Minggu, 04 Februari 2024
Minggu, 31 Desember 2023
Mengapa Para Capres Tak Ada yang Menyuarakan Penegakan Syariah?
Tinta Media - Menurut saya, setidaknya ada empat kemungkinan mengapa dalam
pilpres pemilu politik demokrasi para capres tidak ada satu pun yang
menyuarakan ingin menegakkan hukum-hukum Islam secara kaffah (syariah).
1. Karena mereka takut tidak laku (tidak terpilih), karena
sudah mengakarnya paham sekularisme, pluralisme dan liberalisme (sepilis) di
Negeri ini, meski paham tersebut sudah pernah di fatwakan haram oleh MUI.
2. Karena para capres demokrasi enggak pernah mau paham
sistem pemerintahan Islam yang di contohkan Rasulullah SAW.
3. Karena demokrasi memang bukan berasal dari Islam dan
bukan untuk tegaknya hukum Al-Qur'an dan As-Sunnah yang merupakan sumber utama
hukum-hukum Islam (syariah).
4. Untuk lebih jelas, silakan Anda tanyakan kepada para
capres demokrasi itu! Atau Anda minta mereka untuk membaca al-Qur'an dengan
benar, yang tidak hanya sebatas sampai di 'kerongkongan', terutama Surat
Al-Maidah (43,44,46) tentang keharaman berhukum selain dengan apa yang Allah
SWT turunkan.
Oleh: Muhar
Sahabat Tinta Media
Selasa, 26 Desember 2023
Bukan Soal Menang atau Kalah
Minggu, 21 Mei 2023
UIY: Umat Perlu Dua Hal Baik Jika...
Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menyatakan bahwa diperlukan dua hal jika rakyat ingin diurus dengan cara yang baik.
"Jika rakyat atau umat betul-betul ingin diurusi dengan cara yang baik maka diperlukan dua hal baik. Pemimpin yang baik dan sistem yang baik," tegasnya dalam program Fokus to The Point: Umat Islam dalam Arus Politik 2024, Kamis (18/5/2023) di kanal Youtube UIY Official.
UIY menegaskan bahwa politik itu sangat penting. Politik dipahami sebagai riayah suunil ummah, bagaimana mengatur umat. " Bagaimana mengatur umat itu sangat ditentukan oleh dua hal. Yang pertama, pemimpin. Yang kedua, bagaimana pemimpin mengatur urusan rakyat ini sistem," ujarnya.
Karena itu,
lanjutnya, umat islam perlu memahami jikalau urusan rakyat itu ingin diatur
dengan sebaik-baiknya maka diperlukan
dua hal yaitu pemimpin yang baik dan sistem atau aturan yang baik. "Dan,
aturan yang baik itu mustinya berasal dari Dzat Yang Maha Baik, oleh Allah SWT.
Itulah syariah," tandasnya.
UIY
menyampaikan bahwa syariah mengatur segala hal yang berkenaan dengan kehidupan
rakyat baik itu dalam aspek politik itu sendiri juga ekonomi, sosial, budaya,
dan sebagainya. "Lalu, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau tunduk
atau mau mengikuti aturan yang baik itu," simpulnya.
Pemilih
Cerdas
Dalam
kesempatan yang sama, UIY juga mengingatkan agar rakyat juga memainkan perannya
agar menjadi pemilih yang cerdas. "Pemilih yang cerdas itu adalah pemilih
yang dia mengerti bahwa dia itu punya kekuatan. Karena itulah kekuatan itu
tidak boleh digunakan sebagai alat sekedar legitimasi," ujarnya.
"Yang
ada sekarang ini kan suara rakyat hanya sebenarnya alat legitimasi bahwa kami
dipilih oleh rakyat lalu dia bekerja semau-mau dia, bertentangan dengan
kepentingan rakyat," tambahnya.
UIY
mencontohkan dengan UU Minerba tahun 2009 yang ketentuannya jelas sangat pro
terhadap rakyat di mana ada 380.000 ha ladang batu bara, dengan potensi lebih
dari 65.000 trilyun, yang harus kembali kepada negara untuk kepentingan rakyat
dan dikelola oleh BUMN. "Tapi dirubah oleh wakil rakyat menjadi undang
undang nomor 2 tahun 2020 yang memastikan bahwa 380.000 ha tadi itu
diperpanjang penguasaaannya oleh 7 perusahaan besar," paparnya.
"Ini
kan jelas menunjukkan mereka tidak bekerja untuk rakyat. Jadi disitulah
pentingnya pemilih itu harus cerdas dalam menggunakan haknya," tegasnya.
UIY
mengingatkan bahwa memilih adalah hak dan hak itu akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Maka dari itu harus dipastikan hak itu
digunakan sebaik-baiknya untuk memilih pemimpin yang baik dan untuk memilih
wakil rakyat untuk menghasilkan sistem yang baik itu.
"Di
situlah pentingnya ada partai politik yang memang berpihak kepada kepentingan
Islam, berdasarkan Islam, kemudian pikirannya atau gagasan-gagasannya Islam,
lalu tampak pada programnya, lalu tampak pada narasi yang disampaikan. Kemudian
dalam kehidupan kesehariannya itu memang dia juga berdasarkan Islam dan
terbukti bahwa dia terikat dengan ajaran Islam," pungkasnya.[] Hanafi