MLF 1444 H Jawa Timur, Prof. Daniel: Kepemimpinan Rosullullah Sosok Pemimpin para Excellent
Tinta Media - Cendekiawan Muslim Prof. Daniel M Rosyid Ph.D. memberikan pendapat bahwa kepemimpinan Rosullullah adalah sosok pemimpin para Excellent dan pemimpin Multidimensional.
"Berbicara tentang kepemimpinan Rasulullah, kita akan menemukan bahwa beliau adalah sosok pemimpin para Excellent, pemimpin Multidimensional," paparnya dalam acara Maulid Leadership Forum Jawa Timur 1444 H: Kepemimpinan Islami Meraih Islam Kaffah di laman YouTube Kaffah Channel, Senin (24/10/2022).
Menurut hematnya, Rosullullah adalah aktifis Muharik tokoh yang penting dalam masyarakat Mekah. "Kalau saya mencermati, beliau sejak muda, beliau adalah seorang aktifis (Muharik), tokoh yang penting dalam masyarakat Mekkah," Ujarnya.
Prof Daniel juga berpandangan bahwa kepemimpinan harus dimulai dari belajar dengan sering melakukan dialog dan diskusi dengan tokoh tokoh.
"Setiap kepemimpinan harus dimulai dengan belajar mempelajari baik melalui dialog bermasyarakat termasuk berdiskusi dengan para tokoh-tokoh pemimpin-pemimpin waktu itu," ungkapnya.
Sebagai pemuda lanjutnya, beliau selalu belajar sehingga Rosullullah tampil menjadi sosok yang menonjol di kalangan pemuda Mekkah.
"Sebagai pemuda, beliau ( Rosullullah) selalu belajar segingga sehingga pada umur yang masih sangat muda beliau tampil sebagai sosok yang yang menonjol di kalangan pemuda Mekah," terangnya.
Prof. Daniel menjelaskan Rosullullah layak digelari Al amin orang yang terpercaya karena hasil dari belajar dan bergaul luas.
"Beliau (Rasulullah) bergaul luas dengan berbagai kalangan. Lalu dengan proses-proses itu, beliau memahami masalah masalah yang dihadapi oleh masyarakat Mekah, memahami aspirasinya kemudian juga berhasil merebut hati masyarakatnya. Sehingga beliau digelari Al Amin orang yang layak dipercaya," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa nabi mendapatkan kegelisahan lalu menyepi dan mendapatkan wahyu. "Beliau kemudian menemukan kegelisahan-kegelisahan lalu harus menyepi dan kemudian mendapatkan Wahyu Allah Al-Qur'an," tegasnya.
Membangun Negara Madaniyah
Prof. Daniel menjelaskan bahwa Nabi Muhammad membangun visi misi negara Madinah dengan wahyu Al-Qur'an.
"Beliau mengajarkan Al-Qur'an tadi pada sahabat-sahabat beliau kemudian dengan wahyu itupun beliau membangun visi negara madani masyarakat baru masyarakat Islam," ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa dari visi inilah nabi mampu menghijrahkan para sahabat dalam satu masyarakat baru yang disebut masyarakat madaniyah.
"Kemudian dari visi inilah berhasil menghijrahkan para sahabatnya dalam satu masyarakat baru yang kemudian disebut masyarakat madaniyah masyarakat madinatul munawaroh," bebernya.
Ia menilai bahwa negara yang dibangun nabi adalah contoh yang sempurna.
"Saya kira, negeri Muhammad telah menjadi contoh yang sempurna bagi proses bagaimana seorang menjadi pemimpin di masyarakatnya," pungkasnya.[] Teti Rostika