Tinta Media: Lailatul Qadar
Tampilkan postingan dengan label Lailatul Qadar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lailatul Qadar. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 April 2024

Ustadz Hendri: Al-Qur’an Itu Hudallinnaas

Tinta Media - Mubaligh Ustadz Hendri mengatakan Al-Qur’an itu yang diturunkan oleh Allah SWT pada malam lailatul qadar merupakan hudallinnas. 

"Al-Qur’an itu yang diturunkan oleh Allah SWT pada malam lailatul qadar merupakan hudallinnas," ujarnya dalam tayangan Mutiara Ramadan: Al-Qur'an Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat di kanal Youtube One Ummah, Jumat (29/3/2024). 

Ustadz Hendri menyebutkan Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi seluruh manusia. Oleh karena itu ujarnya, siapa pun yang ingin selamat mendapatkan keselamatan, baik selamat di dunia maupun di akhirat maka hendaklah mengikuti petunjuk yang telah Allah berikan. 

"Semua petunjuk itu ada di dalam Al-Qur'an dan jaminan keselamatan itu ada pada saat kita mengikuti Al-Qur'an menjalankan semua perintah Allah subhanahu wa taala dan menjauhi segala larangan Allah subhanahu wa taala," imbuhnya. 

Ketika ini dilakukan, ucapnya, maka sesungguhnya inilah yang diharapkan agar nantinya menjadi orang-orang yang bertakwa di akhir Ramadan. 

Menurut Mubaligh ini, Al-Qur’an yang hari ini ada, tidak selayaknya sekedar dibaca tetapi Alquran yang hari ini ada seyogianya betul-betul menjadi petunjuk, menjadi sesuatu yang dijadikan Imam, petunjuk dan sekaligus dia menjadi rahmat. 

"Supaya Al-Qur’an itu menjadi rahmat maka kewajiban selaku orang beriman adalah menerapkan apa yang diperintahkan Allah menerapkan seluruh syariat Allah dari mulai hal yang terkecil sampai hal-hal yang terbesar," ungkapnya. 

Ustadz Hendri mengutip firman Allah "Wahai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan rasulnya tatkala Allah dan rasulnya mengajak kepada kalian kepada yang bisa membuat kalian hidup lebih baik. 

"Sungguh dalam penerapan syariat Islam, sungguh dalam penerapan aturan Allah SWT terdapat banyak kebaikan dan kehidupan ketika hukum Al-Qur’an diterapkan sesungguhnya  akan menyelamatkan banyak nyawa manusia," pungkasnya.[] Muhammad Nur

Jumat, 14 April 2023

Sambut Lailatul Qadar, Ustadz Ibnu Aziz: Harus Serius dan Sungguh-Sungguh

Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ibnu Aziz Fathoni mengatakan bahwa para Nabi dan sahabat serius dan sungguh - sungguh mempersiapkan kehidupan akhirat termasuk menyambut malam Lailatul Qodar.

"Oleh karena itu menyambut malam yang penuh dengan kemuliaan di malam Lailatul Qodar ini harus dengan keseriusan dan kesungguhan, seperti mempersiapkan kehidupan akhirat," ujarnya pada Tausiyah I'tikaf hari kedua di Masjid Al Baraqah, Cisaga, Ciamis -  Jawa Barat. (Rabu, 13 April 2023)

Ia lalu mengutip TQS. Al Qodar ayat keempat, pada malam Lailatul Qodar turun para malaikat dan (ruh) Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

"Sungguh sangat merugi orang yang melewatkan ibadah yang hanya semalam, akan tetapi ibadah semalam tersebut setara dengan 80 tahun lebih dengan beribadah yang berkualitas," tambahnya.

Lanjut Ibnu Aziz, bahwa pahala yang berlimpah, ampunan, dan ketenangan hati merupakan beberapa hal yang menjadikan seorang Muslim ingin mendapatkan malam penuh yang dikatakan penuh kemuliaan ini yaitu Lailatul Qadar.

"Itulah makna I'tikaf di sepuluh hari terakhir itu, menghadang agar tidak terlewatkan datangnya malam Lailatul Qadar, " pungkasnya. [] Ma'arif Apriadi

Jumat, 08 April 2022

Allah SWT Anugerahkan Lailatul Qadar Lebih Utama daripada Seribu Bulan

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1wmPIFMgfwEzhWp4tRCCBqoLNxkaE9myo

Tinta Media - Ustaz Andre Husnari dari Cendekia Politika Institute menyatakan bahwa Allah SWT menganugerahkan lailatul qadar yakni suatu malam yang lebih utama daripada seribu bulan.

"Allah SWT menganugerahkan malam lailatul qadar dimana pada malam itu lebih utama daripada seribu bulan," tuturnya dalam program Tausiyah Ramadhan: Meraih Lailatul Qadar di Kanal YouTube At Tafkir Channel, Senin (4/4/2022).

Menurutnya, seribu bulan apabila kita konversikan, itu sepadan dengan kurang lebih 83 tahun. "Artinya ketika beribadah di malam itu akan sama beribadah dengan 83 tahun kurang lebih," ujarnya.

Kemudian, ia mempertanyakan bahwa yang lebih menarik adalah kapan lailatul qadar itu turun? Rasulullah Saw memberikan kisi-kisi atau tips kepada umat Islam. Carilah lailatul qadar itu pada 10 hari terakhir terutama di malam-malam ganjil nya. "Rasulullah Saw memberi tips seperti ini kepada kita supaya bisa memperoleh keutamaan malam lailatul qadar tersebut," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa Imam Abu Hamid Al Ghazali mengatakan malam lailatul qadar itu bisa diprediksi berdasarkan awalnya Ramadhan.  "Bahkan Imam Abul Hasan As-Syadzi mengatakan bahwa sejak baligh selalu memperolehnya, lailatul qadar dalam hal ini," bebernya.

Ia melanjutkan bahwa Imam Al Ghazali mengatakan, mengenai kapan turunnya lailatul qadar. Jika awal Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu maka lailatul qadar pada malam 29, jika awal Ramadhan itu jatuh pada hari Senin maka malam lailatul qadar ada pada malam 21, jika awal Ramadhan hari Selasa atau Jum'at malam lailatul qadar pada malam 27, jika pada hari Kamis malam 25, pada hari Sabtu malam 23. "Tapi terlepas dari itu semua, Lailatul Qadar pasti turun disalah satu malam di bulan Ramadhan," paparnya.

Artinya ketika seseorang melakukan qiyamul lail, entah zikir, tilawah, shalat dan lain sebagainya, runut dari malam pertama sampai malam terakhir. Kira-kira secara matematis dia dapat tidak? "Ya kita katakan dia akan dapat jika melakukan itu dari malam pertama sampai malam terakhir, maka secara matematis dia akan mendapatkannya," ulasnya.

Namun, lanjutnya, timbul pertanyaan berikutnya yakni Lailatul Qadar itu capaian atau anugerah. Kalau capaian maka siapapun yang melakukan akan memperolehnya. "Tapi kalau itu adalah pemberian atau anugerah maka itu adalah hak prerogatif Allah SWT," bebernya.

Ia menilai bahwa di sinilah bertemu dua konsep yang dikenal dengan area yang menguasai, itu ranah Allah SWT, kita tidak punya andil sama sekali dalam area ini. Dan pada area yang kita kuasai, kita wajib berikhtiar. Pada area yang menguasai kita tetap tawakal. "Tapi yang jelas biasanya orang-orang yang berhasil memperoleh Lailatul Qadar, dirinya akan berubah menjadi lebih taat pada Allah SWT," tukasnya.

Ia kemudian mengajak untuk sama-sama merenungi, kira-kira sepanjang hidup ingin memperoleh Lailatul Qadar berada kali, sekali, dua kali, sepuluh kali.

“Bayangkan bilamana kita berhasil memperoleh satu kali saja seumur hidup, itu sama halnya 83 tahun, dua kali sama halnya 160 tahun, jika berhasil memperoleh 10 kali seumur hidup itu sama dengan beribadah 830 tahun dan seterusnya. Tidakkah kita termotivasi untuk meraih keutamaan tersebut," tegasnya.

Ia pun menyeru agar sama-sama mempersiapkan dan berupaya menjadikan Ramadhan sebagai bulan melakukan banyak amal kebaikan dan amalan dakwah di dalamnya.

"Semoga kita semua Allah SWT perkenankan memperoleh malam Lailatul Qadar sebanyak mungkin dalam hidup kita. Menjadi lebih taat, menyeru perubahan dan perbaikan di tengah masyarakat," pungkasnya. []Ajirah
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab