Tinta Media: Monster
Tampilkan postingan dengan label Monster. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Monster. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Oktober 2022

Kaum Muslim Cepat Mengadopsi Teknologi Baru dalam Militer

Tinta Media - Narator Muslimah Media Center (MMC) mengatakan bahwa kaum muslim cepat mengadopsi teknologi baru dalam militer.

"Kaum muslim adalah umat yang terkenal sangat cepat mengadopsi teknologi baru dalam militer," tuturnya dalam History Insight: Meriam Sultan Mehmed II, Terbesar, Monster Raksasa yang Menakutkan di kanal YouTube Muslimah Media Center, Sabtu (8/10/2022).

"Hal ini adalah perhatian utama bagi setiap pemimpin atau Khalifah kaum muslim. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menjadi orang pertama yang mencontohkan hal ini ketika memerintahkan Salman Al Farisi untuk mempelajari teknologi militer Persia dalam merakit manjani untuk mengepung Thoif," imbuhnya.

Ia menyatakan bahwa bagi kaum muslim, jihad adalah puncak ibadah yang mengharuskan usaha terbaik dalam melakukan dan menyiapkannya, sehingga dapat memberikan tekanan kepada pihak musuh. Ini pula yang dilakukan oleh Sultan Muhammad Al Fatih dalam menghadapi tembok berlapis tiga Konstantinopel. Sultan Mehmed II harus menggunakan cara yang tidak biasa sebab bila mengandalkan cara frontal sebagaimana yang biasa digunakan pasukan Utsmani dalam berperang. Sudah dapat dipastikan, pasukan besar apapun akan luluh lantak sebelum mencapai musuh. 

"Maka strategi yang paling baik yang terpikirkan oleh Sultan Mehmed adalah menghabisi jumlah pasukan bertahan dengan mesin pengepung," bebernya.

Ia menilai bahwa untuk menghadapi pertahanan biasa di zaman itu, menggunakan pelontar batu semisal trebushet dan catapul sudah dipandang cukup. Namun dihadapan tembok Konstantinopel, keduanya laksana peralatan dari zaman purba. Untuk itu sebuah alat yang bisa melontarkan benda yang lebih kuat dari batu harus dibuat dan alat itu adalah meriam pelontar besi.

"Seolah jawaban dari Allah atas doa Sang Sultan, di suatu hari pada musim panas di tahun 1452 Masehi. Seorang ahli senjata berkebangsaan Hungaria datang menghadap Sultan Mehmed untuk menawarkan keahliannya membuat meriam. Dialah Orban, sang pembuat senjata yang telah mencoba menawarkan rancangan senjatanya kepada kaisar Constantine Palaiologos," ungkapnya.

Namun lanjutnya, keadaan Bizantium yang mengalami resesi ekonomi parah, tidak memungkinkan untuk berinvestasi dalam persenjataan militer. Apalagi saat itu, mereka merasa aman berada dalam lindungan temboknya. Untuk mencegah teknologi Orban dikuasai kaum muslim, kaisar Bizantium mencoba menahannya dalam kota dan berjanji mencukupi biaya bulanannya sebagai kompensasinya. "Namun kenyataan berkehendak lain, kompensasi yang dijanjikan tidak kunjung didapatkan," jelasnya.

Sejarah selanjutnya mencatat bahwa kedua kaki Orban berdiri didepan Sultan Mehmed II untuk mencoba peruntungannya. Sultan Mehmed segera memerintahkan bawahannya untuk memperlakukan Orban secara baik dan membayar empat kali lipat dari permintaan Orban. Sultan juga memobilisasi tentara untuk mengumpulkan bahan-bahan baku yang diperlukan Orban. Kemudian Orban membuat meriam-meriam. Meriam paling besar yang pernah dilihat siapapun di zaman itu. 5 meriam awal yang diselesaikan Orban dengan panjang 4,2 meter dipasang di Rumeli Hisari untuk pengamanan selat Bosphorus. "Meriam inilah yang menghancurkan kapal Antonio Rizzo pada November 1452 Masehi," paparnya.

Ia melanjutkan bahwa ketika Sultan mengetahui keefektifan meriam barunya, Sultan memerintahkan Orban untuk mencari cara agar ukuran dan kekuatan meriam dapat digandakan. Inilah Meriam yang kemudian mendapat julukan monster raksasa dan menakutkan oleh tentara Bizantium yang menyaksikannya. "Walaupun Sultan Mehmed sangat senang dengan meriam barunya namun keimanan Islam mengajarkan bahwa hanya Allah sumber kemenangan dan kemuliaan," tukasnya.

"Inilah yang harus diketahui oleh seluruh pasukannya agar mereka tidak bergantung selain kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala," ujarnya.

Inilah sejatinya yang ditakutkan peradaban kapitalisme. Saat sistem Islam tegak di dunia. Sebab semangat jihad yang berkobar di dalam jiwa menjadikan tentara-tentara Islam tidak akan pernah menyerah pada musuh. "Pada saat itulah, peradaban kapitalisme kehilangan eksistensi di dunia," pungkasnya.[] Ajira
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab