Tinta Media: Ramadhan 1444
Tampilkan postingan dengan label Ramadhan 1444. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ramadhan 1444. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 April 2023

Penerapan Syariat Islam untuk Mendapatkan Hakikat Ketakwaaan


Tinta Media - Ulama Aswaja Jatim Ustadz Muhammad Ahsan menuturkan, penerapan syariah Islam  secara kaffah itu untuk mendapatkan sebenar-benarnya takwa.

“Menerapkan hukum syariat Islam secara kaffah dalam semua aspek kehidupan kita bagi kaum muslimin itu untuk mendapatkan sebenar-benarnya takwa,” ungkapnya dalam acara Teman Sahur: Meraih Kesuksesan Ramadhan di kanal Youtube Kaffah Channel, Rabu (29/3/2023).

Menurutnya, seseorang yang takut kepada Rabb Yang Maha Agung, mengamalkan apa yang sudah Allah turunkan, dan mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat hari akhir merupakan tiga ciri orang bertakwa saat diterapkannya syariat Islam.

“Penerapan Syariat Islam menjadikan seseorang bersegera melaksanakan hukum Syariat dan bahkan menjadi garda terdepan untuk berdakwah sehingga syariat islam benar-benar diterapkan,” jelasnya.

Ustadz Ahsan menuturkan, kunci penerapan Syariat Islam adalah dengan aktifitas dakwah ditengah–tengah masyarakat secara jama’i untuk melakukan dakwah bil Khoir dan dakwah Amar ma'ruf nahi mungkar.

“Dakwah yang di maksud tentunya bukan sekedar dakwah ajakan rajin sholat dan ngaji, namun juga menyadarkan masyarakat tentang kesempurnaan Islam, bahwa Islam bukan cuma agama tapi juga the way of life atau ideologi,” tegasnya.

Ia menambahakan, dengan penerapan hukum syariah yang dilakukan oleh umat, maka umat akan dapatkan kesejahteraan dan kemaslahatan-kemaslahatan. Karena, Islam itu tidak hanya mengatur shalat, puasa, zakat. Tapi, Islam itu juga mengatur ekonomi, mengatur sosial budaya, mengatur pendidikan, mengatur pertahanan keamanan, mengatur politik bahkan Islam mengatur hubungan kerjasama luar negeri. 

“Semua itulah yang disebut Islam kaffah," tutupnya. [] Abi Nayara

Senin, 03 April 2023

Inilah Beberapa Keistimewaan Ramadhan

Tinta Media - Aktivis dakwah yang juga pengisi channel YouTube Lembur Dakwah, Ustadz Asep Sukmana menyebut beberapa keistimewaan Ramadhan.

Pertama, dilipat gandakannya pahala ibadah.
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi,” tuturnya membacakan hadis riwayat Bukhari di acara Teman Berbuka: Menjaga Spirit Ramadhan Sepanjang Hayat, di kanal YouTube Lembur Dakwah, Kamis (23/3/2023).
 
Kedua, Al-Qur’an turun di bulan Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185.
 
“Diturunkannya Al-Qur'an adalah berkah bagi umat manusia secara keseluruhan, terlebih kaum muslimin. Di situ Allah menurunkan wahyu (syari'at) bagi kaum muslimin, yang berisi petunjuk, perintah dan larangan, untuk membangun peradaban yang tinggi. Jika syariat tidak ada, hidup manusia akan laksana hewan tanpa aturan yang jelas,” terangnya.  
 
Ketiga, turunnya lailatul qodar sebagai bentuk kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya. "Malam lailatul qodar, malam yang sangat diharapkan kaum muslimin. Sungguh banyak keberkahan yang bisa diperoleh pada malam itu, malam yang lebih baik dari seribu bulan," yakinnya.

Sambut Gembira

Mengingat keistimewaan tersebut, Ustadz Asep Sukmana mengajak umat Islam untuk menyambut tamu agung (bulan Ramadhan) dengan gembira dan penuh suka cita.
 
"Ahlan wa sahlan ya Ramadan, marhaban ya Ramadhan, marhaban ya s-Syahru Siyam. Itulah kalimat yang layak kita ucapkan dalam menyambut tamu agung kita. Kita sambut dengan kegembiraan dan penuh sukacita,” ungkapnya  
 
Asep menjelaskan, Ramadhan bulan penuh berkah, penuh ampunan, banyak bonus-bonus, maka wajar disambut dengan sukacita. Ia pun mengutip sabda Rasulullah Saw. sebagai sandarannya. “Barang siapa yang hatinya bergembira dengan hadirnya bulan Ramadan maka diharamkan jasadnya dari api neraka.”

