Tinta Media: Pemuda Islam
Tampilkan postingan dengan label Pemuda Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemuda Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Juni 2023

Kebangkitan Hakiki Tidak Lepas dari Peran Pemuda Islam

Tinta Media - Pemerhati Generasi Muda Ustaz Fery Anggriawan mengatakan sebagai Muslim tentunya tidak akan melepaskan kebangkitan itu dari peran para pemuda Islam. 

"Terkait kebangkitan, sebagai Muslim tentunya tidak akan melepaskan kebangkitan itu dari peran para pemuda Islam dalam meraih kebangkitan Islam yang hakiki," ujarnya, dalam Parenting School: Peran Pemuda Dalam Kebangkitan Hakiki, Sabtu (10/06/2023) di kanal Youtube Hidup Berkah. 

Ustaz Fery mengungkapkan seharusnya para pemuda punya peran penting dalam kebangkitan. Pemuda menjadi agen perubahan dalam perubahan umat Islam khususnya di negeri ini, dan juga kaum muslimin secara keseluruhan. 

Ia mengungkapkan beberapa cara pemuda untuk menjadi bagian dari mewujudkan kebangkitan yang Hakiki dalam Islam. Pertama,  menguatkan  atau mengokohkan keimanan Islam dan senantiasa istiqomah di dalam menjalankan syariat Islam. 

Kedua, sangat penting adalah mengkaji Islam sebagai ideologi. "Bukan hanya mengkaji Islam sebagai pengetahuan saja. Ketika Islam sudah menjadi ideologi maka segala aktivitas dikaitkan dengan Islam sebagai solusi," jelasnya. 

Ketiga, perlunya menjadi bagian dari pejuang syariat dan Islam kaffah itu sendiri dan jangan jadi penentangnya. 

"Tiga hal inilah yang dilakukan pada masa sekarang ini agar terwujud kebangkitan Islam," pungkasnya.[] Muhammad Nur

Rabu, 03 Mei 2023

Inilah Karakteristik Pemuda yang Lahir dari Peradaban Islam

Tinta Media - Founder Komunitas Pemuda Majelis Gaul Ustadz Hutri Agus Prayudo mengatakan, karakteristik pemuda yang terbentuk di dalam peradaban islam akan melahirkan karakter pemuda yang heroik, pahlawan yang bersifat nyata.

"Di dalam dunia Islam itu semua nyata, meski tidak sama seperti kisah - kisah imajinasi dalam dunia barat. Prestasi dan heroik itu ada hanya dalam peradaban Islam, pencapaian, effort, dan perjuangan dalam Islam itu nyata sepanjang sejarah," tuturnya dalam acara Islamic Digest: Karakteristik Pemuda di Abad Kejayaan Islam, di kanal YouTube Kaffah Channel, Selasa (5/4/2023).

Ustadz Hutri menuturkan, masa nubuwah, masa awal peradaban Islam yakni jazirah Arab kecil yang pada masa itu diapit oleh Persia dan Romawi tidak termasuk kepada bagian keduanya Persia atau Romawi, dari peradaban yang kecil itu diganti oleh dakwah nabi Muhammad SAW, menjadi bagian yang ditakuti, mampu melakukan ekspansi ke Persia dan Romawi. Bahkan inisial kepemimpinan Rasulullah Saw pada masa itu sudah diketahui oleh bangsa Persia dan Romawi. Message sinyal - sinyal kehebatan saat itu adalah kehebatan orang - orang Arab yang tersibghah oleh Islam dalam kondisi yang majemuk yang mayoritasnya adalah anak - anak muda.

"Salman Al Farisi, seorang pemuda Persia yang tersibghah dengan Islam sehingga menjadi pembela nabi Muhammad Saw. Abdurrahman bin Auf yang sebelumnya tidak pernah tercatat di dalam sejarah Islam karena kedermawanannya menjadi tercatat di dalam sejarah Islam bahkan tertulis di dalam kitab - kitab kaum muslimin," ungkapnya. 

"Sahabat Ali bin Abi Thalib, usia 9 tahun masih kecil masuk Islam secara sadar tanpa paksaan, masuk Islam dengan menjadi pahlawan dalam Islam yang luar biasa serta diberikan kemampuan atas kuasa Allah seperti yang terjadi saat perang Khaibar," bebernya. 

Pada generasi seterusnya, lanjutnya, peradaban Islam banyak melahirkan profil - profil generasi pemuda Islam yang kebermanfaatannya dan kepahlawanannya yang nyata.

"Zaman Khulafaur Rasyidin, ekspansi futuhat terus berlanjut kebermanfaatan dan kepahlawanan para pemuda dapat terus dirasakan, muncul spirit melayani Azaj Yusuf as saqofi dan Abul Aswad Ad Duali dengan mengusulkan kepada nabi untuk mempermudah bahasa Arab dan Al Qur'an supaya mudah dipahami oleh orang - orang Persia, Romawi, Yaman, dan Syam," jelasnya. 

"Mereka berinovasi wad'u nuqot ala hurfi, menaruh titik diatas huruf Arab,berkreasi dan berinovasi sampai terlahir ilmu harakat, dan tajwid. Ini menunjukan anak - anak muda yang lahir dari sebuah rahim peradaban Islam mampu menggunakan kreasinya, inovasinya, karomahnya untuk hal - hal yang konstruktif dan inovatif," tambahnya.

Bahkan hari ini, kata Ustadz Hutri, meski Islam sedang terseok - seok, anak - anak kaum muslimin punya konsep ghirah Islam, himmah. "Allah angkat mereka ke puncak - puncak kemuliaan," pungkasnya.[] Asep
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab