Tinta Media: Komunis
Tampilkan postingan dengan label Komunis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Komunis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Oktober 2023

Aktivis ‘98: Komunisme Ideologi Batil



Tinta Media - Mengenang  tragedi pemberontakan Partai Komunis Indonesia ( PKI ) pada 1965, Aktivis '98 Agung Wisnuwardana mengungkapkan bahwa komunisme adalah ideologi batil.

"Komunisme itu adalah ideologi batil, sesat dan yang pasti bertentangan dengan ajaran Islam, baik dari sisi akidah maupun dari sisi syariahnya," tuturnya dalam video: Memerangi Komunisme, di kanal Youtube Justice Monitor, Ahad (1/10/2023).
Agung melanjutkan, haram hukumnya bergabung dengan kelompok yang menganut dan memperjuangkan komunisme.
 
Dua Hal

Agung menegaskan, menguatnya komunisme di tanah air disebabkan oleh dua hal. Pertama, adanya pembiaran terhadap ideologi komunisme sehingga terus berkembang, termasuk membiarkan berbagai sikap ulama yang  anti syariah, juga adu domba antar kelompok masyarakat.

“Kedua, komunisme  berkembang karena kelemahan pemahaman Islam di tengah umat dan kurangnya kesadaran politik Islam. Tidak sedikit kaum muslim yang menganut ideologi komunisme dan memperjuangkannya tanpa tahu kebatilan dan juga kesesatan dari komunisme ini,” sesalnya.

Agung menjelaskan, dasar dari paham komunisme adalah materialisme yakni meyakini materi sebagai asal muasal kehidupan dan menolak Allah sebagai Al Khaliq, bahkan komunisme mengajarkan kebencian kepada agama dan kepada umat beragama.
 
"Ideologi ini menghalalkan kekerasan untuk perubahan masyarakat yang mereka inginkan terutama menyerang dan membunuhi para ulama," tandasnya.
Selain komunisme, lanjutnya, umat juga sedang terancam oleh ideologi kapitalisme yang sudah mencengkeram negeri ini.
"Kapitalisme liberal melalui para pengusungnya menyebabkan berbagai kekayaan alam yang terkandung di negeri ini dikuasai oleh asing. Negeri Ini juga rentan didominasi oleh asing lewat utang luar negeri.  Pada saat yang sama kehidupan sosial umat dihancurkan dengan budaya liberalisme semisal perzinaan termasuk  free seks, L68T dan lain sebagainya," ulasnya.
 
Agung menekankan,  bila umat ingin selamat dari ancaman komunisme juga kapitalisme liberal hendaknya kembali  kepada Islam, karena hanya Islam satu-satunya sistem kehidupan yang mulia dan diterima oleh Allah Swt.
 
Ia mengutip Al-Qur’an surah Al-An'am ayat 153, “Sungguh inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah. Jangan kamu ikuti jalan-jalan yang lain yang akan menceraiberaikan kamu dari jalannya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.”
 
"Sadari bahwa komunisme bahaya laten dan kapitalisme bahaya nyata," pungkasnya. [] Muhammad Nur

Selasa, 03 Oktober 2023

Pengamat: Kebangkitan Komunisme Sangat Mungkin Terjadi



Tinta Media - Pengamat Politik dan Media Hanif Kristianto mengungkapkan bahwa kebangkitan komunisme sangat mungkin terjadi.

“Kalau kita bicara kemungkinan-kemungkinan itu sangat mungkin terjadi ya untuk bangkit kembali,” ujarnya dalam acara Kabar Petang yang bertajuk Cegah PKI Bangkit di kanal Youtube Khilafah News Sabtu (30/9/2023).

Sebab, lanjutnya, komunisme itu adalah sebagai sebuah ideologi yang sangat mungkin untuk diemban oleh seseorang atau pribadi-pribadi. “Di samping kepada khalayak publiknya, faktanya juga negara komunis atau negara yang mengambil ideologi komunisnya kan sekarang masih ada. Ya seperti di Cina atau di beberapa negara yang lain,” tuturnya.

Ini menunjukkan ucapnya, bahwa sebuah ideologi masih akan terus hidup jika masih diemban oleh seseorang atau individu. “Bahkan kalau itu dipelihara dan disebarluaskan oleh negara, maka ini akan menjadi sebuah arus yang meluas ya  di tengah-tengah kehidupan ini,” ucapnya.

Kalau diamati ujarnya, banyaknya pembiaran-pembiaran terhadap gerakan komunisme dan juga tanda-tanda kebangkitannya (Komunisme). Ini membuktikan bahwa kuatnya pengaruh ideologi komunisme di tanah air ini.