Bulan Latihan
 
Asep menjelaskan, Ramadan merupakan bulan latihan kesabaran agar senantiasa taat kepada perintah Allah, meningkatkan kualitas ibadah, juga lebih banyak taqorub.
 
"Ramadan hanya ajang latihan, tapi pertarungan sesungguhnya bukan hanya di Ramadan tapi sepanjang hayat, karena di situlah sesungguhnya perjuangan kita," tegasnya.
 
Tujuan shaum, ucap Asep, untuk menggapai derajat takwa sebagai cerminan kehidupan mukmin yang sesungguhnya, dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
 
"Dulu Rasulullah Saw. juga berperang di bulan Ramadan. Demikian pun para khalifah setelahnya. Karena itu Ramadan bukan hanya dalam tataran ibadah mahdhah saja, tapi semua ibadah baik ibadah fisik ataupun ibadah spritual,” imbuhnya.
 
Karena itu ia mengajak kepada kaum muslimin agar ibadah shaum tidak menghalangi aktivitas lain. “Shaum jangan menghalangi kita untuk beraktivitas dakwah mencerdaskan umat dengan Islam kafah,” pungkasnya. [] Sri Wahyuni



 

 
 

Minggu, 02 April 2023

Ustaz Nafis: Tiga Pilar Islam agar Keluarga Bahagia

Tinta Media - Pengasuh Rubrik Keluarga Samara Ustaz Mohammad Rizky Nafis menjelaskan bahwa ada tiga pilar dalam Islam agar keluarga senantiasa bahagia.

“Dalam Islam ada tiga pilar yang bisa menjaga agar keluarga senantiasa bahagia, yakni pilar keluarga, pilar masyarakat, dan pilar negara (kekuatan),” tuturnya dalam Live: Islamic Digest – Keluarga Bahagia Sambut Ramadan, Kamis (23/3/2023), di kanal Youtube Kaffah Channel.

Pertama, harus ada peran keluarga sendiri, yang dilihat dari kepala keluarganya. Kepala keluarga ini akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah atas peranannya. Allah Swt. Berfirman: “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At-Tahrim [66]: 6).

“Maksudnya ketaatan, kita menjaga keluarga dengan senantiasa membuat keluarga taat kepada Allah sehingga dengan ketaatan itulah yang menghindarkan keluarga kita dari api neraka. Keluarga muslim harus bahagia di bulan Ramadan ini karena merupakan kesempatan bagi kita semua untuk taat kepada Allah,” tuturnya.

Kedua, harus ada peran masyarakat. Keluarga berinteraksi dengan masyarakat maka harus ada dukungan dari masyarakat bagi keluarga untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah.

“Kalau melanggar perintah Allah berarti masyarakat juga menegur, masyarakat ada kepedulian terhadap ketaatan dan kemaksiatan. Peran masyarakat sangat tampak di bulan Ramadan berupa kepedulian, ketaatan, ini mestinya dipupuk maka masyarakat pun juga sangat mendukung apabila sebuah keluarga penuh ketaatan,” bebernya.

Ketiga, harus ada peran kekuatan, yakni negara yang harus ikut membantu masyarakat, membantu keluarga agar senantiasa bahagia.

“Seharusnya negara itu memberi kemudahan yaitu membantu dari segi penghasilan, dari segi kestabilitasan ekonomi sehingga mereka (keluarga) juga bisa merasakan bahagia. Nah, jika individu keluarganya islami, masyarakatnya islami kemudian negara juga mendukung hal tersebut maka akan tercipta suatu masyarakat yang islami yang insya Allah dikatakan mendapatkan keberkahan dari Allah,” jelasnya.

Dan untuk mewujudkan pilar-pilar dalam Islam tersebut menurut Ustaz Nafis adalah menjadikan Ramadan ini sebagai momen bertobat. “Melakukan tobat nasuha, yakni menyesali perbuatan dan bertekad tidak akan kembali melakukan perbuatan tersebut,” ucapnya.

Selanjutnya untuk mendapatkan perubahan dalam hidup agar mudah menuju satu keberhasilan, yakni mendapatkan rida Allah dengan jalan belajar memgaji sehingga suami, istri, dan anak memahami kewajibannya untuk meraih keluarga yang bahagia.

“Memang harus diawali dari segi kesadaran atau pemahaman. Untuk mendapatkan ilmu paling mudah dengan belajar, mengaji agar terhindar dari farming sebab rumah tangga menjadi tidak teramat, justru dengan mengaji seorang suami paham kewajibannya, demikian dengan istri dan anak-anak,” tuturnya.

Ia mengakhirinya dengan menyemangati keluarga muslim untuk bahagia menyambut Ramadhan ceria. “Ramadhan ini adalah kesempatan bagi keluarga muslim untuk lebih meraih kebahagiaan,” pungkasnya. [] Ageng Kartika
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab