Normalisasi terhadap Israel Adalah Bentuk Pengkhianatan kepada Islam dan Kaum Muslimin
Tinta Media - Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin mengatakan bahwa normalisasi terhadap Israel merupakan langkah pengkhianatan terhadap Islam dan kaum Muslimin.
"Normalisasi terhadap Israel adalah langkah khianat (kepada Islam dan kaum Muslimin)," ujarnya terkait serangan yang dilakukan Israel ke Kompleks Masjid Al Aqsa kepada Tinta Media, Kamis (6/4/2023).
Ia mengatakan bahwa sebagian negeri-negeri kaum muslim yang melakukan normalisasi justru menjadikan diri mereka berpaling dari nilai-nilai moral dan Islam.
"Sebagian rezim yang melakukan normalisasi mengasumsilkan diri mereka sedang berada dalam keadaan yang buruk dan lemah sehingga ini menjadikan mereka untuk berpaling dari nilai-nilai moral dan Islam,"
Umar menegaskan bahwa kecaman dunia Islam tidak akan berdampak apa-apa apalagi bisa menghentikan tindakan brutal dan keji yang dilakukan Israel.
Kecaman dunia muslim termasuk Liga Arab, termasuk Turki akan tinggal kecaman. Kemarahan akan tinggal kemarahan. Faktanya, semua itu tidak menjadikan Israel jeda menyerang, bahkan makin membabi buta dan brutal," tegasnya.
Apalagi menurutnya jika pemimpin negeri-negeri muslim hanya diam dan tidak memberi pertolongan kepada kaum Muslim Palestina maka ini adalah bentuk persekongkolan mereka dengan bangsa Imperialis (penjajah).
"Diamnya mereka (pemimpin-pemimpin negeri Muslim) tanpa memberikan pertolongan kepada kaum Muslim Palestina adalah bentuk persengkokolan jahat mereka dengan bangsa-bangsa imperialis (penjajah)," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa sudah ada 23 kali peristiwa pembantaian umat muslim yang dilakukan Israel sejak 1947. "Tercatat sudah 23 kali peristiwa pembantaian umat Islam yang dilakukan Israel," bebernya.
Ia menyatakan bahwa sudah banyak resolusi Dewan Keamanan PBB dikeluarkan untuk menghentikan tindakan brutal Israel. Namun, belum ada satu pun yang dilaksanakan PBB
"Sejak 1992, lebih dari 65 resolusi Dewan Keamanan PBB dikeluarkan untuk menghentikan tindakan brutal Israel. Namun, tak satu pun yang dilaksanakan PBB," pungkasnya. [] Muhammad Ikhsan Rivaldi