Tinta Media: Penembakan Kantor MUI
Tampilkan postingan dengan label Penembakan Kantor MUI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penembakan Kantor MUI. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Mei 2023

Ada Korelasi Penembakan Kantor MUI dengan Kasus Transaksi Mencurigakan di Kemenkeu?

Tinta Media - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Muhyiddin Junaedi menilai bahwa penembakan di kantor MUI ada korelasinya dengan transaksi yang mencurigakan di Kementerian Keuangan. 

"Jadi kalau menurut kami, jadi ada korelasi antara apa yang terjadi ancaman kemudian pencapresan, adanya kasus-kasus ya penyalahgunaan uang, transaksi yang mencurigakan di Kementerian Keuangan dan lain sebagainya," ujarnya dalam Bincang-Bincang: Waspadai Penembakan Ketakutan - K.H. Muhyidin Juanedi, Rabu (10/5/2023) di kanal YouTube Bincang Perubahan. 

Dia melanjutkan mereka (pejabat) begitu tahu banyak tentang rahasia yang dulunya tidak terbuka namun sekarang terbuka ke publik, maka bagaimana caranya agar kasus-kasus yang melibatkan pejabat tinggi negara harus bisa selesai. 

"Jika seorang teroris beneran harusnya dia sudah mengkaji jauh-jauh hari jika bertamu di MUI dan di kantor MUI cuman ada satu lift tinggal bilang ingin ke kantor LPPOM (Lembaga Pengkajian Pangan, obat-obatan, dan kosmetika) langsung naik ke lantai 4 karena tidak ada penjagaan," ujarnya. 

Dia juga mengatakan setelah mengetahui hasil penyelidikan dan bisa dipahami bahwasanya memang ada upaya dari pihak tertentu yang ingin melakukan kegaduhan. 

Selain itu, dia mengatakan kejadian di MUI itu juga kaitannya dengan pernyataan Andi Pangerang Hasanudin atau AP Hasanudin yang mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah karena perbedaan hari raya idul fitri. 

"BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) betul-betul terpojok pada saat peneliti BRIN melakukan pernyataan yang sangat melanggar aturan sendiri. Mengapa ketua umumnya diam mengapa pembinanya diam mengapa mereka  tidak melakukan tindakan untuk memanggil dan memecatnya ya kan itu kan pada akhirnya dia akan terbongkar lalu mengapa AP Hasanuddin itu sampai mengucapkan ancaman," pungkasnya. [] Setiawan dwi

Sabtu, 06 Mei 2023

Terkait Penembakan di Kantor MUI, Begini Tanggapan Ahmad Khozinudin...

Tinta Media - Menanggapi peristiwa penembakan di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin menyampaikan bahwa masyarakat mau tidak mau harus kritis kepada hukum. 

“Mohon maaf, hari ini memang kita mau tidak mau harus berpikir kritis kepada hukum kita, karena sudah ada bukti,” ujarnya dalam Live: Penembakan Kantor MUI, Apa Motifnya? di kanal Youtube Ahmad Khozinudin Channel, Selasa (2/5/2023). 

Dia mengatakan berkaca pada kasus Ferdi Sambo yang dalam rilis pertamanya tidak sesuai dengan fakta, namun setelah dikritik masyarakat dan tokoh, baru terjadi proses penyidikan dan ditemukan fakta adanya pembunuhan berencana. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa umat tetap harus menunggu dari lembaga resmi dari Polri terkait penembakan di kantor pusat MUI. 

"Pertama kita menunggu kenapa ya pelaku ini kok bisa mati? Padahal dia yang bawa senjata, apakah ditembak oleh Polisi? Apakah terjadi tembak-menembak oleh Polisi dengan korban? Atau apakah dia kemudian bunuh diri dengan menembakkan senjatanya ke dirinya setelah melakukan penembakan secara acak di kantor MUI? Ini belum jelas nanti kita tunggu rilisnya," katanya. 

Ia juga mempertanyakan terkait motifnya. "Apakah motifnya karena dia ingin dikeluarkan fatwa menjadi nabi bagi MUI? Apa motifnya jengkel, karena berulang kali tidak ketemu, akhirnya dia mengancam pakai pistol?" tanyanya.

“Dan yang paling penting adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah setelah kasus ini apa? itu akan menjadi benang merah sebenarnya kasus ini murni insiden atau ada desain,” ujarnya. 

Ia menyampaikan bahwasanya bisa juga dicari informasi kebijakan yang akhirnya batal dikeluarkan yang akan menjadi kausalitas yang bisa saja kasus ini bukan insiden tapi desain. 

"Siapa yang membuat desainnya? Wallahualam kita tunggu saja mari kita tunggu rilis yang resmi dari Polri dan kita akan analisis lebih lanjut motif-motif dari kasus ini,” katanya. 

Dia berharap publik bisa mendapatkan satu fakta kronologis yang lengkap dan objektif. Sehingga bisa memberikan pemahaman dan pencerahan kepada publik. 

“Dan yang paling penting mudah-mudahan ulama kita di Majelis Ulama Indonesia tidak kemudian menjadi khawatir dan takut dengan peristiwa ini tetap menugaskan tugas, tugas keulamaan mereka mewakili kepentingan umat umat di MUI,” harapnya. 

Dia berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga harmoni kondisi, agar tidak terpancing untuk melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum. 

"Dan yang paling penting peristiwa ini tidak menjadikan kita khawatir ragu apalagi takut untuk tetap menyuarakan kebenaran untuk melakukan aktivitas Amar ma'ruf nahi mungkar," pungkasnya. [] Setiawan Dwi
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab