Tinta Media: Politisasi Agama
Tampilkan postingan dengan label Politisasi Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politisasi Agama. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 April 2023

Dr. Ahmad Sastra: Demokrasi Biang Politisasi Agama

Tinta Media - Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra menyatakan bahwa demokrasi menjadi biang politisasi agama.

“Nah, saya kira betul bahwa demokrasi menjadi biang politisasi agama atau pencitraan berkedok agama Islam," ujarnya dalam acara Kabar Petang: Viral Spanduk Grace Natalie PSI Berkerudung, Kedok Pencitraan Terbongkar? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (28/3/2023). 

Ia menegaskan, munculnya spanduk Grace Natalie dari PSI yang diketahui beragama Nasrani namun berkerudung layaknya muslimah adalah bukti bahwa agama Islam telah betul-betul dimanfaatkan untuk menarik simpati umat Islam demi kepentingan politik demokrasi.

"Itu sebagai pencitraan berkedok agama Islam. Karena kerudung, adalah bagian dari simbol Islam," tegasnya.

Ia juga menyampaikan, semakin mendekati Pemilu, seperti biasanya akan banyak bermunculan perilaku pragmatisme politik yang bertujuan hanya ingin mendapatkan banyak suara dari umat Islam. Itu karena, para peserta pemilu demokrasi membutuhkan suara untuk terpilih menjadi anggota dewan dan seterusnya.

Menurutnya, demokrasi membutuhkan suara terbanyak, sedangkan umat Islam di Indonesia adalah yang terbesar. Perilaku pencitraan untuk mendapatkan suara mayoritas muslim di Indonesia tentu dibutuhkan.

 ”Ini logis, masuk akal memang seperti itu, " tuturnya.

Ia pun membeberkan, jika pejuang demokrasi sekularisme jujur anti Islam dalam berkampanye pasti akan ditinggalkan oleh umat Islam. Tetapi karena suasananya sedang ingin meraup suara, maka otomatis mereka akan merayu umat Islam.

 "Maka, mau tidak mau, harus ada politisasi agama dan pencitraan demi mendapatkan simpati dari umat Islam," bebernya. 

“Ini terjadi berulang-ulang terutama ketika menjelang pemilu, layaknya tradisi,” pungkasnya. [] Muhar

Cara Mencegah Politisasi Agama dan Pencitraan Berkedok Agama

Tinta Media - Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra, mengungkapkan cara mencegah politisasi agama dan pencitraan berkedok agama Islam.

“Mencegah politisasi agama dan pencitraan berkedok agama Islam mengharuskan adanya proses penyadaran politik kepada umat Islam,” ungkapnya dalam acara Kabar Petang: Viral Spanduk Grace Natalie PSI Berkerudung, Kedok Pencitraan Terbongkar? di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (28/3/2023). 

Dr. Ahmad Sastra menjelaskan, Itu bisa dilakukan melalui pendidikan, pembinaan dan seruan dakwah Islam sebagai edukasi pemahaman politik kepada umat.
 
“Dari proses penyadaran itu, akan terbentuk pemahaman baru buat masyarakat, bahwa politik yang seharusnya diislamisasi, bukan malah Islam dijadikan korban politisasi,“ jelasnya.

Ia mengingatkan, umat Islam harus bersatu membentuk partai politik Islam yang ideologis, tidak semu atau tidak setengah-setengah, supaya menjadi sarana wadah pembinaan ideologi Islam. Sehingga menjadi rumah besar bagi umat Islam, tidak terpecah di mana-mana. 

“Saat ini, semua partai politik ada umat Islamnya, kalau sudah terjadi bentrokan umat Islam juga yang rugi. Kadang-kadang, Pilkades saja terjadi bentrok antar umat Islam, itu karena umat Islam terpecah tidak punya rumah ideologis,” ujarnya.

Ia menambahkan, rumah besar itu adalah partai politik yang berideologi Islam, yang berakidah Islam dan bertujuan melanjutkan kehidupan Islam yang memperjuangkan Islam demi terwujudnya Islam Rahmatan Lil 'Alamin di negeri ini. 

“Nah, kalau merasa sudah ada rumah besar, tentu umat islam akan berjuang bersama umtuk memperjuangkan kepentingan Islam,” imbuhnya.

Kemudian Dr Ahmad Sastra melanjutkan bahwa umat Islam harus menegakkan institusi politik Islam di negeri ini. Tidak cukup hanya dengan partai politik saja.

Menurutnya, Rasulullah bukan hanya membentuk satu jama'ah, tetapi Rasulullah juga membentuk dan memimpin sebuah institusi politik yang bernama Daulah (negara).

“Nah karena itu, kita juga harus berusaha berjuang bersama umat untuk mewujudkan institusi politik Islam itu sebagaimana yang telah Rasulullah contohkan kepada kita,” jelasnya.

Ia pun menegaskan, umat Islam diminta oleh Allah SWT untuk mencontoh Rasulullah , mengikuti sunnah Rasulullah dengan menjalani jejak-jejak yang dilakukannya.

”Tentu yang disebut sunnah itu bukan hanya ibadah mahdhah (yang pokok) saja, tapi juga keseluruhan perilaku rasulullah, baik sebagai anggota keluarga, pemimpin bangsa dan negara. Itu semua adalah sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam,” tutupnya. [] Muhar
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab