Tinta Media: PPKM
Tampilkan postingan dengan label PPKM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PPKM. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Januari 2023

PPKM Dicabut, Harapan Bisa Mendongkrak Perekonomian?

Tinta Media - Dicabutnya PPKM oleh Presiden Joko Widodo menjadi angin segar di Kabupaten Bandung. Kepala Disparbud Kabupaten Bandung mengatakan bahwa ada 10 even yang menjadi perhatian dan diharapkan akan mendongkrak pariwisata dan ekonomi. Tiga even berskala internasional di antaranya adalah Piala Dunia U20, City Sanitation Summit, dan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas). Yang dijadikan prioritas adalah pertandingan sepak bola (Piala Dunia) yang akan dilaksanakan di Stadion Jalak Harupat saat babak penyisihan, SOREANG, AYOBANDUNG.COM

Adanya piala dunia diharapkan akan mendongkrak perekonomian dan pariwisata di Kabupaten Bandung. 

Sementara, 7 even lainnya yang akan digelar tahun ini adalah Hallo Bandung Amateur Radio Festival. Ini sebagai peringatan 100 tahun radio Malabar di Gunung Puntang. Kemudian, ada pesta rakyat dan karnaval kemerdekaan, kesenian Binojakrama Padalangan yang digelar dalam rangka peringatan Hari Wayang Nasional, Bedas Kreatif Festival, Downhill Competition, Bedas Run, serta Festival Barongsai di Kawah Putih. Even-even tersebut juga diharapkan bisa dipromosikan sebagai pendongkrak ekonomi, harap Wawan .

Piala dunia dan segala macam even di atas dilakukan untuk mendongkrak ekonomi yang sedang digaungkan pemerintah Kabupaten Bandung. Ini sudah menjadi hal yang wajar dalam sistem kapitalisme. Apalagi, masyarakat sangat menggandrungi sepak bola, sudah pasti banyak yang antusias untuk menonton even tersebut. 

Dalam sistem kapitalisme, sudah menjadi hal yang wajar jika segala sesuatu yang menghasilkan manfaat pasti akan dikejar habis-habisan dengan dalih untuk mengembangkan perekonomian rakyat. Apalagi, saat ini memang keadaan perekonomian sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, sehingga momentum seperti itu sangat dimanfaatkan oleh pemerintah, khususnya daerah Bandung.  

Namun, apakah keuntungan atau manfaat yang dihasilkan akan dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh?  

Mungkin ada hal positif yang bisa dirasakan dari even-even tersebut, tetapi tidak banyak, misalnya dari usaha perhotelan, makanan/restoran, penjualan atribut bola, penjualan tiket pedagang di sekitar area stadion, atau penjualan aneka kerajinan daerah Bandung atau souvenir. Namun, keuntungan itu hanya bersifat sementara karena even tersebut hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja. 

Sedangkan sisi negatifnya adalah sering terjadi kerusakan akibat adanya kerusuhan dalam sebuah kompetisi, seperti pada laga sepak bola. Adanya fanatisme antar kubu selalu memicu terjadinya tindakan anarkis sehingga menimbulkan gesekan di antara sesama suporter. Begitu pun dengan even yang lainnya.

Kondisi masyarakat sendiri sedang lemah dari segi ekonomi, sehingga tidak semua orang bisa menjangkau untuk sekadar menikmati dan menghadiri berbagai even tersebut. Kesenjangan sosial yang tajam antara si kaya dan si miskin menjadi jurang yang tidak bisa terelakkan. 

Begitulah kondisi yang disebabkan oleh penerapan sistem ekonomi kapitalisme sekuler. Semua upaya dan usaha untuk meningkatkan perekonomian rakyat mustahil menghasilkan sebuah perekonomian yang menjamin kesejahteraan. Semua hanya ilusi semata, karena orientasinya hanya manfaat, tanpa melibatkan Allah di dalam kehidupan.

Intinya, semua usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung itu bukan solusi yang tepat, walaupun ada sisi baiknya. Semua itu hanya  bersifat sementara, tidak menyelesaikan masalah secara mendasar dari akar masalah yang sesungguhnya.

Namun, akan berbeda jika mengambil solusi ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam bebasis akidah Islam. Seorang pemimpin (Khalifah) akan merasa sangat berdosa ketika melihat rakyat yang dipimpinnya mengalami kesusahan dan kekurangan. 

Di dalam sistem Islam, semua kebutuhan bahan pokok menjadi tanggung jawab negara untuk memenuhinya. Negara dalam sistem Islam adalah negara yang mandiri dan kuat, didukung oleh pengelolaan sumber daya alam yang melimpah. 

Kepemilikan dalam Islam tidak boleh dilakukan secara bebas seperti dalam sistem kapitalisme sekuler, tetapi diatur sesuai dengan ketentuan syariat. Negara tidak perlu mendongkrak perekonomian dengan berbagai even tersebut karena dengan sumber daya alam yang melimpah ruah dan dikelola secara profesional dan adil sesuai ketentuan syariat, maka secara otomatis akan tercipta kemakmuran dan kesejahteraan di tengah masyarakat.

Allah sudah menciptakan segala sesuatu untuk mencukupi semua kebutuhan mahluk-Nya jika pengelolaannya dilakukan menurut aturan Allah. Namun, semua itu perlu adanya sebuah institusi negara yang menerapkan sistem Islam secara kaffah. 

Dengan begitu, seorang pemimpin (Khalifah) akan benar-benar menerapkan seluruh aturan yang menjamin kesejahteraan rakyatnya, sehingga menjadi negeri yang sejahtera dan diridai Allah Swt. Tidakkah kita mendambakan hal itu?  

Oleh karena itu, marilah beralih ke sistem Islam yang sempurna sebagai pemecah segala problematika kehidupan. Hanya Islamlah satu-satunya solusi yang tepat dan mendasar yang harus diterapkan dalam kehidupan saat ini. 

Wallahu a'lam bishawab.

Oleh: Dartem
Sahabat Tinta Media

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab