Tinta Media: Pertamina
Tampilkan postingan dengan label Pertamina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertamina. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Maret 2023

Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Pengamat: Pertamina Harus Bertanggung Jawab

Tinta Media - Menanggapi peristiwa terbakarnya Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, Pengamat Kebijakan Publik Agus Kiswantono, menyampaikan Pertamina selaku perusahaan yang bertanggung jawab harus berkewajiban membantu para korban.

"Dan Pertamina selaku perusahaan yang bertanggung jawab harus berkewajiban membantu santunan para korban," tuturnya kepada Tinta Media, Ahad (5/3/2023).

Menurutnya, santunan itu adalah untuk para korban yang meninggal, terbakar dan kerusakan rumah para warga.

Agus memandang agar tragedi terbakarnya Depo Plumpang ini tidak berulang, Islam punya perspektif yang solutif.

"Perspektif solusi Islam saat terjadi masalah kebakaran Depo Pertamina, adalah sebagai berikut, Pertamina adalah perusahaan yang terkait pemenuhan hajat hidup masyarakat dan negara," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Agus, secara operasional, dari hulu sampai dengan hilir harus negara yang mengelola. "Termasuk produksi, storage (depo), transmisi, dan distribusinya," jelasnya.

Menurutnya, Islam mampu menghadirkan solusi terintegrasi sekaligus perbaikan dari karut-marut sistem operasional Pertamina yang sekarang.

"Agar negara mampu punya kewenangan dan kemandirian dalam menentukan setiap proses pengelolaan BBM tanpa intervensi dari pihak swasta atau perorangan manapun," terangnya.

Agus menjelaskan bahwa hal itu  dengan tujuan agar mampu melayani hajat masyarakat secara optimal untuk lebih baik serta amanah dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT sesuai konsep dari Rasulullah SAW : Kaum Muslim berserikat (memiliki hak yang sama) dalam tiga hal: air, rumput dan api. (HR Ibnu Majah).

"Kemudian, lanjut Agus, Rasul saw juga bersabda Tiga hal yang tak boleh dimonopoli air, rumput dan api. (HR Ibnu Majah)," kutipnya.

Terakhir, Pengamat Kebijakan Publik ini juga menyampaikan bela sungkawa atas tragedi Plumpang.

"Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun, semoga Allah SWT memberi kesabaran kepada keluarga korban dan memberikan kekuatan untuk menghadapi dampak musibah kebakaran di Pertamina Plumpang, Jakarta," pungkasnya.[]'Aziimatul Azka

Rabu, 08 Maret 2023

Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Ini Akibatnya...

Tinta Media - Pengamat Kebijakan Publik Agus Kiswantono membeberkan akibat dari terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

"Resiko kematian, terbakarnya rumah warga sekitar depo dan kerugian pertamina akibat tidak beroperasi untuk supplai BBM 20% dari total kebutuhan Indonesia," tuturnya pada Tinta Media, Ahad (5/3/2023).

Menurutnya, hal itu akibat kecerobohan monitoring resiko operasional depo tersebut, early warning system (peringatan dini) problem kebocoran pipa BBM tidak mampu diantisipasi secara cepat dengan sistem proteksi sehingga terjadi kebakaran.

Agus menilai, Pertamina Plumpang Jakarta, terkategori depo outdoor yang rawan gangguan faktor eksternal alam (cuaca, sambaran petir, listrik) sehingga perlu antisipasi super proteksi agar aman dalam operasionalnya dan terhindar dari resiko terbakar.

Ia menjelaskan, Depo Pertamina ini juga terkategori objek vital karena supplai 20% kebutuhan BBM RI. "Resiko operasional sangat tinggi perlu pemahaman hazard (resiko) dalam seluruh proses yang dilakukan, seringkali teledor operasional, monitoring rutinitas bersifat seremonial dan laporan kontrol pekerjaan hanya bersifat formalitas. Hazard identification risk assesment, risk management control dengan sistem otomatis sesuai level pekerjaan serta manajerial harus divaluasi dan dibenahi," urainya.

Menurutnya, RTRW Depo (rencana tata ruang wilayah) untuk area depo dan area pemukiman harus secepatnya diubah atau relokasi sesuai dengan jarak aman yang telah ditentukan, "Agar tidak berulang resiko yang berdampak pada warga sekitar bila terjadi kebakaran," katanya.

Ia menyampaikan kasus terbakarnya depo Pertamina Plumpang merupakan kejadian ulang yang terjadi tahun 2009.

"Kasus terbakarnya Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara, merupakan kejadian ulang yang terjadi tahun 2009, termasuk kasus yang sama juga terjadi dari depo lainnya," pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka

Kamis, 19 Mei 2022

Kebakaran Kilang Milik PT. Pertamina Kilang Internasional (KPI) Harus Diinvestigasi secara Tuntas


Tinta Media - Presiden Jokowi Turun Tangan 

Dalam setahun kilang kilang milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sudah lima kali mengalami insiden terbakar yakni kebakaran 2 kali kilang Balikpapan. 1 kali kilang Balongan dan 2 kali kilang Cilacap. Namun  Investigasi terhadap penyebab kebakaran tampaknya belum dapat dijelaskan semuanya secara tuntas. Padahal ini sangat diperlukan untuk menghindari agar masalah ini tidak terjadi dalam skala yang lebih luas yang berpotensi membawa dampak buruk pada ketahanan energi nasional.

Padahal diperlukan investigasi dan analisis yang bersifat menyeluruh terhadap masalah ini. Mengingat kebakaran yang berulang ulang tidak mungkin dapat dianggap sebagai insiden belaka, namun diduga disebabkan oleh latar belakang yang lebih kompleks. Itulah pentingnya tim investigasi yang bagus agar dapat melihat masalah ini secara utuh dan jujur.

Selain investigasi terhadap penyebab yang bersifat tehnis yang menyangkut masalah masalah di lapangan, perlu juga dilihat hal hal yang lebih strategis. Mulai dari masalah regulasi dan peraturan yang menaungi sektor migas, masalah keuangan pertamina, masalah impor BBM, dan masalah sumber daya manusia di Pertamina. Ini semua harus dianalisis secara komprehensif apakah ada hubungannya dengan berbagai insiden yang terjadi di Pertamina belakangan ini.

Sebagaimana diketahui Pertamina tidak hanya mengalami 5 kali kebakaran kilang dalam setahun terakhir, namun ada juga kecelakaan atau insiden lainnya seperti kebocoran Hulu ONWJ, kebocoran pipa dalam cukup besar dan lain sebagainya. Sehingga beberapa waktu lalu Pertamina sempat dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak aman untuk investasi dikaitkan dengan insiden yang sering terjadi di Pertamina.

Investigasi dan analisis menyeluruh akan menghasilkan saran tindak yang lebih akurat untuk menghadapi tantangan sektor migas ke depan dan tantangan sektor energi yang tampaknya akan semakin berat dimasa mendatang. Adanya isue transisi energi bisa saja ada kaitanya dengan berbagai peristiwa insiden yang dihadapi Pertamina. Diantaranya yang paling mungkin adalah semakin sulitnya perusahaan migas di masa mendatang mendapatkan sumber sumber pembiayaan.

Presiden Jokowi seharusnya segera membentuk atau  mengerahkan tim yang berasal dari berbagai unsur untuk mencari tau penyebab insiden kebakaran kilang yang tentu saja merugikan keuangan negara ini. Selain itu Presiden sendiri pernah memberikan peringatan kepada semua pihak mengenai pembangunan kilang yang tidak mengalami kemajuan meski 1 % selama masa pemerintahannya. Kenyataan yang dihadapi sekarang malah terbalik, bukan kilang yang terbangun akan tetapi malah kilang yang ada defisit akibat kebakaran.

Investigasi dan analisis menyeluruh nantinya dapat menjadi dasar untuk membangun regulasi yang lebih baik dan lebih kuat untuk menaungi sektor migas dari tekanan geopolitik, mengubah semua UU serta regulasi yang memberatkan sektor migas. Selain itu analisis yang komprehensif dapat menjadi dasar untuk memperkuat keuangan pertamina, sumber sumber pembiayaan dan kepastian dalam dukungan kompensasi dan subsidi migas yang selama ini tidak pasti. Hal yang jarang dibicarakan dan kurang menjadi perhatian belakangan ini adalah penguatan kapasitas sumber daya manusia Pertamina.

Presiden Jokowi dapat memberi atensi secara kuat terhadap masalah ini. Mengingat migas masih menjadi kunci  katahanan dan stabilitas nasional ditengah gejolak geopolitik global. Kalau terjadi apa apa dengan ketersediaan BBM di Singapura bagaimana Indonesia bisa dapat migas, sementara kilang kilang di Indonesia defisit akibat kebakaran. Jadi begitu ya, tinggalkan kebiasaan lama, segera berbenah dan berubah!

Oleh: Salamuddin Daeng
Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Senin, 02 Mei 2022

Apakah Pertamina Bangkrut Tahun Ini?


Kompensasi BBM Pemerintah Bisa Bayar?

Ini asumsi pada saat harga minyak 70 dolar sebarel. Lalu bagaimana keadaan Pertamina sekarang? Sekarang harga minyak rata rata berada diatas 100 dolar. Pertamina menyisahkan masalah kompensasi atas BBM non subsidi yang akan dibayarkan oleh pemerintah. 

Berikut harga minyak sekarang https://oilprice.com/

Berikut keadaan sebelum harga minyak naik. Asumsi harga minyak mentah yang tinggi akan menghasilkan peningkatan pendapatan kompensasi dan subsidi Pertamina menjadi USD8,5 miliar pada tahun 2022 (asumsi harga minyak 70 dolar per barel), setelah kenaikan pada tahun 2021 (2020 : USD3 miliar, 2019 : USD6,3 miliar). Ini dana kompensasi BBM tahun 2022 sangat lah besar, nilainya mencapai Rp. 123 triliun. Besar, ini belum listrik ya. 

Baca Link :https://www.fitchratings.com

Nilai di atas dengan asumsi nilai tukar tidak berubah. Sekarang nilai tukar akan bergerak sangat rentan, kemungkinan rupiah jatuh karena kewajiban eksternal yang makin membesar. Terutama impor minyak itu sendiri. 

Nilai tukar mendekati 15 ribu. https://www.bi.go.id/id/statistik/informasi-kurs/jisdor/default.aspx

Lalu selanjutnya pemerintah melakukan pengendalian harga sebagian besar bahan bakar eceran di Indonesia mengakibatkan Pertamina menjual bahan bakar di bawah biaya. Apa saja bahan bakar yang dijual dibawah harga pasar tersebut? Pertamina tak berani transparan, mungkin takut sama menteri BUMN dan Presiden. 

Namun, perusahaan mendapat penggantian melalui subsidi dan kompensasi dari negara ketika harga jualnya secara material di bawah harga pasar. Benarkan negara punya uang untuk memberikan kompensasi ini. Selain kompensasi negara juga harus membayar subsidi yakni subsidi solar, subsidi pertalite dan subsidi LPG 3 kg. Kalau ditambah kompensasi dan subsidi listrik, berat juga bagi Jokowi cari uang.

Kalau Pemerintah Tidak Bisa Bayar, Apakah Pertamina Akan Bangkrut Tahun ini?

Oleh: Salamuddin Daeng 
Pengamat Ekonomi Politik 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab