Tinta Media: Piala
Tampilkan postingan dengan label Piala. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Piala. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Desember 2022

PIALA DUNIA QATAR DAN FRIKSI IDEOLOGI ISLAM VERSUS BARAT

Tinta Media - Piala dunia Qatar menyisakan sebuah friksi ideologis antara Barat dan Islam. Qatar yang cukup ketat memberlakukan berbagai aturan Islam seperti larangan miras dan LGBT, namun ditentang oleh negara-negara Eropa yang berideologi sekulerisme liberal.


Ditulis oleh Jakarta, CNBC Indonesia - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi melarang penjualan bir beralkohol kepada penggemar yang menyaksikan pergelaran World Cup 2022 (Piala Dunia 2022) di delapan stadion Piala Dunia, Jumat (18/11/2022).


Dilansir Channel News Asia, pengumuman tersebut resmi dikeluarkan FIFA tepat dua hari sebelum kick-off perdana Piala Dunia 2022 usai berdiskusi dengan Qatar selaku tuan rumah. Diketahui, Qatar adalah salah satu negara Muslim yang memiliki aturan ketat terkait alkohol.


Larangan penjualan alkohol di stadion mendapat banyak protes dari penggemar sepakbola yang datang langsung ke Qatar. Penggemar asal Ekuador bahkan ramai-ramai berseru "kami ingin bir" saat menonton laga timnas kesayangan mereka melawan tim tuan rumah Qatar.

 
Namun, kebijakan tersebut akhirnya direvisi setelah adanya negosiasi panjang antara Presiden FIFA, Gianni Infantino; Budweiser; dan Eksekutif Komite Tertinggi Qatar. Meskipun demikian, seperti yang telah disebutkan Budweiser akan tetap diizinkan menjual bir beralkohol di zona FIFA FAN Fest di pusat Kota Doha. Penjualan juga bisa dilakukan di tempat hiburan yang sudah ditentukan.

Begitu juga dengan larangan LGBT pun tidak sepi dari protes 7 negara Eropa peserta ajang piala dunia Qatar. LGBT dan seks di luar pernikahan dianggap sebagai sebuah kejahatan menurut aturan Qatar yang diancam hukuman pidana. Hal ini menjadi perhatian serius sejumlah penggemar sepakbola dunia, terutama di Eropa, yang lantang menyuarakan hak-hak kelompok LGBT. Sebagian dari mereka mengaku batal menonton secara langsung di Qatar karena merasa tidak aman.

Pada laga Rabu (24/11/2022), Timnas Jerman melakukan pose bungkam mulut saat sesi foto sebelum bertanding melawan Jepang. Aksi bungkam mulut itu merupakan bentuk protes terhadap ancaman FIFA yang dinilai membungkam mereka untuk bersuara mengenai isu tertentu dalam ajang Piala Dunia. Akti tutup mulut timnas Jerman mungkin akan ditambah dengan sesak dada setelah dikalahkan oleh Jepang 2:0.

Karena sejumlah kontroversi yang menyelimuti gelaran Piala Dunia kali ini, selebriti dunia seperti Shakira hingga Dua Lipa dilaporkan melakukan boikot secara diam-diam dengan membatalkan jadwal tampil dalam pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar, penyanyi ini berubah pikiran pada menit terakhir. Sementara Diva pop asal Kolombia yang juga membatalkan tampil di Qatar ini sebelumnya tampil di tiga upacara pembukaan Piala Dunia pada 2006 (Jerman), 2010 (Afrika Selatan) dan 2014 (Brasil).

Friksi ideologis adalah sebuah keniscayaan antara Barat dan Islam. Haq dan bathil akan terus berlangsung hingga akhir zaman. Ajang piala dunia tidak akan pernah bisa dilepaskan dari penyebaran ideologi. Meski belum mewakili gerakan Islam ideologis, namun gerakan dakwah Islam di ajang piala dunia Qatar 2022 sudah cukup memberikan distingsi bagi dunia. Sebab sebagaimana ditulis oleh Sheikh Ahmad Mahmud dalam buku Dakwah Islam bahwa dakwah paling efektif bagi non muslim adalah disaat Islam diterapkan secara kaffah oleh negara.

 

Dikisahkan, Tsumamah bin Utsal adalah salah satu bangsawan di kota Makkah dari bani Hanifah dan menjadi Raja di Yamamah yang sangat di segani dan perintahnya selalu di patuhi oleh rakyatnya. Ketika Tsumamah mendapat surat dari Rasulullah Saw, ia tidak terima atas surat dari Rasulullah Saw tersebut. Karena merasa terhina, Tsumamah bin Utsal pun berniat untuk memerangi Rasulullah Saw dan kaum Muslimin. Namun, niat Jahat dari Tsumamah bin Utsal ini pun berhasil di cegah oleh pamannya sehingga tidak jadi menyerang Rasulullah Saw.

 

Ketika dalam perjalanan dari Yamamah menuju ke Makkah, Tsumamah bin Utsal sudah berencana untuk melaksnakan Thawaf dan berkurban untuk berhalanya. Namun, di tengah-tengah perjalanan tepat di perbatasan kota Madinah, ia pun di tahan oleh pasukan Islam yang saat itu sedang berpatroli.

 

Tsumamah pun di tahan oleh Pasukan Islam, kemudian ia di ikat di salah satu tiang Masjib Nabawi, sampai Rasulullah Saw datang untuk memutuskan tindakan bagi Tsumamah. Rasulullah Saw pun sangat mengenali Tsumamah, dan bertanya pada pasukan muslim, “Apa kalian tahu siapa dia? Dia adalah Tsumamah bin Utsal al-Hanafi, maka tawanlah ia dengan sangat baik”. Rasulullah Saw pun memerintahkan pasukan Islam untuk memberikan jamuan bagi Tsumamah bin Utsal berupa makanan yang sangat lezat.

 

Menariknya Rasulullah memperlakukasn Tsumamh bin Utsal dengan sangat baik layaknya seorang tamu bukan sebagai tawanan. Kemudian Rasulullah Saw pun bertanya kepada Tsumamah “Apa yang kau miliki wahai Tsumamah?”. Tsamamah pun menjawab, “Aku memiliki kebaikan wahai Muhammad, jika kamu membunuh maka kamu membunuh pemilik darah, namun jika memberi maaf maka kamu memberi maaf kepada orang yang berterima kasih. Jika kamu menginginkan harta maka akan aku berikan apa yang kamu inginkan.”

 

Rasulullah Saw bertanya hal yang demikian sampai tiga kali namun Tsumamah tetap memberikan jawaban yang sama. Rasulullah Saw pun akhirnya melepaskan Tsamamah dari tawanannya. Setelah itu Tsumamah bergegas meninggalkan Masjid Nabawi dan pergi menuju kebun kurma yang terdapat mata air, kemudian ia bersuci dan tanpa ragu kembali ke Masjid lalu menyatakan keislamannya dengan bersyahadat di hadapan banyak orang di sana. Nah, begitulah saat Islam diterapkan di Madinah, bahkan orang-orang kafir tertarik untuk masuk Islam.

 

Namun sebagai autokritik atas Qatar, dilansir sejumlah media bahwa otoritas Qatar perlakuan tidak manusiawi terhadap ribuan pekerja migran yang membangun infrastruktur untuk Piala Dunia. Laporan CNN menyebut bahwa seorang pekerja migran asal Nepal dengan nama samaran Kamal belum mendapatkan bonus yang dijanjikan dan bahkan dijebloskan ke penjara untuk alasan yang tidak jelas.

 

Qatar terpilih sebagai tuan rumah piala dunia 2022 dengan maskot bergambar Casper memakai jubah yang lucu. Banyak pihak menilai Qatar mengenalkan Islam dari Piala Dunia 2022. Berbagai program dakwah Islam dijalankan oleh Qatar, sehingga banyak turis asing yang pada akhirnyanya masuk Islam, kisarannya sekitar 525, bahkan kabarnya terus bertambah.

 

Qatar yang merupakan sebuah negara yang menjadikan Islam sebagai agama resmi, memiliki jumlah penduduk muslim sebanyak 77,5% dikutip dari laman Wikipedia. Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah piala dunia 2022, membuat negara yang memiliki total kurang lebih 1.848 masjid ini memperkenalkan nilai-nilai Islam dengan cara kreatif.

 

Beberapa program pengenalan nilai Islam di Qatar dalam gelaran piala dunia 2022 adalah : Terdapat hadist Nabi Muhammad Saw dalam setiap sudut tempat piala dunia 2022. Disediakan tempat wudlu dan sholat di stadion untuk pertama kalinya disepanjang sejarah piala dunia. Mikrofon ditempatkan di stadion untuk adzan, dan dipilih Muadzin dengan suara merdu. Dikamar hotel disediakan QR Code untuk memperkenalkan ajaran Islam dan kesederhanaan Islam. Pameran Islam oleh kementerian wakaf dalam berbagai bahasa di dunia. Qatar Quest Center siapkan 2.000 tim dakwah untuk memperkenalkan keindahan agama Islam.

 

Tentu saja usaha-usaha dakwah Islam yang dilakukan oleh pemerintah Qatar adalah sebuah ikhtiar kebajikan yang mesti didukung sepenuhnya oleh umat Islam di dunia. Meski demikian dalam ajang piala dunia 2022, Qatar harus merogoh kocek lebih dari 3400 T adalah sebuah pengorbanan harta yang berlebihan. Ajang piala dunia sesungguhnya adalah proyek kapitalisasi olah raga oleh para oligarki dunia. Dalam sudut pandang ini, Qatar sesungguhnya sedang dalam jebakan ideologi kapitalisme.

Dr. Ahmad Sastra 
Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa 

(AhmadSastra,KotaHujan,29/11/22 : 21.09 WIB)
__________________________________________ Website : https://www.ahmadsastra.com Twitter : https://twitter.com/@ahmadsastra1 Facebook : https://facebook.com/sastraahmad FansPage: https://facebook.com/ahmadsastra76 Channel Telegram : https://t.me/ahmadsastraofficial Instagram : https://instagram.com/sastraahmad

Senin, 28 November 2022

IJM Ungkap Sisi Gelap di Balik Mahalnya Piala Dunia Qatar 2022

Tinta Media - Piala Dunia Qatar 2022 yang menjadi Piala Dunia termahal dalam sejarah menurut Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana ternyata memiliki sisi-sisi gelap di baliknya.

“Ternyata ada sisi-sisi gelap di balik Piala Dunia Qatar 2022 yang dinyatakan sebagai Piala Dunia termahal dalam sejarah. Qatar mengeluarkan dana 3.400 triliun rupiah dan FIFA mengeluarkan 26,4 triliun rupiah demi kepentingan Piala Dunia,” tuturnya dalam Program Aspirasi Rakyat: Piala Dunia Qatar | Sisi Gelap, Jumat (25/11/2022) di kanal Youtube Justice Monitor.

Ia mengungkapkan bahwa Piala Dunia Qatar 2022 ternyata memiliki  sisi-sisi gelap dan kontroversi selama menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Pertama, polemik ribuan buruh migran yang meninggal dunia. Mereka menjadi korban dalam proyek pembangunan infrastruktur untuk Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Berita yang beredar menunjukkan bahwa banyak pekerja migran di Qatar yang meninggal, mereka umumnya berasal dari kawasan Asia Selatan, seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal,” ujarnya.

Agung mengutip pernyataan dari The Guardian bahwa lebih dari 6500 buruh migran yang membangun infrastruktur untuk Piala Dunia 2022 di Qatar dilaporkan tewas. Sementara mengutip dari penulis buku Digital Auto Ritarianisme in The Middle Is Mark Owen Jones dalam akun twitternya menyebutkan bahwa jumlah tersebut sebenarnya mengacu pada semua kematian pekerja migran.

“Apa pun penjelasan kematiannya, memang ada beberapa versi terkait masalah ini. Tetapi ada tentunya banyak yang meninggal karena membangun infrastruktur untuk Piala Dunia,” ungkapnya.

Ia pun mengutip dari The Washington Post bahwa pekerja yang tewas mencapai 1200 orang. “Jumlah tersebut ialah akumulasi kasus selama 10 tahun telah berjalannya proses pembangunan infrastruktur,” kutipnya.

Kedua, pemerintah Qatar telah mengusir para tenaga kerja asing dari blok apartemen mereka di Doha. Dikutip dari The Reuters, proses mengosongkan tempat tersebut ditujukan agar ribuan penggemar bola di masing-masing negara dapat tinggal di daerah tersebut selama Piala Dunia berlangsung.

“Proses evakuasi tersebut sudah dimulai sejak empat minggu sebelum dimulainya Piala Dunia. Sejumlah korban menyebutkan hampir 12 bangunan tempat tinggal para pekerja telah ditutup oleh pihak berwenang,” bebernya.

Ia mengkritisi kebijakan Qatar yang tidak menghiraukan para pekerja yang kehilangan tempat tinggal.

“Hal ini mendapat perhatian internasional, namun pihak Qatar tidak menghiraukan bagaimana setelahnya para pekerja tinggal. Mereka dipaksa untuk mencari perlindungan apa yang mereka bisa termasuk tempat tidur di trotoar, di luar salah satu bekas rumah mereka,” kritiknya.

Ketiga, Qatar memberlakukan sistem upah murah. Agung menyebutkan bahwa pekerja migran ini kesulitan mendapatkan upah yang layak dalam pembangunan infrastruktur Piala Dunia. “Para pekerja migran tersebut diketahui belum dibayar selama lebih dari satu tahun lamanya, hal ini dikutip dari bisnis-humanrights.org,” ujarnya.

Baginya, sisi-sisi gelap tersebut menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang fantastis untuk membangun banyak fasilitas mulai dari hotel, bandara, dan stadion untuk pertandingan Piala Dunia 2022 telah mengorbankan para pekerja migran.

Piala Dunia Qatar 2022 menjadi edisi kompetisi sepak bola dunia termahal sepanjang sejarah. Dana yang digelontorkan digunakan untuk membangun tujuh stadion berskala internasional dan merenovasi satu stadion bola yang berskala internasional dan sejumlah fasilitas lain bagi para penonton.
“Qatar ibarat menggantang pepesan kosong. Kondisi rugi besar diperkirakan akan dialami oleh Qatar pada gelaran Piala Dunia 2022,” pungkasnya. [] Ageng Kartika
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab