Inilah Konsep Perubahan yang Tidak Banyak Dibahas Masyarakat
Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) mengemukakan konsep dasar perubahan yang tidak banyak dibahas oleh masyarakat.
“Melihat carut-marut yang terjadi belakangan ini, khususnya di negeri kita ini, tentu kita semua menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Namun, ada satu konsep dasar perubahan yang tak banyak dibahas, selalu saja tertutupi oleh gemuruh perubahan rezim (penguasa). Apa itu? Perubahan ideologis,” ujarnya melalui tayangan singkat, di kanal YouTube Khilafah News, pada Senin (23/9/2024).
Ia lanjut menjelaskan, perubahan ideologis itu adalah perubahan yang menyangkut fundamen (dasar) dari tatanan sebuah masyarakat dan negara.
“Penjelasan sederhananya begini, kalau kita bicara krisis ekonomi misalnya, itu bukan sekadar masalah teknis ekonomi,” ucap UIY.
Ia mengulas, semisal persoalan mata uang rupiah yang mengalami depresiasi (pelemahan nilai), banyak yang berpandangan bahwa perubahannya yaitu dengan cara harus menggenjot ekspor supaya mata uang kita menjadi kuat, atau bahkan kemudian muncul adanya upaya perubahan yang hanya berfokus pada pergantian rezim.
Padahal, ungkap UIY, krisis ekonomi yang menyebabkan rupiah terdepresiasi terjadi adalah karena dampak dari buruknya tatanan (sistem) ekonomi yang merupakan wujud dari penerapan ideologi kapitalisme yang berbasis ribawi.
“Nah, jika kita hanya mengupayakan perubahan teknis ekonomi atau perubahan rezim, terbukti bahwa tidak akan pernah kita beranjak dari persoalan yang ada, karena masih ada di dalam sistem yang sama, sistem kapitalis,” ulasnya.
Ibaratnya, kata UIY, kita menginginkan perubahan dari segelas air menjadi satu galon, tetapi kalau terus hanya fokus pada usaha untuk mengganti airnya saja dan tidak pernah mengganti gelasnya dengan wadah galon, maka ukuran air itu tidak akan pernah berubah.
Ia lantas menegaskan, bahwa bagi seorang muslim perubahan ideologis yang dimaksud adalah perubahan fundamen dengan dasar syariah (hukum-hukum Islam).
“Sebagai bukti dari ketundukan kita kepada Allah,” pungkasnya. [] Muhar