Praktisi Kesehatan Sampaikan Dua Poin Penting Terkait RUU Kesehatan
Tinta Media - Praktisi Kesehatan dr. Atim menyampaikan dua poin penting menanggapi RUU Kesehatan.
“Pertama, dari sisi saya sebagai seorang dokter, praktisi kesehatan bahwa RUU Kesehatan ini ternyata tidak ada jaminan perlindungan hukum ketika seorang dokter itu melakukan tugasnya. Sedangkan kedua, dari sisi masyarakat, saya melihat ke depannya akan lebih berat dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya,” ungkapnya dalam Program Islamic Lawyers Forum: Ada Apa Dengan RUU Kesehatan, di kanal Youtube Rayah TV, Ahad (25/6/2023).
Poin pertama, menurutnya dicontohkan pada beberapa kasus dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang pernah dianiaya oleh keluarga pasien atau yang mengaku keluarga pasien.
“Contoh nyata yaitu waktu kasus di Lampung, tenaga medis dipukuli. Saya sebagai teman sejawat merasa kasihan, orang yang berusaha menolong pasien dengan sepenuh hati untuk menyelamatkan jiwa pasien, kok masih dipukuli,” tuturnya.
Maka ia mengharapkan ke depannya para praktisi kesehatan, para tenaga medis, para medis itu lebih terlindungi ketika memberikan pelayanan kesehatan.
“Maksudnya ada payung hukum yang melindungi mereka. Karena dalam pandangan saya, seorang dokter, seorang perawat, atau tenaga medis yang lain, mereka melaksanakan tugasnya. Insyaa Allah mereka itu benar-benar mau menolong pasiennya,” harapnya.
Sedangkan poin kedua, ia mengkritisi beban kesehatan masyarakat menjadi semakin berat dipenuhi. Hal ini disebabkan biaya kesehatan yang ditanggung oleh masyarakat.
“Alasannya karena adanya data anggaran negara terkait kesehatan akan dihilangkan dari APBN sebesar 5-10%, mungkin sekitar 2000 triliun. Jumlah itu saja masih kurang untuk kesehatan, apalagi jika akan dihilangkan,” kritiknya.
Kembali dr. Atim menyampaikan harapannya terkait RUU Kesehatan ini ke depannya mampu memperbaiki kondisi masyarakat, termasuk dalam pelayanan kepada masyarakat dan lebih menjamin kesehatan masyarakat.
“Tentu ini harapan kita semua, baik masyarakat kalangan atas, kalangan bawah, dan kalangan menengah, semuanya bisa mengakses fasilitas-fasilitas kesehatan dengan mudah dan murah,” pungkasnya. [] Ageng Kartika