Dosen HI: Waspadai Agenda Politik Israel di Piala Dunia U-20!
Tinta Media - Dosen Hubungan Internasional (HI) Unikom Bandung Budi Mulyana, S.I.P., M.Si. mengingatkan umat Islam agar mewaspadai agenda politik Israel di balik penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
"Makanya, kita harus waspadai agenda-agenda (Israel) di balik perhelatan U-23 ini," ungkapnya dalam Rubrik Dialogika: Israel Datang, Pemerintah Setuju Penjajahan? Di kanal YouTube PeradabanIslamID, Sabtu (11/3/2023).
Menurutnya, dalam kacamata politik, ini disebut soft politics yang dimanfaatkan untuk memuluskan langkah Israel menormalisasi hubungan dengan negara-negara kunci. "Seperti Indonesia dengan mayoritas penduduk Muslimnya," ungkapnya.
Budi menilai, Piala Dunia U-20 2023 ini tidak bisa dilihat sekedar event olahraga. Karena faktanya ada agenda politik besar yakni menormalisasi hubungan Israel dengan nagera-negara lain.
Dalam hubungan internasional terang Budi, ada yang namanya multitrack yakni pendekatan hubungan antar negara itu bisa dengan berbagai cara, seperti olahraga, ekonomi, fashion, politik itu sendiri bahkan sekarang merambah ke kuliner. Semua unsur itu adalah aspek-aspek hubungan antar negara.
"Kami di Hubungan Internasional sudah menjadi biasa, judul-judul penelitian mahasiswa kami topiknya non politik, namun itu berhubungan dengan interaksi antar negara, aktornya juga bukan hanya negara, sehingga unsur politiknya menjadi sangat kental," ungkapnya.
Oleh sebab itu, katanya, saat ini sulit memisahkan olahraga dengan isu lain. Karena bagaimana pun ketika perhelatan ini digelar apalagi lintas negara, tentu akan melibatkan persoalan politik. Contohnya saja tambah Budi, terkait dengan penyelenggara. "Menentukan siapa yang menjadi penyelenggara itu pun sebenarnya sudah melibatkan aspek politik. Ada lobi-lobi satu negara dengan negara lain agar mereka menjadi tuan rumah perhelatan olahraga," terangnya.
Budi mengatakan, menjadi tuan rumah itu bukan sekedar ingin menjadi penyelenggara saja namun juga agar negaranya dikenal negara lain bahkan hingga berharap ada impact ekonomi.
"Jangan jauh-jauh, apa yang terjadi pada world cup di Qatar beberapa waktu lalu, unsur politik masuk bahkan dalam tanda kutip 'dakwah' pun masuk di sana. Karena penyelenggara mendesain sedemikian rupa perhelatan itu dengan segala motifnya," ujarnya.
Jadi, tegas Budi, sangat naif jika menyatakan Piala Dunia U20 2023 ini murni olahraga, tidak ada unsur politiknya.
Terlebih menurutnya, dalam perhelatan olahraga antar negara itu memerlukan izin atau visa masuk ke negara penyelenggara. Seperti pemain, pelatih, supporter dan lain-lain. Izin memasukkan warga lain dengan alasan apapun itu adalah motif politik.
"Jadi sangat absurd jika menyatakan olahraga antar negara ini jangan dicampuradukan dengan politik. Yang mengatakan bahwa tidak ada kaitannya dengan politik itu sikap dan pernyataan manipulasi," ujarnya. [] Beri