Hilangnya Naluri Ibu di Sistem Sekuler Kapitalis
Tinta Media - Media kembali dikejutkan dengan berita viral mengenaskan. Berita itu terjadi di Dusun III, Desa Bangun Rejo kira-kira pukul 09.30 WIB. Mirisnya pelaku adalah ibu kandungannya sendiri usia 33 tahun yang tega menghilangkan nyawa anaknya yang baru berumur 18 hari. Ketika diselidiki apa alasan pelaku sehingga tega membunuh anak sendiri lantaran pelaku kesal anak yang dilahirkan ialah seorang laki-laki, karena pelaku sangat menginginkan anak perempuan.
Di manakah kini akal seorang ibu yang memiliki fitrah sebagai seseorang yang memiliki jiwa penuh kasih sayang kelembutan dan mempunyai empati yang tinggi. Namun seakan-akan fitrah itu benar-benar sudah hilang. Ini terlihat dari banyaknya fakta kaum perempuan yang melakukan berbagai tindakan tidak terpuji, bahkan membunuh anaknya sendiri. Akal yang diciptakan untuk berpikir seakan akan sudah tidak lagi berfungsi karena sudah tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan mana yang benar. Jika kita berpikir bahwa jenis kelamin laki-laki dan perempuan itu bukan kekuasaan manusia melainkan haknya Allah.
Faktor kenapa semakin banyaknya para perempuan yang menjadi pelaku kriminal adalah karena lemahnya iman serta lemahnya akidah akibat penerapan sistem kapitalisme saat ini. Sistem kapitalis ini telah menjauhkan peran agama (Islam) dari kehidupan. Masyarakat tidak lagi melibatkan Allah sebagai sang pencipta dan Allahlah sebagai sang pengatur seluruh aspek kehidupan. Akibatnya, kasus kriminalitas makin banyak terjadi di tengah masyarakat, bahkan melibatkan kaum hawa yang seharusnya memiliki sifat belas kasih dan penuh kasih sayang, sekarang hilang. Bahkan terhadap anaknya sendiri yang notabene membutuhkan kasih sayang, menjadikan pepatah kasih sayang ibu sepanjang masa di sistem sekuler kapitalis kini tidak berlaku.
Inilah bobroknya sistem sekuler kapitalisme, seorang Ibu pun bisa mati nalurinya akibat sistem rusak. Persislah sama dengan sebuah hadits di mana Rasulullah SAW bersabda : "ketahuilah bahwa dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh anggota dan jika rusak rusaklah seluruh anggota, ketahuilah itulah hati." ( HR. Bukhari dan Muslim )
Seperti inilah kehidupan yang sekuler, jika sistem yang kita pakai sistem sekuler kapitalis sebaik-baiknya kita menjaga umat pasti akan tetap ada dan bahkan akan menjamur kerusakan yang ada dibumi ini karena sistem yang kita pakai sistem yang rusak, yang mana di setiap ada permasalahan hukuman tidak memberi efek jera atau bahkan tumpul ke atas tajam ke bawah. Menjadikan individu miskin iman, miskin moral menjadi ganas yang akan menghalalkan segala cara demi mencapai kesenangan dunia.
Masyarakat yang terbentuk di sistem kapitalisme kerap menetapkan definisi bahagia adalah sesuai keinginannya tidak sadar bahwa ada hal-hal yang harus dipahami tidak semua sesuatu itu kita bisa mengaturnya, semuanya atas kekuasaan Allah contohnya adalah jenis kelamin seorang anak baik laki-laki dan perempuan kita dilahirkan di rahim ibu yang mati naluri keibuannya atau ibu yang penuh dengan kasih sayang itu adalah haknya Allah. Tidak ada manusia ikut andil, namun karena miskin pemahaman Islam dan miskin akidah akhirnya terjadilah perlombaan menyenangkan diri sendiri dan kepuasan nafsunya. Lagi-lagi, sekularisme berhasil membuat manusia bersikap di luar nalar seperti kasus di atas.
Syariat Islam yang diterapkan di sistem Islam kaffah, bersumber dari Allah SWT, Zat yang menciptakan manusia. Islam telah menyediakan sistem sanksi yang tegas karena memahami tabiat manusia yang memiliki kemungkinan taat juga maksiat. Sistem Islam telah mengondisikan dan memfasilitasi manusia untuk senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah. Taat dalam kondisi apa pun yaitu saat menjalankan berbagai perannya di dunia, termasuk menjadi Ibu.
Sudah saatnyalah kita sadar bahwa tidak ada sistem yang baik-baik saja di dunia ini kecuali dengan menggantinya dengan sistem Islam kaffah. Sebab alam semesta dan isinya ini adalah ciptaan Allah, maka Allah yang menjadi pengatur sebaik-baiknya sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits. Sistem pemerintahan Islam yang digambarkan pada masa kejayaan Islam yaitu pada masa sahabat dan khulafaur rasyidin contoh pemimpin sampai akhir zaman. Semoga umat Islam segera sadar bahwa kebobrokan yang semangkin brutal akibat dari sistem yang rusak agar segera kembali kepada sistem Islam yang menjadi rahmatan lila'lamin.
Oleh : Nur Mariana Azzahra, M.Sos., Aktivis dan Mentor Tahfidz Online