Dr. Ahmad Sastra: Demokrasi Biang Politisasi Agama
Tinta Media - Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra menyatakan bahwa demokrasi menjadi biang politisasi agama.
“Nah, saya kira betul bahwa demokrasi menjadi biang politisasi agama atau pencitraan berkedok agama Islam," ujarnya dalam acara Kabar Petang: Viral Spanduk Grace Natalie PSI Berkerudung, Kedok Pencitraan Terbongkar? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (28/3/2023).
Ia menegaskan, munculnya spanduk Grace Natalie dari PSI yang diketahui beragama Nasrani namun berkerudung layaknya muslimah adalah bukti bahwa agama Islam telah betul-betul dimanfaatkan untuk menarik simpati umat Islam demi kepentingan politik demokrasi.
"Itu sebagai pencitraan berkedok agama Islam. Karena kerudung, adalah bagian dari simbol Islam," tegasnya.
Ia juga menyampaikan, semakin mendekati Pemilu, seperti biasanya akan banyak bermunculan perilaku pragmatisme politik yang bertujuan hanya ingin mendapatkan banyak suara dari umat Islam. Itu karena, para peserta pemilu demokrasi membutuhkan suara untuk terpilih menjadi anggota dewan dan seterusnya.
Menurutnya, demokrasi membutuhkan suara terbanyak, sedangkan umat Islam di Indonesia adalah yang terbesar. Perilaku pencitraan untuk mendapatkan suara mayoritas muslim di Indonesia tentu dibutuhkan.
”Ini logis, masuk akal memang seperti itu, " tuturnya.
Ia pun membeberkan, jika pejuang demokrasi sekularisme jujur anti Islam dalam berkampanye pasti akan ditinggalkan oleh umat Islam. Tetapi karena suasananya sedang ingin meraup suara, maka otomatis mereka akan merayu umat Islam.
"Maka, mau tidak mau, harus ada politisasi agama dan pencitraan demi mendapatkan simpati dari umat Islam," bebernya.
“Ini terjadi berulang-ulang terutama ketika menjelang pemilu, layaknya tradisi,” pungkasnya. [] Muhar