Pemuda Bangkit Bersama Islam
Tinta Media - Generasi muda merupakan harapan bangsa dan cita-cita akan terwujudnya pemimpin masa depan dengan kualitas yang tinggi. Namun sayang, berbagai persoalan telah menjerat kehidupan pemuda dan menjadikannya jauh dari harapan yang diinginkan. Hanya Islam yang mampu membawa mereka pada kebangkitan yang hakiki.
Generasi Muda Penuh Masalah
Jika menyebut nama generasi muda, yang ada di benak kita adalah aneka masalah yang melingkupi mereka. Pemuda saat ini sangat dekat dengan persoalan kehidupan yang menjadikannya kurang berkualitas. Rendahnya kualitas pendidikan telah mencetak generasi muda menjadi manusia dengan tingkat berpikir yang sangat rendah. Pendidikan hanya menjadi sarana untuk transfer ilmu tanpa benar-benar menanamkan bagaimana kehidupan.
Rendahnya kualitas pendidikan yang diterima juga menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang lain. Sebut saja remaja terjerat narkoba, pergaulan bebas yang mengarah pada free seks, bahkan aborsi, sampai remaja yang terjerat pada prostitusi modern saat ini. Semua persoalan ini semakin menjauhkan pemuda dari kualitas yang diharapkan.
Selain itu, krisis moral juga dihadapi oleh generasi muda. Sebagai pemuda, mereka kurang memiliki rasa hormat kepada orang yang lebih tua, baik itu orang tua sendiri, kalangan guru, dan juga orang tua lainnya di tengah masyarakat. Sebagian pemuda menganggap tidaklah perlu untuk menghormati dan menghargai orang lain, terutama orang yang lebih tua.
Serangan paham-paham asing juga ikut menggempur kepribadian pemuda dan semakin merendahkan kualitas mereka. Ide kapitalis sekuler banyak mereka anut dan jadikan acuan dalam kehidupan. Prioritas utama dalam kehidupan adalah bagaimana caranya memperoleh materi yang sebanyak mungkin. Hal ini bisa dilakukan dengan cara apa pun dan tak perlu memperhatikan aturan kehidupan yang ada.
Terlebih, generasi muda saat ini sangat jauh dari pemahaman terhadap nilai-nilai agamanya sendiri. Kurikulum pendidikan yang tak memberikan porsi perhatian lebih pada pendidikan agama menjadikan generasi muda kosong akan nilai agama. Kehidupan mereka menjadi jauh dari ajaran agama. Ditambah lagi, instrumen pendidikan lain juga tak banyak memberikan perhatian pada pembangunan pemahaman agama di dalam diri mereka. Sebut saja guru yang saat ini hanya disibukan dengan masalah administratif yang sedikit demi sedikit menggeser perannya sebagai pendidik generasi.
Islam Membangkitkan Pemuda
Islam mempunyai harapan yang besar kepada pemuda, karena di tangannyalah peradaban akan dipimpin. Sejarah keemasan peradaban Islam telah membuktikan bagaimana ketika peradaban kehidupan manusia diisi oleh para pemuda dengan kualitas yang cemerlang. Semuanya dimulai dari pemahaman yang benar tentang agamanya kemudian sampai menggerakan dirinya untuk berdaya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia yang lainnya.
Islam memberikan perhatian besar pada pendidikan generasi muda. Para pemuda diusahakan memiliki pemahaman agamanya yang benar, yaitu dengan memiliki keimanan yang tinggi kepada Sang Pencipta dan menggapai ketaatan untuk menjalankan semua aturan yang telah diberikan kepadanya.
Negara memiliki kewajiban untuk menciptakan kurikulum dengan tujuan ini. Semua perangkat pendidikan yang ada disinkronkan demi menggapai kualitas pemuda yang diharapkan. Karena, dengan keimanan yang tinggi ini akan menggerakan diri pemuda untuk tak hanya memperbaiki diri sendiri, tetapi juga membawa perbaikan di dalam masyarakat dan juga negara.
Negara juga menjamin semua pemuda menerima pendidikan yang layak. Negara membiayai mereka sehingga pemuda mampu mengoptimalkan potensinya. Sistem ekonomi yang dijalankan negaralah yang memungkinkan berjalannya hal ini, yaitu dengan memanfaatkan potensi negara demi kemaslahatan umat. Salah satunya mencetak generasi muda yang cemerlang. Selain itu, negara juga memiliki kewajiban menciptakan kehidupan bermasyarakat yang kondusif untuk pembentukan kualitas pemuda. Masyarakat yang tak banyak bermasalah, tetapi diwarnai dengan keimanan dan minim masalah karena ada penjagaan pelaksanaan syariat.
Dengan ini, generasi muda dapat tumbuh berkembang dengan memaksimalkan potensinya. Tidak hanya gemilang dalam ranah personal, tetapi juga memahami peran sosialnya di dalam masyarakat, mampu membawa perubahan di tengah masyarakat menuju yang lebih baik. Bahkan, pemuda tak hanya tersibukan oleh kepentingan dan cita-cita personal saja, tetapi juga berkeinginan untuk dapat memimpin masyarakat agar mampu membawanya kepada keadaan yang lebih baik.
Inilah apa yang telah kita temukan pada kualitas pemuda yang terwarnai oleh syariat Islam, bagaimana mereka menjadikan hidupnya untuk berjuang demi Islam agar bisa jaya di hadapan musuh-musuhnya serta, mampu menciptakan kesejahteraan bagi peradaban manusia.
Kepribadian dan karakter pemuda yang gemilang ini hanya akan ditemukan di dalam Islam. Sayangnya, hal itu sulit untuk ditemukan saat ini karena aturan Islam tidak dijadikan sebagai pandangan hidup yang menjadi acuan kehidupan.
Islam tak dijadikan sebagai referensi kehidupan, tetapi aturan yang lain, yaitu sekulerisme dan kapitalisme. Untuk itu, pemuda harus bangkit dengan memahami agamanya sendiri. Hanya pemahaman agamanyalah yang akan membawa kepada kebangkitan yang hakiki, tak hanya bagi pemuda, tetapi juga bagi peradaban manusia itu sendiri.
Oleh: Rochma Ummu Arifah
Sahabat Tinta Media