Tinta Media: MLF 1444 H
Tampilkan postingan dengan label MLF 1444 H. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MLF 1444 H. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Oktober 2022

MLF 1444 H Jawa Timur, Tokoh Muslimah Yakin Bisa Mengubah Generasi Jadi Kuntum Khairu Ummah

Tinta Media - Tokoh Muslimah dr. Retina Indanwati Sp. OG meyakini mampu untuk mengubah generasi saat ini menjadi kuntum khairu ummah yang sesungguhnya. 

“Melihat fenomena generasi muda saat ini, kita harus yakin bisa mengubah mereka menjadi kuntum khairu ummah sesungguhnya,” tuturnya dalam Agenda Liputan Khusus Maulid Leadership Forum: Kepemimpinan Islam Meraih Islam Kaffah, Senin (24/10/2022) dikanal Youtube Kaffah Channel. 

Agar mampu berperan sepatutnya bagi seorang muslimah, ia mengungkapkan harus meneladani kepemimpinan Rasulullah Saw. sebagaimana di dalam hadisnya yang menyatakan bahwa setiap diri kita itu adalah seorang pemimpin. 

“Kepemimpinan itu tidak memandang jenis kelamin dan jabatan. Kepemimpinan itu adalah kepemimpinan terhadap diri sendiri baru kepemimpinan kepada orang lain,” ungkapnya. 

Sunatullah yaitu sunah yang berasal dari Rasul itu wajib hukumnya dimani setiap muslim. "Arti mengimani yakni kita harus mengaplikasikannya ke dalam setiap amal perbuatan kita tanpa kecuali, apa pun profesi kita, apa pun jabatan kita. Jadi, meskipun sebagai ibu rumah tangga tetap akan dimintai pertanggungjawaban, tentu saja bagi yang sudah memiliki anak akan diminta pertanggungjawaban atas anak-anaknya,” ucapnya. 

Baginya yang berprofesi sebagai dokter kandungan, anak itu tidak hanya anak kandung tapi anak dari pasien-pasiennya juga.

“Secara tidak langsung saya pun bertanggung jawab untuk membentuk akidah dan akhlak bagi calon-calon bayi. Itu peran kita sebagai dokter kandungan, melalui dakwah kita kepada calon ibu, secara tidak langsung kepada calon orang tua, “ bebernya. 

dr. Renita memaparkan bahwa sebagai muslimah patut untuk meneladani kepemimpinan. 

“Yaitu perempuan tadi sebagai pemimpin. Jika ada di dalam rumah tangga, pemimpin bagi rumahnya, manajer, mengatur semua, mengatur akhlak semua anak-anaknya juga. Sejak anak itu lahir bahkan mungkin belum dibuat kita harus memikirkan ke depan,” paparnya. 

Ia melanjutkan kesalahan calon orang tua dalam meneladani kepemimpinan Rasulullah. 
“Jangan nanti hamil dulu, punya anak dulu, baru nanti pendidikannya berikutnya Ternyata itu salah, kita sudah harus memprogram sebelum kehamilan itu terjadi,” lanjutnya. 

Program tersebut meliputi upaya orang tua yang disesuaikan dengan keinginannya mendapat anak yang saleh salihah. 
“Sebagai orang tua, kita harus mensalihkan diri kita dahulu, sangat tidak adil jika ibunya egois, ingin anaknya saleh salihah tapi ibunya cuek, tidak mau belajar agama. Karena ibu adalah madrastul ula (madrasah pertama) bagi anak-anak,” ujarnya. 

Ia mengingatkan bahwa Rasulullah Saw. telah mewajibkan kepada semua, pemimpin bagi dirinya sendiri terutama bagi yang sudah menikah sebagai pemimpin bagi anak-anaknya. 

“Peran kita sebagai madrasah pertama untuk menanamkan sejak dini akhlak Rasulullah Saw., karena Rasulullah manusia terbaik yang diciptakan Allah sebagai penuntun untuk kita,” katanya. 

Selain itu seorang muslimah pun dituntut sebagai manajer di dalam rumah tangganya untuk mengatur agar tidak amburadul. 
“Rumah tangga itu diatur, tentu saja juga harus belajar, tidak asal jalan. Tentu saja proses pengaturan ini pun sudah menginspirasikannya,” tuturnya. 

“Jadi ibu rumah tangga itu tidak gampang, kata orang tidak bekerja tapi ternyata pekerjaannya luar biasa. Demikian untuk ibu-ibu bekerja, masyaa Allah bisa membagi perannya di dalam rumah tangga dan di dalam masyarakat. Itu peran dakwahnya lebih dapat karena bersentuhan dengan orang lain sehingga lebih mudah menyampaikan dakwah kita,” urainya. 

Menurutnya sekarang ini kita harus berperan dalam mencapai tujuan untuk meraih kuntum khairu ummah dengan berjuang bersama-sama. 

“Untuk mengubah generasi sekarang ini tentu saja kita tidak. Bisa sendirian tapi harus berjuang bersama-sama, menyamakan pikiran, perasaan, dan tentu saja semua itu harus bersumber kepada hukum syariat Islam. Insya Allah kita akan selamat dunia akhirat,” pungkasnya. [] Ageng Kartika
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab