Tinta Media: Multaqo
Tampilkan postingan dengan label Multaqo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Multaqo. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Desember 2022

Ustaz Ismail: Pelecehan Ajaran Islam Ini Upaya Menghambat Tegaknya Islam Kembali

Tinta Media - Pelecehan yang kerap terjadi terhadap ajaran Islam, Pengasuh Majelis Taklim Ma’anil Quran Probolinggo Ustaz Ismail mengatakan bahwa itu adalah upaya orang-orang kafir untuk menghambat perkembangan Islam dan tegaknya Islam kembali.

“Di antara upaya mereka untuk melenyapkan, menghambat perkembangan Islam dan tegaknya Islam kembali untuk memimpin dunia,” ujarnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 H: Bergerak Membela Kehormatan Islam Lagi-Lagi Pelecehan Ajaran Islam, Jangan Main-Main Dengan Umat Islam, Selasa (29/11/2022), di kanal YouTube NgajiPro ID. 

“Intinya, ingin menjauhkan Umat ini dari syariat-syariat Islam, sehingga tidak akan bisa memimpin bangsa dan peradaban dunia saat ini,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, dengan mencontohkan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui karikatur yang digambarkan begitu kejam, Khilafah sebagai ajaran Islam yang mulia diplesetkan dengan kata yang hina, dan panji Rasullulah SAW disebut sebagai bendera teroris, serta pelecehan takbir dan adzan.

“Ternyata, ketika kita melihat dalam Al-Qur'an serta dalam hadits Nabi SAW, hal yang sama telah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya,” jelasnya.

Lanjutnya, orang-orang Yahudi melecehkan ajaran Islam dengan memplesetkan syiar-syiar Islam, ketika Allah SWT melalui Nabi Musa SAW memperintahkan Bani Israil masuk ke kota Baitul Maqdis Palestina.

“Allah perintahkan mereka:

وَّادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَّقُوْلُوْا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطٰيٰكُمْ ۗ وَسَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ

“Masuklah kalian ke dalam kota Palestina Baitul Maqdis tersebut dalam keadaan sujud dan katakan ampuni” Lalu mereka Bani Israil, orang-orang Yahudi tersebut memplesetkan kalimat (حطّة) “Ampuni kami” dengan (حنطة في شعيرة) yang bermakna kami minta tepung gandum, dilakukan oleh orang-orang zalim,” jelasnya. 

“Juga orang Yahudi di zaman Nabi, memplesetkan kalimat salam yang itu menjadi penghormatan yang begitu Agung bagi kaum Muslimin (السلام عليكم) dengan (السام عليكم) yang bermakna “semoga racun ditimpakan pada kalian” maka nabi menjawabnya عليكم “semoga racun itu atas kalian” itu perlakuan mereka terhadap Syariat Islam,” tambahnya.

Parahnya, karakter orang Yahudi ini ada persamaan dengan karakter orang saat ini, katanya, lebih parahnya dilakukan oleh kaum Muslimin. 

“Oleh karena itu, kami para ulama harus melawan, menjelaskan kepada umat, ini adalah bentuk pelecehan yang bisa membuat seorang pelakunya murtad dari Islam, yang harus kita jelaskan, lawan semuanya,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu

Kiai Abdul Muiz: Dua Upaya untuk Menghentikan Pelecehan terhadap Ajaran-ajaran Islam

Tinta Media - Pengasuh Majelis Taklim Al-Hidayah Lumajang Kiai Abdul Muiz mengemukakan tentang dua upaya menghentikan pelecehan terhadap ajaran-ajaran Islam.

“Maka sebenarnya, ada dua upaya untuk menghentikan pelecehan terhadap ajaran-ajaran Islam,” ungkapnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 H: Bergerak Membela Kehormatan Islam Lagi-Lagi Pelecehan Ajaran Islam, Jangan Main-Main Dengan Umat Islam, Selasa (29/11/2022), di kanal YouTube NgajiPro ID.

Pertama, umat Islam dan para Ulama harus memberikan penyadaran kepada Umat bahwa membela agama Allah SWT, membela ajaran Islam adalah bagian dari ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Sesuai dengan firman Allah SWT:

وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ

Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati” (Surah Al-Hajj; 32), ketika ada pelecehan terhadap ajaran-ajaran Islam maka orang-orang Islam baik itu dari kalangan biasa, lebih-lebih dari kalangan para Ulama, mereka membela ajaran Islam dalam rangka mewujudkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” jelasnya.

Kedua, sanksi yang tegas dari negara kepada para penghina, para peleceh ajaran-ajaran Islam, karena tanpa sanksi pelecehan terhadap agama Islam akan terus berlanjut dan terus berjalan sampai kapanpun.

“Daulah Islam, ketika Prancis akan mengadakan pertunjukan pelecehan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Sultan Abdul Hamid menyampaikan gertakan, hentikan pelecehan itu atau engkau akan melihat tentaraku dan kaum muslimin datang, gertakan semacam itu tindakan yang nyata, dan pelecehan kepada Rasulullah berhenti,” terangnya.

Ia juga menjelaskan, Daulah Islam dalam memberikan hak pelayanan dan perlakuan yang sama kepada rakyatnya antara kaum Muslimin dengan Non Muslim.

“Di dalam peradilan misalnya, ketika Sayyidina Ali melakukan sidang dengan orang Yahudi di pengadilan, ternyata dimenangkan adalah orang Yahudi. Begitu juga ketika Spanyol di Inkuisisi oleh orang-orang Kristen, orang-orang Yahudi pada waktu itu ditampung oleh Daulah Abbasiyah,” ungkapnya.

“Begitu juga ketika Amru Bin Ash melakukan pelebaran masjid, pada saat itu ketika rumah seorang di luar Islam digusur, maka melaporkan Sayyidina Umar ra, maka memerintahkan kepada Amru Bin Ash untuk memperbaiki rumah tersebut, ini adalah bukti sejarah bahwa Daulah Islam memberikan pelayanan terbaik kepada orang-orang di luar Islam,” imbuhnya.

Oleh karena itu, menurutnya, suara kaum Muslimin kedepan sangat penting untuk menentukan arah perubahan Negeri ini untuk memperjuangkan adanya Imamah, pemimpin adil bagi kaum Muslimin yang memelihara kemuliaan dan mampu menjaga kemuliaan kaum Muslimin.

“Fudhail bin Iyadh di dalam Kitab hilyatul Aulia Imam berkata “Seandainya aku memiliki doa satu saja yang Allah SWt kabulkan, maka tentu tidak akan aku gunakan kecuali dalam perkara Imam”, maka dalam penjelasan tersebut karena baiknya suatu Negeri tergantung baik pemimpin,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu

Kiai Haris Abu Wasil: Hentikan Pelecehan terhadap Kaum Muslim dan Syiar Islam!

Tinta Media - Pengasuh Majelis Taklim Nurul Islam Lumajang Kiai Haris Abu Wasil mengingatkan agar menghentikan pelecehan terhadap kaum Muslimin dan Syiar- syiar Islam, jika tidak, kaum Muslimin akan bergerak sendiri.

“Apabila kalian tidak menghentikan pelecehan terhadap kaum muslim, termasuk juga kepada syiar-syiar Islam. Jangan sampai salahkan apabila kaum muslim bergerak sendiri,” ujarnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 H: Bergerak Membela Kehormatan Islam Lagi-Lagi Pelecehan Ajaran Islam, Jangan Main-Main Dengan Umat Islam, Selasa (29/11/2022), di Kanal YouTube NgajiPro ID. 

Karena menurutnya, dengan jumlah kaum muslimin yang begitu banyak serta tidak mudah dibodohin lagi dan sudah saat bangkit kembali.

 “Kebangkitan itu adalah suatu keniscayaan karena Allah SWT berjanji
عَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.( An-Nur; 55), janji Allah pasti dan Allah tidak akan menyalahi janjinya,” jelasnya.

Tetapi, ia mejelaskan, umat Islam akan terus dinistakan selama tidak memimpin dunia ini, terlebih lagi Penguasa yang menguasai kaum Muslimin tidak jelas keberpihakannya. 

“Disebutkan dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
مُّذَبْذَبِيْنَ بَيْنَ ذٰلِكَۖ لَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ وَلَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ ۗ
“Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak termasuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir) (An- Nisa'; 143)” Pemimpin tidak condong ke Barat (Kapitalis Sekuler) atau ke Timur (Sosialis Komunis), sehingga kebijakan-kebijakannya banyak merugikan kaum muslimin tentunya,” ungkapnya.

Apalagi, lanjutnya, kerjasama Rezim saat ini dengan Partai Komunis Cina (PKR) secara terang-terangan dipublikasikan, ini akan berdampak kepada kaum Muslim yang akan dirugikan, jika pemimpin bergandengan erat dengan musuh Islam karena era Xi Jin Ping saat ini adalah era Neo Mao Tse Tung komunis murni.

“Artinya penguasa ini mengkhianati kaum muslim, yang mana negeri kita adalah mayoritas muslimin, bahkan sampai 85% lebih, ini adalah suatu kejanggalan dalam suatu pemimpin,” bebernya.

Kaum Muslimin harus sadar, katanya, karena suara agama mayoritas di negeri ini hanya dimanfaatkan untuk agenda 5 tahuan, tetapi agama Islam selalu dinistakan, dicap teroris, sebuah manipulasi kaum Muslimin.

“Kita semua harus sadar, kaum Muslimin harus kembali pada yang lurus, termasuk syarat mutlak untuk menjadi Pemimpin kaum muslim adalah Islam, bahkan ketika akan dilantik pun disumpah menggunakan alquranul Karim,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menghimbau, agar Penguasa segera bertaubat, meminta ampunan Allah SWT karena semua kan dipertanggung jawabkan dihadapan Nya. Begitu juga kaum Muslimin untuk tidak segan-segan membela Islam.

“Bagaimana perintah Allah 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.( Ali imron 102)” Kita harus membela Islam dengan pembelaan yang sungguh-sungguh,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu

Kiai Nur Huda: Keimanan Patut Dipertanyakan Saat Bungkam terhadap Pelecehan Agama Islam

Tinta Media - Kiai Nur Huda Pengasuh Majelis Taklim Kajian Ahad Malam Lumajang mempertanyakan keimanan seorang Muslim saat diam terhadap pelecehan agama Islam yang kerap terjadi. 

“Agama ini dilecehkan kok kita diam, maka keimanan kita patut dipertanyakan,” ujarnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 H: Bergerak Membela Kehormatan Islam Lagi-Lagi Pelecehan Ajaran Islam, Jangan Main-Main Dengan Umat Islam, Selasa (29/11/2022), di Kanal YouTube NgajiPro ID.

Karena menurutnya, kaum Muslimin mempunyai kewajiban untuk membela agama Islam, mengagungkan dan membela syiar-syiar agama merupakan bukti ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

“Dengan ini, Allah SWT memberikan pertolongan kepada kita, karena kita berusaha membela agamanya sebagaimana janji dari Allah subhanahu wa ta'ala
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (surat Muhammad: 7),” terangnya.

Khilafah adalah bagian ajaran Islam, katanya, para Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah seperti Al-Ghazali, Al-Imam Ath-thabari, Al-Mawardi dan para imam lainnya menyepakati bahwa al-khilafah atau imamah bagian dari ajaran Islam yang sangat pokok, tanpanya urusan agama dan dunia tidak akan bisa ditegakkan dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu, pengasuh majelis taklim ini menyerukan, kaum Muslimin khususnya para Ulama untuk bangkit membela ajaran Islam yang sering dilecehkan, seperti menyamakan tusuk konde dengan cadar, melecehkan Nabi SAW dengan membuat karikatur.

“Maka di masa kita sekarang ini, sering kita lihat bahwa ajaran Islam sering dilecehkan dan bukan cuma sekali, dua kali, bahkan berkali-kali,” tutupnya.[] Lukman Indra Bayu

Minggu, 04 Desember 2022

Sistem Kapitalis Sekuler Penyebab Sering Terjadinya Pelecehan terhadap Syariat Islam

Tinta Media - Sistem kapitalis sekuler yang menaungi sistem kehidupan dinilai menjadi penyebab sering terjadinya pelecehan terhadap syariat Islam khususnya Khilafah.

“Kalau kita perhatikan, bahwa kita hari ini berada dalam sebuah sistem kehidupan yang dinaungi oleh sistem kapitalis sekuler,” ujar Gus Tuhu Pengasuh Majelis Taklim Al-Mustanir Probolinggo dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 H: Bergerak Membela Kehormatan Islam Lagi-Lagi Pelecehan Ajaran Islam, Jangan Main-Main dengan Umat Islam, Selasa (29/11/2022) di kanal YouTube NgajiPro ID. 

Sangat wajar, sistem yang diproduksi oleh orang Kafir Barat, lanjutnya, akan melahirkan kerusakan-kerusakan di bawahnya. Kaum Muslimin tidak akan bisa berharap kepada sistem sesat rusak ini untuk bisa adanya kedamaian, keadilan, dan perlindungan terhadap ajaran Islam. 

“Secara hakiki, bahwa sistem kapitalis sekuler ini adalah sistem kufur sistem yang sesat, sistem yang tidak diridhoi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena sistem kehidupan yang diridhoi oleh Allah hanyalah Islam.

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ   

Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.(Ali Imron:19),” bebernya.

Ia juga menjelaskan, hanya Islam lah yang diridhoi oleh Allah SWT, dan bahkan hanya Islam, orang-orang beriman itu diperintahkan untuk masuk ke dalamnya secara keseluruhan dan diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkan segala yang berasal dari selain Islam.

Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ  

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (Al Baqarah: 208). 

"Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ (langkah-langkah setan), mengikuti semua hal, semua langkah kehidupan yang bertentangan dengan syariat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, seluruh bentuk kemaksiatan, kefasikan, kemunafikan, kekufuran itu adalah langkah-langkah setan yang diperintahkan untuk kita tinggalkan,” jelasnya.

Secara faktual, pengasuh majelis taklim ini menjelaskan, sistem yang merusak dirinya sendiri (self destruktif) ini dalam cara perekonomiannya menimbulkan ketimpangan kaya dan miskin, kenyamanan kemewahan hanya dinikmati oleh para Oligarki. Masyarakat hanya mendapatkan kesengsaraan, kasus-kasus kriminalitas, usaha bunuh diri, stress, narkoba penyimpangan seksual karena ketimpangan ekonomi ini.

“Semuanya itu adalah hasil atau buah dari diterapkannya sistem kapitalis sekuler ini, bagi mereka yang masih memiliki nurani yang jernih, berpikir secara nyata, memiliki perasaan manusiawi, pasti akan membenarkan bahwa fakta hari ini adalah fakta ketidakadilan, bahwa fakta hari ini ada fakta kerusakan,” bebernya.

Oleh karena itu, ia menyerukan, untuk kembali berusaha menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangannya, mensegerakan untuk menegagkan kembali syari’at Allah SWT dengan sistem Islam yaitu sistem Khilafah Islamiyah.

“Kalau tidak, maka kita tidak berharap Allah masih memberikan peringatan demi peringatan lagi, kalau Allah SWT sudah marah, kemudian memberikan peringatan, tidak ada lagi hamba yang bisa menolaknya,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu 

Minggu, 30 Oktober 2022

Dzikro Maulidurrosul, Gus Tuhu: Mampu Melibas Pemikiran-pemikiran Kuffur

Tinta Media - Adanya peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW (Dzikro Maulidurrosul), Gus Tuhu Pengasuh Majelis Taklim Al-Mustanir Probolinggo mengatakan seharusnya mampu melibas pemikiran-pemikiran kuffur.

“Mestinya Dzikro Maulidurrosul hari ini mampu melibas pemikiran-pemikiran kuffur, melibas segala bentuk kegelapan kemudian hanya ada pilihan menuju cahaya Islam,” ujarnya dalam acara Live Streaming Multaqa Maulid Ulama Aswaja 1444 H: Transformasi Dari Kegelapan Kapitalisme / Demokrasi / Komunisme Menuju Cahaya Islam, di Kanal YouTube NgajiPro ID, Senin (24/10/2022).

Karena menurutnya, peneladanan Nabi Muhammad SAW secara kaffah (totalitas), harus meniru meneladani dari segala aspek kehidupannya, tidak berhenti di sosok pribadi saja. Seperti peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada masa Salahuddin Ayyubi Mantan Sultan Mesir yang mampu menumbuhkan semangat untuk mengusir orang-orang kafir dari Daulah Islam.

“Maka, tidak ada pilihan bagi kita, kecuali meniru meneladani Nabi Muhammad SAW dari segala aspek kehidupan, kita harus mulai mengatakan kepada masyarakat, kita wajib meniru Nabi SAW secara keseluruhan nya,” bebernya.

“Kalau sudah peringatan maulid Nabi Muhammad SAW bisa seperti itu, maka itulah peringatan yang bermanfaat dan berkah,” imbuhnya.

Bahwa hari ini adalah masa kegelapan, katanya, maka kaum Muslimin harus bertransformasi menuju cahaya Islam yaitu Islam Kaffah, melalui jalan dakwah yang bersifat revolusioner yang dapat merubah sistem, politik, dan tatanan sosial, bukan dakwah secara parsial.

“Masalahnya, kita semua sudah faham atau merasakan bahwa sekarang ini masa kegelapan atau tidak? Karena masih banyak dari kaum Muslimin menikmati yang namanya Demokrasi” ujarnya.

“Maka mengikuti Nubuwah SAW yang sering disebut sebagai bisyaroh rasulullah SAW, maka inilah yang menjadi masa depan cemerlang bagi kaum Muslimin. Semua tenaga, dakwah dan semangat Umat diarahkan menyongsong tegaknya syari’at Islam, itulah hakikat kita menuju cahaya masa depan,” pungkasnya. [] Lukman Indra Bayu

Sabtu, 29 Oktober 2022

Rasullulah SAW Pembawa Perubahan Masyarakat dari Zaman Kegelapan ke Zaman Cahaya Islam

Tinta Media - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ghuroba' Probolinggo Kiai Budiman mengungkapkan bahwa Rasullulah SAW adalah sang pembawa perubahan masyarakat dari zaman kegelapan menuju zaman cahaya Islam.

 “Karena pada saat itu penuh dengan kegelapan, kemaksiaatan, orang- orang tercelah menjadi orang-orang yang terpuji karena adanya Nabi Muhammad SAW, Mekkah menjadi kota yang diberkati oleh Allah SWT, maka daripada itu datang nya Islam membawa cahaya,” ujarnya dalam acara Live Streaming Multaqa Maulid Ulama Aswaja 1444 H: Transformasi Dari Kegelapan Kapitalisme / Demokrasi / Komunisme Menuju Cahaya Islam, di kanal YouTube NgajiPro ID, Senin (24/10/2022).

Karena menurutnya, aturan yang dibawa oleh Rasulullah SAW berupa syari’at Nya diterapkan pada setiap  perkara dan perbuatan sehingga membawa perubahan kegemilangan dan mahal nilainya dari zaman rongsokan sebelumnya. Keadaan hari ini sama dengan zaman sebelum Rasullulah SAW datang membawa syari’at Nya, penuh dengan pembunuhan, perzinaan, perjudian dan kegelapan lainnya.

“Kenapa seperti itu? Karena Nabi Muhammad SAW membawa aturan tidak dipakai, lebih memilih aturan-aturan yang datangnya tidak dari Islam, akhirnya menjadi kegelapan,” tuturnya.

“Tidak ada nilainya suatu perkara dan perbuatan tersebut jika tidak ada kaitannya dengan Nabi Muhammad SAW, Demokrasi, Kapitalisme, Sosialisme Komunisme ini sambungannya kemana? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim no. 1718),” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia mengajak untuk kembali kepada aturan-aturan Nya yang dibawah oleh Rasullulah SAW dengan menrapkan Islam kaffah di tengah-tengah masyarakat saat ini.

“Bagaimana solulisnya agar Islam kembali berjaya, bersinar lagi? Kembali kepada aturan-aturan yang dibawah oleh Nabi Muhammmad SAW, agar supaya Umat Islam ini bernilai mahal harganya, kalau tidak dipakai, maka akan murah harganya,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu 

Ustaz Nurul Muyasir: Rasulullah SAW Contoh Sosok Pemimpin dari Segala Aspek Kehidupan

Tinta Media - Dewan Asatiz Pondok Pesantren Al-Amri Probolinggo Ustaz Nurul Muyasir mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW sebagai contoh pemimpin dari segala aspek kehidupan. 

“Rasullulah adalah sosok seorang pemimpin dari segala aspek, beliau adalah pemimpin di masjid, beliau adalah pemimpin di pemerintahan, bahkan beliau adalah pemimpin di medan perang,” ungkapnya dalam acara Live Streaming Multaqa Maulid Ulama Aswaja 1444 H: Transformasi Dari Kegelapan Kapitalisme / Demokrasi / Komunisme Menuju Cahaya Islam, di kanal YouTube NgajiPro ID, Senin (24/10/2022). 

Menurutnya, Rasulullah SAW pemimpin luar biasa, patut untuk di contoh dalam segala aspek kehidupan, Allah SWT turunkan dengan segala macam syari’at sebagai pedoman dan patokan yang jelas dalam kehidupan ini. ”Semoga dengan adanya sosok mulia nabi Muhammad SAW hidup kita lebih menjadi terarah, dari jalan jahiliyah menuju jalan kebenaran yaitu cahaya Islam,” tututnya.

“Sebagaimana dalam firman Allah SWT surah Al-Ahzab Ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah” imbuhnya.

Lanjutnya, contoh kesabaran dan kelembutan Rasulullah SAW dalam mengahadapi rintangan dakwah dengan cacian dan mengintimidasi secara fisik dengan lemparan kotoran kepada nya. Begitu juga segala macam ucapan dari Rasullulah adalah kebenaran tanpa adanya dusta, sehingga dijuluki sebahai Al-Amin (dapat dipercaya).

Ia juga melanjutkan, anjuran untuk mensyukuri nikmat yang diberikan dengan adanya sosok suri teladan, mengajarkan penghambaan yang hakiki kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.

 “Yang memberirikan jalan kebenaran dari jalan kegelapan kepada jalan kebenaran Islam, yang telah memberikan contoh suri teladan dengan segala syari’at yang Allah SWT turunkan kepada beliau,” tutupnya.[] Lukman Indra Bayu 

Wajib Mencontoh Cara Rasulullah SAW untuk Meraih Cita-cita Tranformasi dari Kegelapan ke Cahaya Islam

Tinta Media - Menanggapi fenomena kerusakan moral yang terjadi saat ini, Pengasuh Majelis Taklim Kajian Ahad Malam Lumajang Kiai Nur Huda menjelaskan cara untuk meraihi cita-cita sebuah tranformasi keadaan dari kegelapan ke cahaya Islam.

”Oleh karena itu, untuk meraih cita-cita berpindah tranformasi keadaan dari kegelapan ke cahaya Islam, kita wajib mencontoh cara Rasulullah SAW,” ujarnya dalam acara Live Streaming Multaqa Maulid Ulama Aswaja 1444 H: Transformasi Dari Kegelapan Kapitalisme / Demokrasi / Komunisme Menuju Cahaya Islam, di kanal YouTube NgajiPro ID, Senin (24/10/2022).

Ia melanjutkan, cara Rasullulah SAW dalam mengubah keadaan di Makkah yang dikenal dengan zaman jahiliyah sebelum daulah tegak adalah dengan dakwah politik, dengan pemikiran dan tanpa kekerasan.

“Dakwah beliau adalah dakwah politik, begitu juga dakwah pemikiriran, dan untuk mewujudkan cita-cita yang mulia, Rasulullah SAW selama periode Mekkah sebelum daulah tegak, beliau menempuh jalan tanpa kekerasan, kita bisa lihat di kitab-kitab siroh,” ungkapnya.

“Karena begitulah Rasulullah SAW merubah semuanya dari kegelapan menuju cahaya hanya dengan dakwah,” imbuhnya.

Lalu ia mecontohkan, tentang keadaan yang menimpa keluarga yasir dalam menghadapi dakwah di Makkah dengan penuh siksaan, Rasulullah SAW menghiburnya mejanjikan surga untuk seluruh keluarganya. Begitu juga sikap sabar Rasulullah SAW ketika mendapati Umar ra menbacakan kitab Taurat dihadapan para sahabatnya.

“Walaupun ujian sedemikian rupa Nabi SAW untuk meraihi cita-citanya dengan cara tanpa kekrasan. Oleh karena itu, cara Nabi yang semcam ini harus wajib kita tiru, dalam sebuah peristwa tentang wajibnya meniru Nabi ini pernah terjadi setelah perang Khaibar,” tutupnya.[] Lukman Indra Bayu

Jumat, 07 Oktober 2022

Ulama Aswaja Jateng: Komunisme dan Liberalisme Pangkal Kejahatan

Tinta Media - Ulama Aswaja Jawa Tengah menyampaikan bahwa komunisme dan liberalisme adalah pangkal kejahatan.

"Komunisme dan neo liberalisme adalah ummul jara'im, pangkal kejahatan dan kehancuran umat manusia, serta bertentangan dengan Aqidah Islam," tutur KH Nasruddin, perwakilan ulama Aswaja Semarang dalam Multaqo Ulama Aswaja Jawa Tengah: Mengingat Tragedi G30S/PKI, Bahaya, Mafsadat dan Madharat Ideologi Ciptaan Manusia, Pelajaran dari  Pemberontakan PKI, Saatnya Kembali kepada Islam Kaffah, Jumat (30/9/2022) di kanal Youtube Dakwah Jateng News.

Kejahatan dan bahaya komunisme, juga disampaikan oleh perwakilan dari daerah lain diantaranya, ulama Aswaja dari Solo Ustaz Moh. Sulaiman, yang mengatakan bahwa tragedi pemberontakan PKI menimbulkan trauma kolektif, terkhusus bagi umat Islam. 

"Ideologi buatan manusia menimbulkan kerusakan, mafsadat dan madharat," timpal Ustaz Zahid Farhan, ulama Aswaja dari Cilacap.

"Tak hanya komunisme, tapi juga kapitalisme-liberalisme, ideologi rusak yang membawa kehancuran dan kesengsaraan. Contoh dalam aspek ekonomi, pengelolaan energi dan BBM, dan lainnya," kata Ustaz Haniv Umar, ulama Aswaja Tegal.[] Teguh


Kamis, 06 Oktober 2022

Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo Waspadai dan Tolak Bahaya Laten Komunisme

Tinta Media - Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo menyatakan sikap terkait mewaspadai dan  bahaya laten Komunisme.

"Kami Para Ulama yang hadir pada Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda menyatakan sikap terkait mewaspadai dan menolak bahaya laten komunisme,” ujar Gus Zen dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo: Mengingat Tragedi G30S/PKI,Bahaya Mafsadat Dan Mudharat Ideologi Ciptaan Manusia, Pembelajaran Dari Pemberontakan PKI, Saatnya Kembali Kepada Islam Kaffah, Jumat (30/9/2022) di kanal YouTube Rumah Inspirasi Perubahan.

Ulama Aswaja Tapal Kuda menyatakan sikap sebagai berikut:

Pertama, kepada seluruh masyarakat khususnya umat Islam termasuk Pemerintah agar tetap mewaspadai bahaya laten komunisme.

Kedua, saatnya meninggalkan dan membuang ideologi Kapitalisme-Liberalisme dan Sosialisme-Komunisme yang terbukti hanya menimbulkan kehancuran dan penderitaan. "Khususnya rakyat di negeri-negeri Islam," tegasnya. 

Ketiga, mengingatkan kembali betapa jasa besar umat Islam untuk negeri ini dalam membela dan mempertahankannya, jasa para ulama yang mengobarkan jihad fisabilillah. "Saatnya Umat Islam untuk menjadi subyek perubahan dan bukan hanya menjadi obyek dari kekuatan asing dan aseng," ajaknya.  

Keempat, menyeru segenap rakyat Indonesia dan penguasa negeri ini agar kembali kepada sistem yang diturunkan Allah SWT, yakni Sistem Islam, yang sudah dijamin oleh Allah SWT akan membawa rahmat bagi seluruh umat manusia (rahmatan lil alamiin), baik muslim maupun non muslim.

Kelima, menyeru kepada seluruh umat Islam, khususnya para Ulama sebagai warosatul anbiya wal mursalin dan uyunul ummah untuk berjuang bahu-membahu dalam rangka menegakkan syariat Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah Rasyidah ala minhajin nubuwwah. 

Keenam, kepada para Ahlul Quwwah wal Man'ah tolonglah (agama) Allah, jadilah penolong (agama) Allah SWT (ansharullah) dengan cara berjuang untuk menyingkirkan sistem kapitalisme-komunisme, kemudian terapkanlah sistem Islam.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنصَارَ اللَّهِ.....} [الصف : 14]
"Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah" (QS. As-Saff: 14)
اللهم قد بلغنا ، فاشهد
"Ya Allah sungguh telah kami sampaikan, maka saksikanlah," tuturnya. 

Ketujuh, mengajak kepada para ulama, kyai, habaib, dan ustadz, untuk menjadi garda terdepan perjuangan penegakan syariat Islam dan terus-menerus berdakwah di jalan Allah SWT. "Menyerukan kepada kebaikan, mencegah dari yang munkar, demi tegaknya Syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan di bawah naungan Khilafah Rasyidah ‘alaa Minhajin Nubuwwah,” jelas Gus Zen.

Ia melanjutkan, pengalaman pahit dalam sejarah bangsa Indonesia terutama umat Islam akibat pengkhianatan dan kekejaman PKI (Partai Komunis Indonesia) jangan sampai terulang kembali.

“Nabi saw bersabda:
« لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ ». رواه البخاري.
 “Seorang mukmin itu tidak akan terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali.” (HR. Al-Bukhari).

Gus Zen mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa jasa besar umat Islam untuk negeri ini. "Dari sejak sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan, mempertahankannya dan bagaimana umat Islam mampu menjaga negeri ini dari kehancuran akibat penghianatan PKI,” tuturnya.

Begitu juga dengan ancaman Kapitalisme Demokrasi, lanjutnya, membawa negeri Indonesia terperosok kedalam jurang kehancuran dan penderitaan sistemik tidak berujung. Seperti kenaikan harga BBM, utang luar negeri, munculnya politisi koruptor, penjarahan SDA oleh para Kapitalis, kriminalisasi aktivis dan ulama, serta berbagai macam persoalan lainnya yang tidak berujung.
 
“Di sinilah pentingnya umat Islam kembali ke Islam Kaffah dan hanya Khilafah yang mampu mensejahterakan umat di dunia yang dengannya mampu menjawab dan menjadi solusi seluruh problimatika serta akan memberikan rahmatan lil alamiin.,” pungkasnya. [] Lukman Indra Bayu

Jumat, 08 Juli 2022

Rencana Pemerintah Naikkan TDL dan Gas LPG 3 kg Makin Menambah Beban Masyarakat


Tinta Media - Menanggapi rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) dan juga gas LPG 3 kg, Direktur Rumah Inspirasi Perubahan Probolinggo Ustaz Indra Fakhruddin menyatakan bahwa hal tersebut semakin menambah beban masyarakat.

“Tentu hal ini makin menambah beban masyarakat,” ujarnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda: Rencana Kenaikan Tarif Dasar Listrik, Pertalite Dan LPG 3 Kg adalah Kezaliman, Selasa (5/7/2022), di kanal YouTube Bromo Bermartabat.

Karena menurutnya, masyarakat masih terbebani oleh dampak pandemi covid yang belum pulih, PPN naik 11%, harga minyak goreng, BPJS menjadi syarat kebijakan pelayanan publik, serta bulan Juli ini adalah tahun ajaran baru sekolah yang tentu masyarakat sangat membutuhkan biaya.

Direktur RI juga mempertanyakan pemerintah yang telah menaikkan BBM dengan alasan klasiknya membebani APBN, yang dikorbankan hanya subsidi BBM hajat penting kebutuhan masyarakat.

“Belum lagi kalau kita lihat dari data ekonomi, sebenarnya bukan subsidi yang membebani APBN. Perhatikan, tahun ini saja pemerintah harus membayar bunga riba utang luar negeri sekitar 407 trilyun,” ungkapnya.

“Namun Pemerintah tidak pernah membahasakan ke publik bahwa bunga utang ini membebani rakyat,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, pemerintah sangat perhatian dengan kepentingan asing tetapi mereka mengeluh dengan urusan yang membebani rakyat, padahal 80% APBN dari sektor pajak. “Darimana pajak itu kalau bukan dari masyarakat? Ah..Ruwet…ruwet…. ,” serunya.

Lalu ia menjelaskan bagaimana Islam sebagai agama yang sempurna dan paripurna membuat aturan tentang pengelolaan sektor migas dan energi.

Pertama, harus mendudukkan hakikat kepemilikan yang menjadi salah satu unsur penting dalam pilar sistem ekonomi islam. Kedua, bahwasannya BBM dan listrik merupakan kebutuhan penting rakyat, maka negara sebagai daulah ri’aayah (negara pengayom) harus menempatkan urusan umat lebih utama.

“Akhirnya, kesalahan dalam pengelolaan migas serta energi ini merupakan dosa karena menyimpang dari aturan Sang Pemilik Aturan yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab