Tinta Media: Pelajar SMP-SMA
Tampilkan postingan dengan label Pelajar SMP-SMA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pelajar SMP-SMA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Februari 2023

Ribuan Pelajar Hamil Duluan, Iwan Januar: Kerugian Bangsa Amat Mahal

Tinta Media - Menanggapi dispensasi nikah ribuan siswi SMP-SMA karena hamil duluan, Direktur Siyasah Institute Iwan Januar menyampaikan, kerugian yang akan diterima bangsa sangat mahal.

“Padahal kerugian yang bakal diterima bangsa ini amat mahal, menyangkut masa depan, ancaman sosial, dan kesehatan reproduksi,” ujarnya dalam Rubrik Wawancara Tabloid Media Umat, edisi 329, 3-16 Februari 2023.

Menurutnya, laporan ribuan remaja putri minta dispensasi nikah karena hamil duluan adalah bukti masalah ini sudah menahun dan tidak ditangani dengan serius. “Kalau serius, harusnya angka ini jauh berkurang,” ungkapnya.

Ia mengatakan, hal ini dikarenakan respon pemerintah yang kurang memadai. “Nyaris senyap! Pemerintah lebih fokus pada urusan politik dan bagi-bagi kekuasaan,” bebernya. 

Apalagi, kata iwan, pemerintah sekarang sibuk mempersiapkan perpanjangan masa jabatan. Sehingga kejadian ribuan siswi Indonesia hamil diluar nikah, bukan prioritas.
“Padahal akar masalahnya justru pada level pergaulan remaja indonesia yang semakin hedonis dan permisif,” sesalnya.

Ia menilai, kebijakan pemerintah lebih pada memadamkan kebakaran alias kuratif bukan preventif. “Penanganan yang dilakukan malah mulai beradaptasi dengan kondisi sosial, abstinen alias setia pada pasangan lalu kondomisasi, bukannya mencegah pacaran yang jelas mengarah pada perzinaan,” ujarnya.

Iwan mengatakan, oleh karena itu, masing-masing remaja harus membentengi diri mereka dengan iman dan takwa. Begitu juga orang tau harus membentuk karakter anak dan menanamkan nilai agama pada anak. “Karena tidak ada rem ynag begitu kuat mencegah pergaulan bebas melainkan iman dan takwa,” jelasnya.

“Kalau remaja sudah paham besarnya dosa perzinaan, tidak bakal mereka mendekati zina,” imbuhnya.

Lanjutnya, sistem pendidikan indonesia juga harus dirubah kesistem pendidikan berbasis islam agar remaja punya pola pikir dan pola sikap islami. “Standar perbuatan mereka adalah halal dan haram, bukan hedonisme,” tegasnya.

Maka dari itu, Iwan menjelaskan, negara harus menyelamatkan rakyatnya dari siksa neraka lantaran zina.

“Lakukan pencegahan masuknya budaya liberalisme seperti pornografi, perkuat dan tambah mata pelajaran agama disekolah dan kampus. Juga tututp berbagai peluang terjadinya aktivitas seks diluar nikah,” ujarnya.

“Kejadian ini harus membuat umat yakin bahwa tanpa islam sebagai aturan kehidupan, kondisi masyarakat terpuruk. Islam itu satu-satunya solusi kehidupan yang benar dan menyelamatkan,” pungkasnya.[] Hafidzin
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab