Tinta Media: Konser
Tampilkan postingan dengan label Konser. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konser. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 November 2023

Konser Coldplay Bawa Misi L68T, IJM: Umat Wajib Menolak!




Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor Agung Wisnuwardana mengatakan bahwa Konser Coldplay yang membawa misi L68T wajib ditolak karena bertentangan dengan Islam.

"L68T adalah perbuatan munkar yang pernah dilakukan oleh penduduk sodom kaum nabi Luth AS. Karena itu umat wajib menolak L68T," ungkapnya dalam sebuah program yang bertajuk Rencana Konser Coldplay 15 November Diprotes di kanal YouTube Justice Monitor pada Rabu (8/11/ 2023).

Menurutnya, misi yang dibawa oleh Coldplay sangat bertentangan dengan Islam. "Umat haram memberikan fasilitas kepada mereka untuk berkembang," ujarnya. 

Agung menilai, budaya hura-hura jangan sampai difasilitasi. "Sepatutnya Presiden Joko Widodo berpartisipasi mencegah masuknya konser Coldplay ke Indonesia. Demi keprihatinan kepada Palestina dan menghindari warna LGBT yang mempengaruhi budaya bangsa Indonesia," ucapnya.

Ia mengatakan, konser Coldplay LGBT itu telah ditentang oleh banyak pihak untuk mencegah kehancuran generasi muda bangsa indonesia. “LGBT ini juga bagian dari perang peradaban yang dilancarkan oleh Barat. Mereka menginginkan peradaban kita hancur,” pungkasnya.[] Sofyan Zulkarnaen

Rabu, 08 November 2023

Sangat Kental dengan L68T, API Jabar Tolak Konser Coldplay di Indonesia



Tinta Media - Ketua Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) Asep Syaripudin menolak rencana konser band asal Inggris Coldplay di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 15 November 2023 karena sangat kental dengan L68T.
 
"Menolak dilaksanakannya konser Coldplay di Gelora Bung Karno (GBK) juga di manapun di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia karena sangat kental dengan L68T," ujarnya dalam salah satu poin pernyataan sikapnya saat audiensi ke DPRD Jabar, Jumat, (3/11/2023).
 
 
API Jabar mendesak kepada pemerintah untuk membatalkan rencana konser tersebut. Ia meminta kepala daerah di Jabar untuk mengeluarkan aturan tegas terkait pelarangan L68T.
 
“Mendesak kepala-kepala daerah di Jabar menerbitkan perda anti L68T,” pungkasnya. [] Muhammad Nur

Sabtu, 05 November 2022

Konser 'Bergoyang Berdendang' Bukti Penguasa Abai Membangun Generasi Muda

Tinta Media - Konser ‘Bergoyang Berdendang’ yang diadakan di Istora Senayan, menurut narator MMC memperburuk karakter generasi dan membuktikan bahwa pemerintah mengabaikan pembangunan sumber daya manusia di negeri ini.

“Konser ‘Bergoyang Berdendang’ yang diadakan di Istora Senayan tidak membawa manfaat terhadap pembentukan karakter generasi sebagai pilar peradaban cemerlang, menunjukkan pemerintah benar-benar tidak memiliki perhatian terhadap pembangunan sumber daya manusia, khususnya generasi muda,” bebernya dalam serba-serbi MMC bertajuk “Karakter Pemuda di Balik Konser Berdendang Bergoyang” di kanal YouTube MMC, Selasa (1/11/22)

Apalagi, menurut narator, kejadian ini bila dibandingkan dengan pelarangan acara ‘Hijrah Fest Surabaya’ beberapa waktu yang lalu tentu sangat memiriskan hati.

Namun, lanjutnya, inilah realita dalam sistem sekuler kapitalistik. Sistem ini telah memisahkan agama dari kehidupan, sehingga kebebasan atau liberalisme sangat dijunjung tinggi. “Demikian pula nilai atau kepuasan materi dipandang sebagai sumber dari segala kebahagiaan,” ungkapnya.

Alhasil, narator menyimpulkan, demi ambisi, materi para korporat generasi muda dibidik sebagai pasar. Generasi dibina menjadi generasi sekuler dan liberal.

 “Sementara para kapitalis berinvestasi pada industri hiburan sebagai wadah bagi generasi untuk mengimplementasikan nilai-nilai sekuler liberal yang dipahaminya, berbeda dengan Islam,” jelasnya.

Penguasa Islam 

Penguasa dalam Islam, kata narator, jelas memiliki perhatian besar terhadap pembentukan generasi dan senantiasa memberikan lingkungan yang kondusif demi terbentuknya generasi berkualitas yang taat kepada Allah SWT.

“Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda ‘sesungguhnya Imam atau khalifah itu perisai di mana orang-orang akan berperang di belakangnya dan berlindung dari musuh dengan kekuasaannya,’ (HR. Muttafaqun Alaih)” terangnya.

Ia menjelaskan bahwa negara adalah benteng sesungguhnya yang akan
melindungi generasi dari perusakan. Apapun mekanisme perlindungan dilakukan secara sistemis melalui institusi negara, “yakni Daulah Khilafah.” 

Khilafah, sambungnya, akan menerapkan seperangkat hukum Islam untuk mewujudkan pembentukan generasi terbaik dan pembentuk peradaban gemilang. “Diantaranya dalam masalah ekonomi para
ibu dan anak dipastikan mendapatkan nafkah tanpa perlu bekerja dengan
mewajibkan suami atau wali untuk memberikan nafkah pada mereka. Bila tidak ada suami atau wali, negara yang akan menanggung nafkah mereka sehingga tidak mengganggu konsentrasi para ibu menjaga
merawat dan mendidik anak-anak,” papar narator.

Ia melanjutkan, dalam masalah pendidikan, negara berkewajiban
membina warga negara melalui pendidikan dan berbagai ajang kajian agama, sehingga ketakwaan individu menjadi pilar bagi pelaksanaan hukum-hukum Islam

“Kurikulum pendidikan disusun dalam rangka membentuk kepribadian Islam yang utuh pada siswa, baik dari sisi aqidah, tsaqofah, maupun penguasaan iptek,” ujarnya.

Dalam masalah media, ia mengungkapkan, media bebas menyampaikan informasi, tetapi mereka terikat dengan kewajiban untuk memberikan pendidikan bagi umat. Media yang memuat konten-konten yang merusak dilarang untuk terbit dan diberikan sanksi bagi pelanggar.

Dalam masalah sosial, tuturnya, masyarakat yang bertakwa akan selalu mengontrol agar individu tidak melakukan pelanggaran dan menjaga pergaulan sosial sesuai syariat. Dalam masalah sanksi negara menjatuhkan hukuman tegas terhadap para penganiaya anak dan pihak yang menjerumuskan anak pada kemaksiatan, termasuk event tertentu.

“Hanya Islam yang mampu membangun karakter generasi berkepribadian Islam dan pembangun peradaban, serta melindungi generasi dari berbagai hal yang merusak karakter,” pungkasnya.[] Wafi
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab