Tinta Media: Muhammad Al Fatih
Tampilkan postingan dengan label Muhammad Al Fatih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Muhammad Al Fatih. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 Maret 2024

Muhammad Al Fatih, Pemimpin Terbaik yang Menerapkan Syariat Islam



Tinta Media - Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al Maroky mengatakan, Sultan Muhammad Al Fatih adalah pemimpin terbaik yang menerapkan syariat Islam.

"Beliau justru meraih gelar dengan sebutan sebagai pemimpin terbaik dengan sebutannya sebagai sultan, sultan itu adalah pemimpin dalam sistem Islam dan beliau menerapkan syariat Islam meninggalkan sistem Romawi walaupun yang ditaklukan adalah Romawi," ujarnya dalam video Pelajaran Penting Bagi Para Pemimpin dari Muhammad Al Fatih, di kanal Youtube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Jumat (8/3/2024).

Sebagai Muslim, ujar Wahyudi, layak mencontoh sosok Muhammad Al Fatih sebagai pemimpin terbaik bahkan disebut sebaik-baik pemimpin.

"Jadi kalau ada pemimpin yang terbaik yang layak dicontoh yang hari ini. Itu salah satunya adalah Muhammad Al Fatih," ungkapnya.

Ia menyebutkan gelar kepemimpinan terbaik ini diberikan langsung oleh Rasulullah Muhammad SAW. Sebagaimana hadis Beliau dalam sabdanya: "Konstantinopel akan ditaklukkan oleh seorang pemimpin, itulah pemimpin yang terbaik. Dan sebaik-baik pemimpin adalah yang menaklukkannya. Dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya".

Wahyudi menjelaskan ciri pemimpin terbaik yang dilakukan oleh Muhammad Al fatih setidaknya ada dua hal yang paling penting yang mungkin selama ini luput dari  pengetahuan atau pemberitahuan.

Pertama, Al Fatih adalah orang saleh yang tidak diragukan lagi ketaatannya kepada Allah SWT. "Dia baik shalatnya, bagus ibadahnya, bagus puasanya, bagus pokoknya, salehlah. Bahkan dia begitu menaklukkan semua dilindungi dengan baik, rakyatnya diberikan kesejahteraan," ungkap Wahyudi.

Kedua, yang paling penting Al Fatih itu tidak sombong, menerapkan suatu sistem yang diperintahkan oleh Allah SWT. "Ia tunduk, patuh dan rendah hati untuk melaksanakan semua yang Allah perintahkan termasuk menerapkan sistem yang Allah perintahkan kepadanya yaitu menerapkan syariat Islam," ujar Wahyudi. 

Ia menuturkan, berbeda dengan para pemimpin hari ini, yang walaupun muslim Tetapi lebih suka menerapkan sistem Romawi warisan dari pemerintahan Romawi dan Yunani kuno.

"Hari ini  perlu kita sama-sama pelajari kembali sama-sama untuk mencontoh Muhammad Al Fatih," pungkasnya.[] Muhammad Nur

Rabu, 10 Agustus 2022

Guru Wahyudi: Panorama 1453 Paling Menggetarkan Jiwa


Tinta Media - Dari kunjungannya ke berbagai destinasi wisata, Mudir Ma’had Darul Ma’arif Banjarmasin Guru Wahyudi Ibnu Yusuf M.Pd. menuturkan bahwa Panorama 1453 paling menggetarkan jiwa.
 
“Dari semua destinasi Susur Jejak Peradaban Islam di Turki, bagi saya, Paronama 1453 adalah yang paling menggetarkan jiwa,” ungkapnya pada Tinta Media, Senin (8/8/2022)
 
Guru Wahyudi melukiskan, dengan gambar 3 dimensi suasana pengepungan dan penggempuran konstantinopel oleh pasukan Sultan Mehmed II al Fatih benar-benar tergambar.
 

“Muhammad al Fatih didampingi Syaikh 'Aq Syamsuddin, persenjataan perang berupa meriam dan sebagainya, tangga kayu untuk menaiki benteng Bizantium yang dihancurkan pasukan Romawi, benteng yang  jebol karena gempuran meriam pasukan al Fatih, pasukan Islam yang berhasil merebut menara, menurunkan bendera Bizantium dan mengibarkan bendera kesultanan Ustmani, hingga pasukan dan kuda-kuda  yang terluka tergambar dengan sangat jelas,” kisah Guru Wahyudi berapi-api.


Ia melanjutkan kisah, ditambah suara marching band dan suara ledakan meriam menjadikan seolah pengunjung dibawa dalam suasana perang 569 tahun lalu, ikut berjihad dalam barisan pasukan al Fatih dengan semboyan isy kariiman aw mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid).

 
“Sob..., selain Makkah dan Madinah antum targetkan kunjungi Istanbul dan wajib antum kunjungi Panorama 1453, tiket masuk 80 lira atau sekitar Rp 65 ribu. Amalkan doa dan menabung. Semoga  Allah ijabah dan mudahkan,” ajak Guru Wahyudi  menutup kisah. [] Irianti Aminatun

 

Jumat, 17 Juni 2022

Muhammad Al Fatih, Sultan Hebat yang Disegani Dunia


Tinta Media - "Sultan Muhammad Al Fatih Rahimahullah 'Sang Penakluk Konstantinopel', Sultan hebat yang disegani dunia dan berhasil mewujudkan kabar gembira Rasulullah SAW," tutur Narator MMC dalam History Insight: Keluarga Muslim, Belajarlah Dari Keluarga Muhammad Al Fatih di kanal YouTube Muslimah Media Center, Selasa (7/6/2022).

Menurut Narator, penaklukan Konstantinopel yang belum mampu diwujudkan oleh para pendahulunya sehingga membuatnya mendapat predikat 'Pemimpin terbaik saat usianya baru berjalan 24 tahun'. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam, pemimpin yang menaklukkan adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan (HR. Ahmad)," bebernya.

Ia menjelaskan bahwa Sultan Muhammad Al Fatih yang lahir pada tahun 833 Hijriah atau 1929 Masehi, merupakan putra dari Sultan Murad II. Dimana Sultan Murad II ini terkenal sebagai pemimpin cerdas dan salih, juga pemimpin yang  sangat dekat dengan para ulama. Dan kedekatan itu membuatnya bisa memilih guru yang tepat untuk pendidikan anaknya.

Demi mewujudkan keinginan agar anaknya mendapat pendidikan dari seorang guru yang bisa membuat patuh seorang Muhammad Al Fatih, akhirnya sang ayah memilih Syaikh Ahmad bin Ismail Al Kurani. "Akhirnya dia berhasil mengkhatamkan hafalan Al Qur'an dalam waktu singkat," ungkap Narator.

Begitu juga, lanjutnya, sang ibu Valide Yumahatun adalah seorang wanita yang salihah, ibu yang istimewa, ibu yang fokus dalam mendidik anaknya, semua difokuskan untuk melahirkan orang besar, melahirkan pembuka Konstantinopel, melahirkan manusia yang nanti mendapatkan janji Nabi SAW Mengerahkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk mendidik Muhammad Al Fatih.

Setiap selesai shalat subuh, sang ibu membawa Muhammad Al Fatih untuk berjalan keluar kemudian menunjukkan dari kejauhan Benteng Konstantinopel yang megah itu, lalu berkata, "Namamu  nak adalah nama Nabi kita, Muhammad SAW, Nabi kita yang pernah mengatakan benteng itu pasti akan ditaklukkan dan kamu adalah penakluknya," ujar Narator.

Narator menilai keberhasilan penaklukan Kota Konstantinopel bukan hanya keberhasilan Muhammad Al Fatih semata tetapi keberhasilan orang tua dalam mendidik anak, keberhasilan masyarakat Islam sebagai pengontrol lingkungan dan juga keberhasilan negara dalam membentuk generasi Rabbani.

"Islam telah memberikan peran keluarga sebagai madrasah utama dan pertama. Ayah dan Ibu bersinergi dalam mendidik, mengasuh, mencukupi gizi anak dan menjaga mereka dengan basis keimanan dan ketaqwaan kepada Allah ta"ala," jelasnya.

Ia juga melihat masyarakat juga memiliki andil sebagai pengontrol perilaku anak dari kejahatan dan kemaksiatan dengan penerapan sistem sosial Islam. "Masyarakat terbiasa melakukan amar makruf nahi mungkar kepada siapapun," tukasnya.

Narator menambahkan bahwa tanpa lupa peran negara sebagai _Raa'in_ (pengurus) dan _Junnah_ (pelindung) bagi umat. "Negara Islam memberikan pemenuhan kebutuhan berupa sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan setiap anak," paparnya.

"Inilah keberhasilan sistem Islam ketika diterapkan secara keseluruhan dalam naungan khilafah yang mampu mencetak generasi unggul dan mulia," pungkasnya.[] Ajirah

Kamis, 16 Juni 2022

Penaklukan konstantinopel Bukan Semata Keberhasilan Muhammad Al Fatih, Tetapi...



Tinta Media - Keberhasilan penaklukan kota konstantinopel, menurut narator Muslimah Media Center (MMC), bukan hanya keberhasilan Muhammad Al Fatih semata.

“Keberhasilan penaklukan kota konstantinopel bukan hanya keberhasilan Muhammad Al Fatih semata, tetapi keberhasilan orang tua dalam mendidik anak,” tutur narator dalam History Insight, Keluarga Muslim Belajarlah dari Keluarga Muhammad Al Fatih, dalam kanal youtube Muslimah Media Center (MMC), Selasa (7/6/2022).

Bahkan, ujar narator, tidak hanya itu, keberhasilan ini juga dipengaruhi oleh masyarakat islam sebagai pengontrol lingkungan dan keberhasilan negara dalam membentuk generasi Rabbani. "Islam telah memberikan peran keluarga sebagai madrasah utama dan pertama. Ayah dan ibu bersinergi dalam mendidik, mengasuh, mencukupi gizi anak dan menjaga mereka dengan basis keimanan dan ketakwaan kepada Allah," ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat juga memiliki andil sebagai pengontrol perilaku anak dari kejahatan dan kemaksiatan. "Dengan penerapan sistem sosial Islam, masyarakat terbiasa melakukan amar makruf nahi mungkar kepada siapapun,” lanjutnya.

Tak lupa peran negara, lanjut narator, sebagai raa’in (pengurus) dan junnah (pelindung) bagi umat. Negara Islam memberikan pemenuhan kebutuhan berupa sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan setiap anak.

“Inilah keberhasilan sistem Islam ketika diterapkan secara keseluruhan dalam naungan khilafah yang mampu mencetak generasi unggul nan mulia,” pangkasnya.[] Khaeriyah Nasruddin
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab