Ustaz Nafis: Ramadhan, Kesempatan Keluarga Muslim untuk Meraih Bahagia
Tinta Media - Pengasuh Rubrik Keluarga Samara Ustaz Mohammad Rizky Nafis mengungkapkan bahwa keluarga muslim harus menggunakan kesempatan di bulan Ramadhan untuk lebih meraih kebahagiaan.
“Ramadhan ini bukan sembarang bulan, yakni bulan suci di mana Allah mengobral pahala di dalamnya. Maka inilah kesempatan bagi keluarga muslim untuk lebih meraih kebahagiaan,” ungkapnya dalam Live: Islamic Digest – Keluarga Bahagia Sambut Ramadhan, Kamis (23/3/2023) di kanal Youtube Kaffah Channel.
Maka menurutnya keluarga muslim harus semangat dalam bulan Ramadhan ini. Karena ada obral pahala dari Allah, yakni memberikan pahala yang banyak sekali.
“Istilah saya begitu, bulan Ramadhan, Allah itu obral pahala. Coba bayangkan pada saat di luar bulan Ramadhan melakukan amalan sunah maka dicatat sebagai amal sunah. Namun, di dalam bulan Ramadan melakukan amalan sunah itu pahalanya seperti amalan fardhu, apalagi beramal saleh itu dilipatgandakan sampai 700 kali,” tuturnya.
Ustaz Nafis menyatakan agar keluarga bersemangat dalam meraih pahala tersebut. Dan untuk itu dibutuhkan kesadaran khususnya bagi keluarga. “Maka seorang ayah, ibu, dan anak harus memiliki persamaan pemahaman bahwa yang mereka lakukan adalah amal saleh. Mereka berlomba-lomba berfastabiqul khairat untuk meraih amal saleh yang insya Allah pada saat kita melakukan itu mengharapkan ridanya Allah,” ujarnya.
Dengan begitu keluarga pun akan merasa tenang, tenteram, walaupun bagi orang lain dianggap kekurangan harta, tidak memiliki rumah dan mobil mewah , tetapi keluarga ini merasakan kebahagiaan yang mungkin tidak dirasakan oleh orang-orang yang memiliki rumah dan mobil mewah.
Ia menjelaskan untuk membentuk keluarga muslim bahagia maka harus dipahami tentang makna bahagia. “Dalam Islam makna bahagia itu mendapatkan rida Allah, mendapatkan rida Allah itu membuat kita bahagia. Jika ingin bahagia dalam membina keluarga maka bagaimana Allah itu rida terhadap pernikahan kita,” jelasnya.
Ia mengatakan arti sebenarnya keluarga yang bahagia.
“Saling melengkapi, saling mencintai, hingga akhirnya memiliki anak-anak. Mereka saling memahami, mereka berbahagia, dan senantiasa berusaha mendapatkan rida Allah berarti mereka menaati perintah Allah, menjauhi larangan Allah,” katanya.
Maka keluarga dikatakan bahagia itu bagi Ustaz Nafis adalah keluarga yang senantiasa senang, gembira, dan tidak terpengaruh apa pun. “Artinya walaupun mungkin kekurangan dalam harta tapi merasa senang. Masyaa Allah itu disebut keluarga bahagia,” pungkasnya. [] Ageng Kartika