Pengemban Dakwah Wajib Bersifat Sabar
Tinta Media - Aktivis Muslimah Ustazah Noval Tawang menyampaikan, sifat sabar harus menghiasi diri pengemban dakwah.
"Sifat sabar wajib menghiasi diri orang beriman, terutama para pengemban dakwah," tuturnya dalam One Minute Booster Extra : Pengemban Dakwah Tidak Layak Mundur ke Belakang, Jumat (05/08/2022), di kanal Youtube Muslimah Media Center.
Menurutnya, Allah SWT telah menyandingkan sabar dengan ketakwaan. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam QS. Yusuf ayat 90 yang artinya "Sungguh siapa saja yang bertakwa dan bersabar, Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik". (TQS. Yusuf : 90)
Dalam ayat yang agung ini, ucap Tawang, Allah SWT telah menegaskan adanya korelasi yang tidak terpisah antara ketakwaan dengan kesabaran.
"Bahkan Allah mengaitkan sifat sabar ini dengan keimanan, ketakwaan, dan ganjaran agung bagi hamba-hamba-Nya yang bersabar, sebagaimana dalam firman-Nya di dalam QS. az-Zumar ayat 10 yang artinya "Sungguh hanya kaum yang bersabar yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas," kutipnya.
Tawang menjelaskan keutamaan sifat sabar hingga diganjar dengan pahala tanpa batas, tidak lain karena sifat sabar mampu menopang tegaknya kebaikan seseorang yang beriman.
"Baik sabar dalam menegakkan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Maupun sabar atas musibah yang menimpa mereka," jelasnya.
Sifat sabar inilah yang menghiasi catatan gemilang sejarah peradaban Islam. Hal ini tertoreh dalam lembaran sirah Nabiyullah al-Mushthafa Muhammad SAW, dan para sahabatnya tatkala menghadapi persekusi kaum kafir Quraisy.
Begitu pula, lanjut Tawang, kita melihat keteladanan salafushshalih semisal Imam Ahmad bin Hambal , beliau tetap bersabar membela kebenaran, tatkala menghadapi kekuasaan tiran kaum muktazilah dalam fitnah khalq al-Quran.
"Mereka semua teguh membela kebenaran dan bersabar di dalam menghadapi cobaan hingga mendapati di antara dua kebaikan yaitu meraih kemuliaan di dunia dengan tetap di atas kebenaran atau meraih kemuliaan di akhirat dengan mati syahid," tandasnya.
Maka dari itu, wajib bagi orang yang beriman, terutama para pengemban dakwah untuk menghiasi dirinya dengan sifat sabar ini. Sebagaimana Rasulullah SAW telah memuji di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan ath-Thabrani. Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin, setiap urusannya baik. Hal demikian tidak pernah terjadi kecuali atas kaum mukmin. Jika mereka meraih kebahagiaan, mereka bersyukur, karena itu adalah kebaikan bagi dia. Jika ditimpa kesulitan, mereka bersabar, dan itu menjadi kebaikan pula baginya." (HR. Muslim dan ath-Thabrani).
"Para pengemban dakwah di akhir zaman menyaksikan apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Inilah zaman di saat mereka hidup bagaikan memegang bara api," kutipnya.
Para pengemban dakwah dipersekusi, khilafah sebagai ajaran Islam dan opini dakwahnya distigma negatif. Para pengemban dakwah dituduh radikal, berbahaya, memecah belah bangsa.
"Apakah para pengemban dakwah layak mundur ke belakang?," tanyanya.
"Tentu saja, tidak!" jawabnya.
Karena, sambungnya, para pengemban dakwah wajib bersabar sebagaimana kesabaran Rasulullah dan para sahabat di dalam menghadapi persekusi orang-orang kafir Quraisy.
"Para pengemban dakwah harus senantiasa bersabar hingga Allah menganugerahkan kepada mereka kemenangan hakiki dan mereka tidak akan pernah termasuk bagian dari orang-orang yang merugi," pungkasnya.
[] 'Aziimatul Azka