang akan mengantarkan kita untuk berjumpa dengan Beliau Saw dan para sahabat ridhwanullaahi alayhim di JannahNya insyaallah.

Selamat berjuang Sobat. Wallaahu a'lam.[]

Oleh: Ustadz Abu Zaid 
Tabayyun Center 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab