Begini de Facto Negeri Muslim yang Terjajah secara Militer dan Nonmiliter(100 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐷𝑢𝑛𝑖𝑎 𝑇𝑎𝑛𝑝𝑎 𝐾ℎ𝑖𝑙𝑎𝑓𝑎ℎ, 𝐼𝑡 𝐼𝑠 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑡𝑜 𝐵𝑒 𝑂𝑛𝑒 𝑈𝑚𝑚𝑎ℎ)
.
.
Pasca-diruntuhkannya Khilafah Utsmaniyyah seratus tahun lalu (3 Maret 1924-2024 Masehi), kaum Muslim terpecah menjadi lebih dari 57 negara bangsa di atas puing-puing khilafah. Saat ini, sebagiannya dijajah secara militer. Namun anehnya, yang tidak dijajah secara militer tidak dapat memberikan bantuan secara signifikan untuk membebaskan negeri lainnya dari penjajahan. Mengapa?
.
𝐃𝐢𝐣𝐚𝐣𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐌𝐢𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫
.
Berikut sepuluh dari sekian banyak negeri Islam yang dijajah secara militer.
.
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎, Muslim Palestina dijajah entitas penjajah Yahudi. 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎, Muslim Rohingya (Arakan) dijajah Budha Myanmar. 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎, Muslim Uighur (Turkistan Timur) dijajah ateis-komunis Cina.
.
𝐾𝑒𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, Muslim Pattani dijajah Budha Thailand. 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑚𝑎, Muslim Moro (Mindanau) dijajah Kristen Filipina. 𝐾𝑒𝑒𝑛𝑎𝑚, Muslim Kashmir dan Jammu dijajah Hindu India.
.
𝐾𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢ℎ, Muslim Suriah dijajah Kristen Amerika, Kristen/Ateis Rusia, Kristen Prancis dan lain-lain. 𝐾𝑒𝑑𝑒𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛, Muslim Irak dijajah Kristen Amerika, Kristen Inggris, Kristen Australia dan lain-lain.
.
𝐾𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛, Muslim Afghanistan dijajah Kristen Amerika, Kristen Inggris, Kristen Australia dan lain-lain (setidaknya sampai tahun 2021). 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ, Muslim Libya dijajah Kristen Amerika, Kristen NATO.
.
𝐋𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚
.
Sedangkan para penguasa di negeri-negeri Islam lainnya, seperti Indonesia, Pakistan, Malaysia, Saudi Arabia, Mesir, Turki dan lainnya tak pernah memobilisasi pasukan militernya untuk berjihad melawan penjajahan tersebut. Padahal Islam telah memberikan solusi yang konkret untuk menghentikan penjajahan tersebut yakni khilafah dan jihad.
.
Hal itu terjadi lantaran sejatinya mereka juga terjajah, meski tidak secara militer. Penjajahan ini jauh lebih berbahaya daripada penjajahan militer karena tanpa merasa terjajah tetapi dengan sukarela mengikuti maunya kaum penjajah.
.
Mereka menjunjung ikatan nasionalisme yang dicekokkan kafir penjajah (pasca-runtuhnya Khilafah Islam) sebagai ganti dari ikatan akidah Islam. Sehingga yang tadinya "Sesungguhnya kaum Muslim itu bersaudara" berubah menjadi "Itu urusan negara masing-masing".
.
Dalam waktu bersamaan, mereka menistakan ajaran Islam dan memusuhi para aktivis Islam yang menginginkan penerapan syariat Islam secara kaffah.
.
Mereka berupaya keras mengubah pemahaman kaum Muslim yang masih islami dengan pemahaman ala kafir penjajah dengan istilah moderasi beragama.
.
Semua ajaran Islam yang tidak sesuai dengan maunya kafir penjajah (misal: khilafah, jihad, definisi kafir) maka akan mereka ubah seperti maunya penjajah.
.
Para aktivis Islam yang istiqamah mendakwahkan ajaran Islam yang benar mereka cap sebagai ekstremis dan radikalis dan dimonsterisasi sebagai sesuatu yang sangat membahayakan. Padahal sejatinya para penguasa antek penjajah inilah yang selama ini korupsi, yang selama ini menyengsarakan rakyat, yang selama ini membuat berbagai regulasi untuk melanggengkan penjajahan.
.
Bila kita sadari itu, maka tak aneh tak satu pun para penguasa negeri Islam saat ini yang memobilisasi tentaranya untuk berperang melawan penjajahan atas negeri-negeri Islam karena sejatinya mereka juga terjajah bahkan sampai pada taraf bangga menjadi anteknya penjajah.
.
𝐒𝐚𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐁𝐚𝐧𝐠𝐤𝐢𝐭
.
Begitulah nasib kaum Muslim selama seratus tahun pasca-runtuhnya khilafah. Mau sampaikan kapan seperti ini terus? Cukup! Seratus tahun tanpa khilafah sudah terlalu lama. Apalagi Islam mentolelir tanpa adanya khalifah hanya tiga hari saja. Saatnya kaum Muslim bangkit membuang sistem kufur jebakan penjajah seraya berjuang menegakkan khilafah warisan Rasulillah dan para khalifah rasyidah!
.
𝐼𝑡 𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑜𝑛𝑒 𝑢𝑚𝑚𝑎ℎ, sekaranglah waktunya untuk menjadi umat yang satu di bawah naungan 𝑘ℎ𝑖𝑙𝑎𝑓𝑎ℎ '𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑖𝑛ℎ𝑎𝑗𝑖𝑛 𝑛𝑢𝑏𝑢𝑤𝑤𝑎ℎ. Karena memang satu-satunya cara untuk mendapatkan kemerdekaan hakiki adalah memutuskan ikatan nasionalisme seraya kembali kepada ikatan akidah Islam; menghancurkan sistem kufur demokrasi maupun kerajaan untuk kembali menegakkan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah; dan memobilisasi tentara Muslimin berjihad membebaskan negeri-negeri Muslim lainnya yang masih terjajah secara militer.
.
𝐼𝑡 𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑜𝑛𝑒 𝑢𝑚𝑚𝑎ℎ!
𝐼𝑡 𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑜𝑛𝑒 𝑢𝑚𝑚𝑎ℎ!
𝐼𝑡 𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑜𝑛𝑒 𝑢𝑚𝑚𝑎ℎ!
Allahu Akbar! []
https://shorturl.at/fkzB5
Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis