Tinta Media: Nasaruddin Umar
Tampilkan postingan dengan label Nasaruddin Umar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasaruddin Umar. Tampilkan semua postingan

Minggu, 27 Oktober 2024

Ulama Aswaja: Pengangkatan Nasaruddin Umar Mengokohkan Moderasi Beragama

Tinta Media - Pengangkatan Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama (Menag) ditanggapi Ulama Aswaja KH. Rokhmat S. Labib sebagai bentuk untuk mengokohkan moderasi beragama.

“Pengangkatan Nasaruddin Umar sebagai Menag menunjukkan bahwa Prabowo ingin melanjutkan misi sebelumnya. Yakni, mengokohkan moderasi beragama,” tuturnya kepada Tinta Media, Kamis (23/10/2024).

Kiai Labib mengingatkan bahwa misi moderasi agama pada pemerintahan Jokowi yang diemban Kemenag sangat kuat. “Menag sebelumnya, Yaqut Chomas misalnya, melontarkan gagasan bahwa KUA bisa melayani  pernikahan semua pemeluk agama, bukan hanya yang beragama Islam,” ungkapnya.

Dipaparkannya bahwa Yaqut juga merencanakan pendirian sekolah negeri bagi pemeluk agama selain Islam. “Dia juga mengubah aturan pendirian tempat ibadah, yang intinya mempermudah pendiriannya dan masih banyak lagi,” paparnya.

Kiai Labib menilai Nasaruddin orang yang memiliki pendirian serupa. Ketika Paus datang, disambut dengan mesra. Untuk menunjukkan kedekatannya, sampai dicium keningnya. Diadakan acara penyambutan terhadap Paus dan rombongannya  di halaman Masjid Istiqlal. “Dalam acara itu, selain dibacakan Al-Qur’an juga dibacakan Bible, seolah keduanya setara,” nilainya.

“Dia  juga mengatakan bahwa Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam, namun juga rumah besar dalam kemanusiaan,” jelasnya melanjutkan.

Sebelumnya juga sempat ramai, Kiai Labib menyebut bahwa Masjid Istiqlal mengadakan kegiatan yang mengundang tokoh Yahudi. “Itu semua menunjukkan dengan jelas bahwa pengangkatan Nasaruddin Umar untuk melanjutkan dan mengokohkan moderasi beragama,” tegasnya.

Sejauh ini, Kiai Labib melihat jelas Rezim Prabowo melanjutkan kebijakan-kebijakan Jokowi. Bahkan sangat banyak menteri Jokowi yang diangkat kembali menjadi menterinya. “Jika itu yang terjadi, maka tidak berubah dengan sebelumnya,” tuturnya.

Kiai Labib berharap, meskipun demikian, sebagai seorang Muslim, semestinya Prabowo tidak menghalangi dakwah Islam. “Jika dilakukan tentu sangat aneh. Bagaimana bisa ada orang Islam menghalangi dakwah agamanya sendiri?” pungkasnya.[] Raras

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab