Pengangkatan Menag Mengindikasikan Rezim Prabowo Meneruskan Proyek Moderat Mudarat-nya Jokowi
Tinta Media - Menanggapi diangkatnya Prof. Nasaruddin Umar sebagai Menteri
Agama di Kabinet Gendut, Jurnalis Senior Joko Prasetyo menilai bahwa rezim
Prabowo meneruskan proyek moderat mudarat-nya rezim Jokowi.
"Diangkatnya Prof. Nasaruddin Umar sebagai Menteri
Agama di Kabinet Gendut mengindikasikan rezim Prabowo meneruskan proyek moderat
mudarat-nya rezim Jokowi," tuturnya kepada Tinta Media, Kamis
(24/10/2024).
Indikasinya, ujarnya kembali, tidak ada yang membantah
betapa moderat mudaratnya sosok Nasaruddin Umar ini. Contoh terbaru, ketika
dirinya menyambut kedatangan Paus dengan cium tangan penuh takzim dan cium
sayang di kening Paus, yang berpidato memberi kesan semua agama sama, serta
membaca Al-Qur’an (yang dibacakan oleh qari’ah) yang dikesankan orang Kristen
juga masuk surga.
Om Joy, sapaan akrabnya juga mengatakan Nasaruddin Umar
tidak menjelaskan bahwa yang dimaksud masuk surga itu orang Kristen sebelum
Nabi Muhammad SAW diangkat.
"Tidak dijelaskan oleh Nasaruddin Umar bahwa yang
dimaksud masuk surga itu adalah orang Kristen sebelum Nabi Muhammad SAW
diangkat menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah SWT. Eh, setelah atraksi
moderat mudarat tersebut, diangkatlah Nasaruddin Umar sebagai menteri
agama," ungkapnya.
Itu dari sosok Nasaruddin Umar-nya, sambungnya, dari
kampanye Prabowo sendiri, berulang kali menegaskan bahwa jika dirinya menjadi
presiden, akan melanjutkan kebijakan Jokowi.
Terakhir, ia menegaskan bahwa rezim sebelumnya yaitu rezim
Jokowi adalah mengarusutamakan moderat mudarat yakni berislam sesuai kacamata
kafir Barat.
"Seperti kita ketahui, salah satu kebijakan rezim
sebelumnya (Jokowi) adalah membuat berbagai regulasi yang mengarusutamakan
moderat mudarat, yaitu berislam sesuai kacamata kafir Barat, serta memerangi
radikal radikul (berislam yang tidak sesuai dengan keinginan kafir
Barat)," pungkasnya.[] Nur Salamah