Tinta Media: Pembuktian
Tampilkan postingan dengan label Pembuktian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembuktian. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Agustus 2022

Kiai Hafidz: Pembuktian Kata itu Penting, Agar Tak Dianggap Dusta

Tinta Media - Khadim Ma’had Wakaf Syaraful Haramain KH. Hafidz Abdurrahman, M.A. mengatakan pembuktian kata itu penting agar tak dianggap dusta.
 
“Ucapan kita dianggap dusta, ketika yang kita ucapkan tidak terbukti. Maka, pembuktian kata itu penting, agar kita tak dianggap dusta,” ungkapnya di akun telegram pribadinya, Selasa (2/8/2022).
 
Kata Kiai Hafidz,  itulah mengapa Al-Qur’an menyebut orang yang bisa membuktikan kata-katanya dengan, "Rijal". Sebutan yang merupakan pujian bagi orang Mukmin yang mempunyai integritas.
 
“Karena itu, Al-Qur’an menyebut, "Min al-mu'minina" (di antara orang-orang Mukmin). Artinya, tidak semua orang Mukmin adalah rijal,” simpulnya menegaskan.
  
Menjadi orang Mukmin yang disebut rijal itu, lanjutnya, harus membuktikan kata-katanya, yang merupakan komitmen hidupnya dengan Allah.
 
“Meski, kadang apa yang kita katakan tidak semuanya bisa terwujud saat ini, tetapi kalau kata-kata itu disandarkan kepada kekuasaan Allah, maka bagi Allah tak ada yang mustahil,” ujar Kiai Hafidz meyakinkan.
 
Di sinilah, menurutnya, orang Mukmin harus membuat rencana, berusaha maksimal mewujudkan rencana, tetap husnudhan pada pengaturan Allah. “Bisa saja menurut kita hasilnya tidak sesuai harapan, tapi yakinkan itulah yang terbaik, karena itu adalah qadha dan qadar Allah yang terbaik,” hiburnya.
 
“Kemudian kita kaji, kita sempurnakan hingga apa yang kita rencanakan itu terwujud. Proses seperti ini melelahkan, dibutuhkan nafsiyah dan maknawiyah yang ekstra. Kuncinya sabar,” tutur Kiai Hafidz menasehati.
 
Karena itu, ucap Kiai Hafidz, siapa saja yang mempunyai visi, misi dan tujuan agung dan mulia, maka dia harus ekstra sabar. Selalu berbaik sangka kepada Allah. Ridha dengan apa pun yang diberikan oleh Allah.
 
“Tidak ada proses yang instan. Termasuk mendidik generasi. Maka, pendidik harus  mempunyai pemikiran dan ilmu yang luas, selain visi, misi dan tujuan yang agung. Juga harus mempunyai hati yang lapang, agar tetap bisa bersikap sabar dan hilm(murah hati).  Dengan begitu semuanya terukur,” terangnya.
 
Kiai Hafidz berharap, semoga Allah selalu memberikan taufik-Nya dalam membersamai generasi umat Nabi Muhammad yang mulia ini.
 
“Mereka bukan beban bagi kita, tetapi kehormatan yang Allah berikan untuk membuktikan kata-kata kita, bahwa kita adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk seluruh umat manusia,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab