Hentikan Genosida, Lawan Isr4el dan Amerika
Tinta Media - Idulfitri 1445H ternyata belum membawa kedamaian di Timur Tengah. Kobaran api konflik di kawasan itu makin membara dengan serangan balasan Iran terhadap para Isr4el pada 14 April 2024. Ya, serangan Zionis Yahudi terhadap Iran pada tanggal 1 April 2024 telah menyulut api peperangan karena menewaskan dua jendral Iran dan 14 orang lainnya. Keberanian Iran tersebut perlu didukung agar para Zionis tidak lagi sombong dan angkuh sehingga segera menghentikan kebrutalannya terhadap rakyat Palestina.
Sungguh, tindakan isr4el selama ini tidak manusiawi. Semua itu harus dihentikan. Jika kekejaman Zionis Yahudi tidak bisa dihentikan dengan cara damai, maka jalan satu-satunya adalah dengan memeranginya. Pada dasarnya, mereka tidak mengerti bahasa damai karena memang tak punya hati dan perasaan hingga bisa melakukan berbagai kekejaman tanpa belas kasih.
Tak hanya isr4el, Amerika Serikat yang selama ini mendukung aksi genosida terhadap Gaza juga harus diperangi. Pasalnya, dua negara tersebut sama-sama busuk, baik dilihat dari sisi HAM maupun keadilan. Sebagaimana dilansir Al Jazeera pada 15/4/2024 bahwa Amerika telah menyerang lebih dari 80 drone Iran yang diarahkan ke para Zionis. Sudah saatnya Amerika dijatuhkan dari kedudukannya sebagai negara adi daya. Sesungguhnya tentara kaum muslimin mampu mengalahkan dua negara tersebut dengan mudah jika semua mau bersatu.
Sudah saatnya dunia, terutama negara-negara kaum muslimin memberi pelajaran kepada Isr4el dan Amerika agar menghentikan penjajahan dan penindasan terhadap rakyat Palestina. Para pemimpin negara kaum muslimin hendaknya mendukung penuh tindakan Iran yang berani meluncurkan ratusan drone ke wilayah-wilayah yang dikuasai Isr4el. Bahkan, bukan hanya mendukung, tetapi turut berperan aktif dalam peperangan hingga kedua negara congkak tersebut bertekuk lutut.
Negara-negara yang berbatasan dengan Palestina seperti Saudi Arabia, Mesir, Lebanon, Suriah, dan Jordania mestinya juga melakukan hal serupa dengan yang dilakukan Iran. Negara-negara tetangga Palestina hendaknya bersatu, bersama-sama melawan Isr4el dan mengusirnya dari tanah Palestina.
Para pemimpin negara-negara tersebut harusnya berani memerintahkan militernya untuk memerangi Zionis sebagai bentuk perlawanan. Serangan harus dibalas dengan serangan yang serupa dan seimbang sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 194 yang artinya:
“Oleh sebab itu, barang siapa menyerang kamu, maka seranglah ia sesuai dengan serangannya terhadap kamu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (TQS. Al-Baqarah: 194)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah membolehkan bahkan memerintahkan untuk melakukan perlawanan terhadap musuh-musuh Islam dengan kekuatan yang seimbang. Tentu saja hal itu dibutuhkan sebuah institusi politik yang mampu membuat umat bersatu dan bangkit dengan ikatan yang benar, yaitu akidah Islam.
Sementara itu, saat ini negeri-negeri kaum muslimin terkotak-kotak dengan rasa nasionalisme. Para pemimpinnya hanya menyeru, mengutuk secara lisan kekejaman Zionis tanpa perbuatan nyata dalam bentuk perlawanan. Mereka seolah berempati, tetapi hanya menyaksikan penderitaan saudara sesama muslim, padahal sebenarnya mampu berbuat lebih.
Seharusnya pemimpin negeri kaum muslimin menyeru jihad ketika mengetahui saudara sesama muslim dizalimi tanpa melihat wilayah. Ketika seruan jihad tersebut dilantangkan, tentu rakyat akan tunduk patuh melaksanakannya.
Namun, semua itu tidak pernah dilakukan ketika rakyat Palestina mengalami genosida oleh Zionis Yahudi. Padahal, Rasulullah pernah bersabda bahwa mereka kelak akan dihinakan ketika tidak menolong mukmin lain yang sedang dihina di hadapannya.
Berikut hadis Riwayat Ahmad berkaitan dengan hal tersebut.
“Siapa saja yang menyaksikan seorang mukmin dihinakan di hadapannya, tetapi tidak menolong mukmin tersebut, padahal dia mampu, Allah pasti akan menghinakan dirinya di hadapan seluruh makhluk-Nya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Oleh karena itu, saatnya umat Islam bersatu dan bangkit melawan. Butuh sikap keras dan tegas dunia terutama para pemimpin kaum muslimin terhadap Isr4el dan Amerika. Hal ini penting dilakukan karena dua negara ini sama-sama buruk dan busuk. Namun, semua ini hanya bisa dilakukan jika umat disatukan dalam naungan negara Islam, yaitu khilafah. Di bawah kepemimpinannya, khalifah yang memegang teguh syari’at Islam akan mampu membangkitkan umat, menyeru jihad fii sabbilillah hingga kemenangan diraih atas rida Allah Swt. Semoga semua ini segera terwujud, aamiin.
Allahu a’lam bish shawab.[]
Oleh: R. Raraswati
(Aktivis Dakwah, Penulis Lepas)