Rabu, 10 April 2024
Sabtu, 19 Agustus 2023
SYARIAH YESS, KHILAFAH YESS, PANCASILA NO, NKRI NO
Minggu, 06 Agustus 2023
Joko Prasetyo: Kaum Nabi Luth Melanggar Pancasila?
Tinta Media - Jurnalis Senior Joko Prasteyo menuturkan, kalau kaum Nabi Luth melanggar Pancasila pastilah sudah dikecam habis-habisan.
"Kalau kaum Nabi Luth melanggar Pancasila pastilah sudah dikecam habis-habisan oleh badan yang paling otoritatif dalam pembinaan 'ideologi' Pancasila (BPIP), sebagaimana mereka mengecam kewajiban menerapkan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah," tuturnya kepada Tinta Media dalam tulisannya yang berjudul "Selamat Datang Kaum Nabi Luth di Negara Pancasila," Jumat (4/8/2023).
Sehingga menurutnya, dengan begitu menjadi jelas mana yang sesuai Pancasila dan mana yang tidak.
Joko Prasetyo juga menyatakan, rezim sebagai petugas pelaksana, penerap, dan penjaga Pancasila pastilah dengan lantang memekik, "Negara tidak boleh kalah dengan kaum Nabi Luth!" Sebagaimana lantangnya rezim menggunakan kata ganti "radikal-radikul" untuk menyudutkan perjuangan penerapan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah.
"Ormas tertentu juga pastilah ramai-ramai bubarkan acara tersebut dengan percaya diri karena pasti didukung oleh aparat, sebagaimana kebiasaan aparat membiarkan ormas tertentu mempersekusi aktivitas dakwah penerapan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah," sambungnya.
Ia pun mengucapkan selamat datang kepada kaum Nabi Luth di negara Pancasila.
"Karena menurut anggota Al-Hakiim negara Pancasila (DPR) yang urung memberi sanksi kepada kalian di KUHP Baru, sebagaimana dikabarkan mantan petinggi BPIP yang sekarang jadi menko rezim, kelakuan kalian adalah kodrat," ujarnya mengakhiri.[] Muhar
Rabu, 05 Juli 2023
PANCASILA BUKAN DALIL, TIDAK BERPAHALA BAGI YANG MENGAMALKANNYA, TIDAK PULA BERDOSA ORANG YANG MENGABAIKANNYA
Kamis, 08 Desember 2022
IJM: Pancasila Jadi Alat untuk Menekan Pihak Oposisi
Senin, 21 November 2022
Bagaimana Cara Negara Pancasila Menangani Kejahatan?
Selasa, 30 Agustus 2022
ANTI KHILAFAH ANTI HT1, JUALAN RADIKALISME, SOK NKRI SOK PANCASILA, KAROMANI TERNYATA MALING!
Sabtu, 27 Agustus 2022
AK: Sok Pancasila, Sok NKRI Harga Mati, Menentang Khilafah, Ternyata Maling
“Karomani, menambah deret nama orang yang sok pancasila, sok NKRI harga mati, menentang Khilafah, yang nyatanya maling,” ujar Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin kepada Tinta Media, Kamis (25/8/2022).
Sebelumnya, kata AK, nama-nama seperti Rohmahurmuzy eks ketua PPP, Imam Nahrawi politisi PKB, juga paling sok Pancasila, anti Khilafah dan paling gencar jualan radikalisme. "Faktanya mereka semua maling," tegasnya.
"Sama seperti Setya Novanto, Idrus Marham, Juliari Peter Batubara, semuanya sok pancasilais. Ternyata, maling semua," tambahnya.
Ia mengungkap Karomani sebagai Ketua Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB), sering jualan radikalisme dan anti Khilafah. “Jualan pancasila dan NKRI harga mati, sok jagoan menentang Khilafah, ternyata maling,” ungkapnya.
AK menuturkan bahwa Karomani sebelumnya diketahui memimpin Forum Rektor untuk menangkal radikalisme. “Dia terkenal anti Khilafah, anti HTI,” tuturnya.
Ia mengingatkan kepada siapa saja yang jualan radikalisme, terorisme, menolak Khilafah dan ngakunya paling pancasila dan paling NKRI. “Tunggu saja waktunya, ujung-ujungnya mereka diciduk KPK karena maling,” tegasnya.
AK berharap, kalau tidak sependapat dengan Khilafah, minimal diam. “Bukan menghalangi, apalagi menentang,” harapnya.
Menurutnya berurusan dengan pejuang Khilafah, berarti berurusan dengan Allah. “Pejuang Khilafah hanya menjalankan perintah Allah SWT. Berani berurusan dengan pejuang Khilafah, sama saja berani berurusan dengan Allah SWT,”
Ia mengingatkan agar hati-hati, jangan menolak Khilafah apalagi menentangnya. Khilafah adalah ajaran Islam, dari Allah SWT. “Berani berurusan dengan Khilafah, siap-siap dicokok KPK seperti Karomani,” tandasnya.[] Raras
Senin, 22 Agustus 2022
𝐊𝐄𝐑𝐔𝐃𝐔𝐍𝐆, 𝐇𝐄𝐋𝐌, 𝐈𝐒𝐋𝐀𝐌 𝐃𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐍𝐂𝐀𝐒𝐈𝐋𝐀
Rabu, 10 Agustus 2022
Kritikan KH Ahmad Zen Ingatkan Umat Islam agar Meyakini Al-Qur'an
Sabtu, 23 Juli 2022
PANCASILA HANYA MENGHALANGI PENERAPAN SYARIAT ISLAM, MELANGGENGKAN KAPITALISME SEKULARISME
Selasa, 05 Juli 2022
Jika Negara Pancasila Melarang Khamar, Tak Ada Promosi Miras dengan Nama Muhammad
Tinta Media - Jurnalis Joko Prasetyo menilai promosi khamar yang menggunakan nama Nabi Muhammad SAW dan Maria (Siti Maryam ra) tidak akan terjadi kalau negara Pancasila ini tegas melarang khamar.
"Kalau mau jujur, masalah promosi
khamar yang menggunakan nama Nabi Muhammad SAW dan Maria (Siti Maryam ra) itu,
tidak akan terjadi kalau negara Pancasila ini tegas melarang khamar (minuman
keras/minuman beralkohol)," tuturnya kepada Tinta Media, Kamis
(30/6/2022)
Menurut Om Joy, sapaan akrabnya, Holywings
bisa jualan khamar karena dilegalkan negara Pancasila. Ia juga menilai sekarang
Holywings ditutup karena kadar alkohol per botolnya lebih dari 5 persen alias
melanggar aturan negara Pancasila. "Lha, dalam Islam meski hanya 5
persen juga tetap haram. Kaum Muslim juga marahlah kalau nama Nabi Muhammad SAW
dan Maria dijadikan bahan promosi minuman mengandung alkohol 5 persen,"
ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia merasa heran bila ada
yang menyatakan negara Pancasila ini sudah islami. "Lha, kalau memang
benar negara Pancasila itu sudah islami, mengapa badan yang paling otoritatif
dalam pembinaan 'ideologi' Pancasila (BPIP) tidak pernah menyatakan khamar itu
bertentangan dengan Pancasila?" tanyanya.
Pertanyaan lebih jauhnya, kata Om Joy,
mengapa semua aturan negara Pancasila yang melegalkan BUMN Sarinah mengimpor
khamar untuk dipasarkan di negeri mayoritas Muslim ini tidak dianggap
bertentangan dengan Pancasila? Mengapa pemda DKI dan pemda NTT memiliki saham
di pabrik miras tidak disebut bertentangan dengan Pancasila? Tapi, giliran kaum Muslim mendakwahkan
kewajiban menerapkan syariat Islam secara kaffah (yang tentu di dalamnya
penerapan sistem pemerintahan Islam yakni khilafah dan pelarangan tegas khamar)
dikatakan bertentangan dengan Pancasila?
“Sudahlah, jangan lagi ada Muslim yang berkata
Pancasila itu islami, apalagi dalam waktu bersamaan para pancasilais itu
jelas-jelas mempersekusi dan mengkriminalisasi berbagai macam ajaran Islam yang
agung, di antaranya adalah khilafah, jihad, dan definisi kafir," ujarnya.
Menurutnya, begitulah sejatinya kalau mau
jujur, jujur sejujur-jujurnya. "Kita mengatakan bahwa Islam sesuai
Pancasila pun tak akan mengurangi kejahatan mereka mengkriminalisasi ajaran
Islam, kita berkata apa adanya terkait fakta Islam dan Pancasila juga belum
tentu kita disiksa mereka. Tapi meskipun disiksa mereka, siksa Allah SWT lebih
pedih lagi bagi siapa saja yang menyembunyikan kebenaran demi mendapatkan
kerelaan makhluk durhaka penista ajaran Islam," paparnya.
Ia mengingatkan, cukuplah Islam menjadi
pedoman hidup dan kerelaan Allah SWT yang dituju. "Karena sejatinya hanya
aturan dari Allah SWT yang wajib ditaati, semua aturan yang bertentangan dengan
aturan Islam apalagi mengkriminalisasi ajaran Islam adalah thaghut yang
wajib dilawan. Allahu Akbar!" pungkasnya.[] Achmad Muit