“Yang itu anti ulama ya yang lurus ya yang ulama yang betul-betul konsisten untuk berjuang tegaknnya syariat Islam, dan juga muncul juga sentimen anti syariat, anti Tuhan ya, juga adu domba yang terjadi di tengah-tengah kehidupan kita antar kelompok masyarakat dan sebagainya,” jelasnya.

Kemunduran

Bung Hanif sapaannya juga mengungkapkan salah satu kemungkinan komunisme bangkit di tengah-tengah umat mayoritas Islam adalah ketika umat Islam mengalami kemunduran.

“Dan juga kelemahan pemahaman Islam dan kurangnya kesadaran politik Islam, nah karenanya ya kita juga tidak memungkiri bahwa ada di beberapa kalangan umat Islam yang juga menganut komunisme dan memperjuangkannya tanpa tahu kebatilan dan kesesatannya,” tuturnya.

Tentu sebagai seorang muslim pesannya, tidak boleh menganut ideologi komunisme yang jelas-jelas batil dan bertentangan dengan Islam baik secara Aqidah maupun Syariah.

“Begitu pula ya tentu tidak boleh ya seorang muslim itu ya menganut atau bergabung dengan kelompok-kelompok yang memperjuangkan komunisme dan upaya-upaya untuk menetralisir  terkait dengan keburukan di zaman di masa yang lampau itu,” tandasnya. [] Setiyawan Dwi

Inilah Alasan Ideologi Islam Tidak Diterapkan



Tinta Media - Pengamat Politik dan Media Hanif Kristianto mengungkapkan alasan ideologi Islam tidak digunakan atau tidak diterapkan di tengah-tengah kehidupan.

“Karena pemahaman dan kemunduran umat ini kan masih memandang Islam sebagai sebuah agama ritual, bukan pada aspek sosial, sehingga penempatan agama itu cukup dalam ruang-ruang private, masjid, pesantren misalnya, atau ruang-ruang pengajian,” ujarnya dalam acara Kabar Petang yang bertajuk Cegah PKI Bangkit di kanal Youtube Khilafah News Sabtu (30/9/2023).

Dan selebihnya lanjutnya, masyarakat tidak banyak yang mengenal Islam sebagai pengatur sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem politik, sistem pergaulan dan sistem pendidikan.

“Walhasil ketika masyarakat itu tidak mengambil ideologi Islam dalam mengatur urusan kehidupan yang ini interaksi manusia dengan manusia, maka ya tentu yang masuk adalah ideologi tadi, apakah itu kapitalisme sekuler atau sosialis komunis,” lanjutnya.

Sehingga tuturnya, wajar saja contohnya sistem pendidikan sekarang pemikirannya memakai pemisahan agama dari kehidupan.

“Agama ditempatkan hanya pelajaran agama mata pelajaran, misalnya matematika jarang sekali dikaitkan dengan agama padahal di dalam Islam juga ada namanya zakat ngitung-itungnya berapa nisabnya dan sebagainya. Begitu pula di aspek-aspek yang lain,” ucapnya.

Di dalam pergaulan, ucapnya, masih mengagungkan kebebasan yang dimana dari kebebasan akan menimbulkan berbagai problem seperti seks bebas, gaya hedonis, juga meniru kehidupan yang serba bebas.

“Walhasil kerusakan di tengah-tengah masyarakat tidak terelakkan. Nah makanya ini terjadi karena satu menganggap Islam itu cukup dalam ruang privatnya,” ujarnya.

Negara

Bung Hanif sapaannya juga mengungkapkan problem alasan tidak mnegambil ideologi Islam karena negara tidak mengambil Islam secara menyeluruh, kalaupun mengambil hanya sepotong-potong.

“Yang itu menguntungkan misalnya Haji, zakat, wakaf, infaq, sedekah itu, itu yang terjadi tidak secara menyeluruh, nah karenanya ya, ya negara masih menerapkan ideologi yang lain,” tuturnya.

Walhasil tuturnya, menjadi catatan penting bahwa ketika Islam dipinggirkan maka yang terjadi adalah banyaknya kerusakan. “Nah sebaliknya kalau kita kembali kepada Islam maka ini adalah jalan menuju kepada perubahan dan juga keberkahan di dalam kehidupan,” pesannya.

Makanya Bung Hanif berpesan, jika ingin selamat dari ancaman ideologi Komunis, Kapitalis sekuler maka kembalilah kepada Islam. “Kepada Islam lah satu-satunya jalan kehidupan yang mulia dan yang diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala,” tutupnya. [] Setiyawan Dwi.

Minggu, 06 Agustus 2023

100 Hari Muslim Uighur Disiksa, FIWS: Bukti Kekejaman Rezim Komunis Cina


 
Tinta Media - Penyiksaan Cina terhadap muslim Uighur (Xinjiang)  yang berlangsung 100 hari berturut-turut baru-baru ini, dikomentari  oleh Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi bahwa  Xinjiang adalah wilayah umat Islam yang dijajah Cina.
 
“Apa yang terjadi terhadap muslim Uighur di TurkistanTimur yang oleh Cina disebut sebagai Xinjiang, ini merupakan wilayah umat Islam yang diduduki dan dijajah Cina. Penyiksaan ini semakin memperkuat kekejaman Cina terhadap muslim Uighur,” tuturnya di Kabar Petang: Jokowi Didesak untuk Bela Muslim Uighur, melalui kanal You Tube Khilafah News Sabtu (5/8/2023).
 
Penyiksaan ini, lanjutnya,  tujuannya untuk mengokohkan penjajahan Cina di wilayah tersebut. “Penjajahan ini mendapat perlawanan keras dari umat Islam di sana, karena Islam tidak membolehkan terjadinya kezaliman, tidak boleh membiarkan terjadinya penindasan, tidak boleh membiarkan perampasan kekayaan umat Islam,” bebernya.
 
Cina komunis, ucapnya, sangat tahu kekuatan umat Islam ada pada Islam.” Maka camp camp ideologis yang mereka bangun itu dalam rangka menjauhkan umat Islam dari ajaran Islam,” terangnya.
 
Meski demikian, Farid menuturkan, upaya Cina untuk menjauhkan kaum muslimin dari Islam merupakan upaya sia-sia.
 
Dua Alasan
 
Farid menyebut setidaknya ada dua alasan mengapa penguasa negeri muslim tidak membantu saudaranya di Uighur.
 
“Pertama, paham nasionalisme sempit telah membelenggu negeri-negeri Islam. Padahal sesungguhnya umat Islam itu satu. Sekat-sekat nasionalisme ini telah menghalangi pembebasan negeri muslim yang terjajah, termasuk di Xinjiang” jelasnya.
 
Kedua, sebutnya, ini terjadi karena pengkhianatan penguasa negeri-negeri Islam yang lebih melayani kepentingan penjajah dibanding memperhatikan urusan umat Islam.
 
“Dengan alasan ekonomi misalkan, mereka lebih memilih bekerja sama dengan Cina. Padahal Cina komunis telah melakukan pembantaian terhadap umat Islam. Ini mengabaikan peringatan Rasulullah saw. tentang begitu pentingnya nyawa kaum muslimin,” ulasnya.
 
Rasulullah, tegas Farid, mengingatkan bahwa hancurnya bumi beserta isinya ini lebih ringan bagi Allah dibanding dengan terbunuh nyawa kaum muslimin.
 
Untuk menyelesaikan masalah ini, kata Farid, tidak bisa mengandalkan seruan-seruan atau baikot, apalagi mengandalkan PBB dan Amerika yang hanya memainkan isu ini untuk kepentingannya, bukan untuk menyelesaikan masalah.
 
“Disinilah umat Islammembutuhkan kekuatan sendiri. Dan kekuatan itu hanya ada pada Islam dengan kekuatan politik mereka secara global yaitu dengan berdirinya Khilafah ‘ala min haj an-Nubuwah,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun.

Senin, 16 Januari 2023

Pemberantasan G30S PKI Diakui Melanggar HAM Berat, Pengamat: Pemerintah Mentolerir Komunisme?

Tinta Media - Pengakuan pemerintah bahwa perlakuan negara terhadap pemberantasan G30S PKI sebagai pelanggaran HAM berat di masa lalu dikhawatirkan oleh Pengamat Hukum dan Politik, Luthfi Affandi, S.H., M.H., akan memunculkan persepsi pemerintah mentolerir komunisme.

“Dikhawatirkan akan muncul persepsi bahwa seolah-olah pemerintah mentolerir paham komunis. Atau paling tidak, dianggap ramah terhadap paham komunis. Nah, di situ problemnya sebenarnya,” ungkap Luthfi  dalam Kabar Petang : Jokowi Ingin Hidupkan Komunisme? Sabtu (14/1/2023) di kanal YouTube Khilafah News.

Munculnya dugaan sebagian pihak, bahwa pemerintah sedang berupaya menghidupkan komunisme, menurut Luthfi, bisa dipahami. Luthfi menjelaskan, pengakuan negara atas perlakuan terhadap G30S PKI sebagai pelanggaran HAM berat dianggap sejumlah pihak sebagai pemulihan anggota PKI dan keluarganya hingga bisa menghidupkan kembali komunisme.

“Jadi, kalau ada anggapan seperti itu, sebenarnya bisa dipahami dan wajar saja,” tegasnya.
 
Padahal, menurutnya, kalau memang pemberantasan G30S PKI memang sesuai prosedur hukum, pemerintah tidak perlu menganggap sebagai pelanggaran HAM berat masa lalu. “Karena PKI memang sejatinya harus ditindak,” imbuhnya. 

Dengan pengakuan pemerintah bahwa perlakuan terhadap PKI merupakan tindakan pelanggaran HAM berat, menurut Luthfi justru akan memunculkan persepsi bahwa seolah-olah pemerintah mentolerir paham komunis. “Atau paling tidak, ramah terhadap paham komunis,” tutup Luthfi. [] Ikhty

Selasa, 01 November 2022

FIWS: Struktur Bangunan Masjid Dijadikan Alasan Menyerang Islam

Tinta Media - Menanggapi sikap Cina Komunis yang akui menghancurkan masjid di NingXian dan Xinjiang, Direktur Forum on Islamis World Studies (FIWS) Farid Wadjdi mengatakan hal itu dilakukan karena struktur bangunannya yang dianggap mencerminkan citra Arab.

“Alasannya agama-agama di Tiongkok harus berorientasi kepada Cina, struktur- struktur bangunan yang dianggap mencerminkan cinta Arab tentang Islam telah digantikan struktur yang lebih estektis ala Cina,” ungkapnya pada Tabloid Media Umat, Edisi 322, November 2022.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menyerang ajaran Islam karena dianggap tidak sejalan dengan Cina Komunis yang tidak percaya Tuhan. Penghancuran masjid merupakan upaya rezim komunis Cina untuk menghancurkan agama Islam yang selama ini dipegang teguh oleh umat Islam di kawasan itu.

“Kejahatan itu melengkapi tindakan bengis terhadap Muslim Uighur di wilayah Turkistan Timur yang diduduki Cina,” ujarnya.

Ia melanjutkan, kondisi ini diperparah karena umat Islam tidak memiliki negara adidaya yang ditakuti musuh-musuh Islam.
‘Inilah yang membuat mereka (Cina) berbuat seenaknya terhadap umat Islam,” ujarnya.

“Oleh karena itu, umat Islam harus bersungguh-sungguh memperjuangkan Khilafah yang merupakan ajaran Islam, yang akan membebaskan negeri-negeri Islam yang tertindas,” pungkasnya. [] Azaky Ali

Minggu, 02 Oktober 2022

Partai Komunis Indonesia sangat Memusuhi kaum Muslimin dan Islam

Tinta Media - Kiai Ichsan Mahmudi Tokoh Lumajang mengungkapkan jika Partai Komunis Indonesia sangat memusuhi kaum Muslimin dan Islam karena secara Ideologis berhadapan diametral dengan Islam. 

“Partai Komunis Indonesia, mereka sangat memusuhi kaum Muslimin dan Islam karena secara Ideologis mereka berhadapan diametral dengan Islam,” ujarnya dalam acara Multaqo’ Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo: Mengingat Tragedi G30S/PKI, Bahaya Mafsadat Dan Mudharat Ideologi Ciptaan Manusia, Pembelajaran Dari Pemberontakan PKI, Saatnya Kembali Kepada Islam Kaffah, Jumat (30/9/2022) di kanal YouTube Rumah Inspirasi Perubahan.

Karena menurutnya, Islam mempercayai jika alam semesta ada yang menciptakan yaitu Allah SWT dan menurunkan syari’at nya melalui Nabi Muhammad SAW, sedangkan Komunisme menganggap agama adalah candu, sehingga bisa menjadi penghalang kemajuan bangsa.

“Padahal kalau kita tahu Rasullulloh SAW diturunkan ke dunia ini sebagai rahnatan lil alamin, menyampaikan risalah Islam, ini bukanlah sebagai candu, bukan sebagai penghambat pembangunan bukan sebagai penghambat kesejaterahan umat manusia,” tuturnya.

“Tetapi Islam ini diturunkan oleh Allah untuk dipakai sebagai way of life untuk dipakai sebagai aturan agar supaya manusia ini sesuai aturan yang dibuat sang pencita yaitu Allah SWT berupa syari’at Islam,” lanjutnya.

Ideologi buatan Karl Mark, katanya, ini disosialisasikan kepada pengikutnya sebenarnya digadang-gadang untuk menggantikan Ideologi Kapitalisme, yang sudah bobrok, tidak lagi bisa menjamin keadilan dan kesejateraan bagi umat manusia.

“Ternyata ideologi yang digadang-gadang yang akan bisa mengantikan ideologi Kapitalisme ini sekarang sudah ambruk karena pengusung utama nya yaitu Uni Soviet, sebuah negara besar di kawasan eropa timur sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

“Oleh karena itu, komunisme ini sudah tidak bisa dipakai lagi sebagai ideologi yang bisa menjalankan sebuah negara, yang menjalankan sebuah perekonomian ataupun pemerintahan,” imbuhnya.

Maka ia melanjutkan, kaum muslimin oleh Allah SWT dimnta untuk mencontoh Rasulluloh SAW sebagai suri tauladan untuk menjalankan kehidupan induvidu atau dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, bahkan bernegara.

“Kita sekarang untuk bisa mengembalikan lagi kehidupan kepada apa yang telah dilakukan oleh baginda Rasululloh beserta para sahabatnya yaitu dengan syari’at Islam yang Kaffah,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu 

Sabtu, 07 Mei 2022

RAYONISASI SMA ALA KOMUNIS! PLN DIKELOLA ALA KAPITALIS! DIMANA PANCA SILA?


Tinta Media  - Rezim ini rupanya masih bingung menyikapi beberapa permasalahan !

Contoh, saat ini pendidikan SMA dibikin rayonisasi, tidak ada sekolah favorit. Sehingga dahulu SMAN I disuatu kota  yang favorit, yang mestinya dikelola mengikuti PASAR BEBAS atau "COMMERCIAL GOOD" (siapa yang pandai disitulah dia berhak bersekolah ), saat ini MEKANISME PASAR NYA DIKOMANDO oleh Pemda ( SBG PUBLIC GOOD) yaitu  hanya boleh di ikuti anak anak sekolah di sekitar kelurahan/kecamatan nya. Dan terjadilah kondisi "Sama rata sama rasa" atau SISTEM KOMUNIS !

Sedang bisnis listrik yang mestinya DIKOMANDO OLEH PEMERINTAH (SBG "PUBLIC GOOD") malah dilepas  mengikuti MEKANISME PASAR BEBAS (dijadikan "COMMERCIAL GOOD"). Dan akhirnya dikuasai "Peng Peng" (Penguasa Pengusaha) atau wasit merangkap pemain , seperti Luhut BP, JK, Erick Tohir , Dahlan Iskan ! Dan terjadilah SISTEM KAPITALIS !

KESIMPULAN :

Rezim ini rupanya masih belum ngerti bagaimana Panca Sila harus diterapkan ?

Didalam Islam ( otomatis Panca Sila ), dikenal dua komoditas. Yaitu :

1). Komoditas Kepemilikan Publik (Public Good) seperti sumber air, ladang/hutan (termasuk hutan yg dijadikan ladang sawit) , dan api ( energi listrik, BBM, gas, batu bara dll) yang diharamkan harganya atau tidak boleh di komersialkan. Sehingga mekanisme komoditasnya harus di komando oleh Negara/Pemerintah !

2). Komoditas Komersial (Commercial Good) atau komoditas yang boleh dipersaingkan dan diperdagangngkan. Dalam hal ini kwalitas Sekolahan bisa di persaingkan dan tidak harus dibikin rayonisasi seperti model PKI ! Bisa dipersaingkan seperti angkutan transportasi (bis, kapal , pesawat), hotel,  mana yang bagus dan laris, harganya mahal. Untuk Sekolahan bagus hanya anak2 berprestasi saja yang diterima di sekolah itu ! Bukan goblok - pinter jadi satu seperti model Komunis !

SUPER KESIMPULAN :

Saat ini terjadi, system sekolahan dibuat dengan cara2 Komunis ! Sedang penguasaan pembangkit dan Ritail PLN diperlakukan dengan cara2 Kapitalis !

Kembali ke System Panca Sila dengan memakai Ideologi Etatisme ( atau Ta'jul Furudz dalam Islam) , yaitu menempatkan komoditas secara proprsional ( Penerapan "Public Good" dan "Commercial Good" secara tepat ).

MAGELANG, 3 MEI 2022.

Oleh: Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab