Tinta Media: Muslim Uighur
Tampilkan postingan dengan label Muslim Uighur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Muslim Uighur. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 April 2023

Dua Tujuan Rezim Komunis Cina Lakukan Genosida Muslim Uighur

Tinta Media - Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies, Dr. Abdulhakim Idris mengungkap dua tujuan rezim Komunis Cina melakukan genosida dan penindasan terhadap Muslim Uighur. 

"Setelah memperhatikan praktik genosida dan penindasan ini, kita patut bertanya 'mengapa?' Ada dua jawaban; pertama, tujuan utama adalah 'sinifikasi' Turkistan Timur dan kedua adalah kepentingan ekonomi dan diplomatik," tuturnya dalam acara Seminar Internasional di Univeritas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan, Rabu (12/4/2023).

Berkaitan dengan tujuan pertama, dilihat dari kebijakan rezim Komunis Cina yang secara sistematis menghancurkan identitas agama dan budaya Muslim Uighur sejak 1949. "Hal ini dilakukan dengan cara menutup seluruh sekolah Islam dan menghapus kurikulum agama di sekolah pemerintah," paparnya.

Meski demikian, menurutnya, penduduk Turkistan Timur menyadari cara terbaik untuk menjaga identitasnya dengan melakukan pendidikan agama di rumah-rumah mereka. "Al-Qur'an dan Hadis dipelajari secara sembunyi-sembunyi di rumah-rumah warga," lanjutnya.

Namun ia melanjutkan, usaha-usaha untuk melestarikan identitas keIslaman ini merupakan ancaman bagi rezim Komunis Cina. Inilah yang menjadi alasan, sejak 2014, rezim Komunis Cina mengirimkan orang Cina Han untuk tinggal bersama keluarga Muslim Uyghur.  "Mereka berdalih bahwa kebijakan ini ditujukan agar Cina Han berbaur dengan Muslim Uighur. Namun, tujuan sebenarnya adalah untuk memata-matai kehidupan warga Uighur, sehingga usaha untuk mengajarkan agama Islam di rumah-rumah sulit untuk dilakukan,"  bebernya.

Adapun tujuan kedua, wilayah Turkistan Timur memang merupakan wilayah yang kaya. "Ada kandungan gas alam, minyak, uranium, emas, dan kandungan mineral lainnya," ungkapnya.

Selain itu, wilayah Turkistan Timur merupakan lokasi transit yang penting dalam program Belt and Road Initiative (BRI). "Wilayah ini akan membuat Cina menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia," tandasnya.

Oleh karena itu, rezim Komunis Cina berambisi menguasai penuh wilayah Turkistan Timur. "Mereka menganggap penduduk Muslim Uighur dan identitas keIslaman di wilayah ini merupakan ancaman karena akan membahayakan kepentingan ekonomi dan diplomatik mereka," pungkasnya. [] Lussy Deshanti Wulandari

Kamis, 20 April 2023

Uighur Menunggu Bantuan Umat atas Genosida Rezim Komunis Cina


Tinta Media – Pada Ramadhan 1444 H ini Muslim Uighur menunggu bantuan kaum muslim agar dapat selamat dari genosida yang dilakukan pemerintahan rezim komunis Cina.

“Saat ini, Muslim Uighur sedang menunggu dukungan Anda agar bisa selamat dari genosida yang dilakukan pemerintahan Cina,” ujar Direktur Eksekutif Center for Uyghur Studies  Dr. Abdulhakim Idris  pada Seminar Internasional di Univeritas Muslim Nusanatara Al Washliyah Medan, Rabu (12/4/2023).

Abdulhalim mengungkapkan harapan Muslim Uigur agar umat Islam melakukan pembelaan atas penindasan yang terjadi, “Sebagai Muslim Uighur, kami berharap Anda melakukan sesuatu untuk menghentikan penindasan ini,” ungkapnya.

Abdulhalim pun berharap pada Ramadhan yang penuh berkah ini agar umat Islam turut menyampaikan doa terbaik pada Allah ta’ala dan menyuarakan nasib Muslim Uigur kepada dunia, “Jika dunia Muslim tidak melakukan sesuatu untuk saudara seagamanya, siapa lagi yang akan melakukannya? Siapa yang akan menyuarakan nasib Muslim Uighur kepada masyarakat internasional?” harapnya.

Puasa Dipaksa Makan Siang 

Abdulhalim menuturkan bahwa ia adalah salah satu Muslim Uigur yang menjadi target genosida. “Saya adalah perwakilan dari warga Muslim Uighur di Turkistan Timur yang menjadi target pembunuhan etnik (genosida) rezim Komunis Cina,” tuturnya.


Abdulhalim mengatakan bahwa rezim Cina emandang Islam sebagai ancaman maka pemerintahan Cina melakukan genosida. “
Pemerintah Beijing menganggap Islam sebagai ancaman. Untuk menghadapi ancaman ini, pemerintah Cina telah menghalalkan segala cara, termasuk penyiksaan dan genosida,” tegasnya.

Muslim Uighur akan mengalami banyak jenis penekanan berupa larangan menyambut Ramadhan dan larangan berpuasa Ramadhan “Bayangkan jika Anda hidup di sebuah tempat di mana merayakan kedatangan Ramadhan saja, adalah tindakan yang dilarang. Bayangkan jika Anda memasuki bulan Ramadhan, pemimpin negeri Anda menempatkan 1 orang aparat negara untuk tinggal di rumah Anda dengan tugas untuk memastikan bahwa Anda tidak berpuasa dengan mewajibkan Anda makan di siang hari selama bulan Ramadhan,” jelasnya.

Pemerintahan Cina dengan  ideologi komunisnya telah memaksa Muslim Uigur agar melepaskan keimanan pada Allah SWT.

“Rezim Komunis Cina secara sistematis melakukan cuci otak terhadap mereka. Muslim Uighur dipaksa untuk lebih tunduk kepada rezim Komunis Cina daripada kepada Allah Swt,” jelas Abdulhalim.

Sangat disayangkan pula, tindakan genosida ini juga diberlakukan pada Muslim Uighur yang berada di luar kamp konsentrasi. “Situasi di luar kamp konsentrasi juga sebenarnya tidak ada bedanya,” tandasnya.

Malah, imbuh Abdulhalim pemerintahan rezim Cina juga telah melakukan sterilisasi paksa pada muslimah Uighur, perbudakan pada warga Uighur, memenjarakan warga Uighur yang mengajarkan Islam, al-Qur’an dan melaksanakan shalat.

Perempuan Uighur dipaksa untuk menjalani sterilisasi,” tegasnya. 

“Beberapa warga Uighur yang pernah mengalami proses indoktrinasi di kamp konsentrasi akan mendapatkan vonis pengadilan lalu dipenjara atau dipaksa menjadi buruh (budak) di pabrik-pabrik,” tuturnya.  

“Warga Uighur dimintai keterangan tentang tindakan mereka yang mengajari anak-anak mereka agama Islam atau al Qur’an. Melaksanakan shalat secara rutin adalah tindakan kriminal dan hukumannya adalah penjara,” jelasnya.


Di akhir penjelasan, ia mengingatkan agar umat Islam turut aktif dalam kegiatan dakwah Islam, ia menyampaikan sebuah hadis Nabi Muhammad Saw. 

“Siapa yang melihat kemunkaran, maka berusahalah untuk mengubahnya dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, maka berusahalah untuk merubahnya dengan mulutnya. Jika dia tidak mampu, maka berusahalah untuk merubahnya dengan hatinya,” pungkasnya. [] Mada Kusumah

 

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab