Tinta Media: Kenakalan Remaja
Tampilkan postingan dengan label Kenakalan Remaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kenakalan Remaja. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Mei 2024

Islam Meminimalisir Kenakalan Remaja


Tinta Media - Seorang remaja berusia 16 tahun mengalami luka serius di kepala akibat pembacokan oleh geng motor Slotter di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada hari Sabtu (20/4/2024) Setelah Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mendapat informasi, petugas bergerak cepat dengan menangkap para pelaku yang berjumlah 10 orang, 4 di antaranya sudah berhasil diamankan, sedangkan yang 6 orang masih dalam daftar pencarian orang (DPO), ungkap Kusworo di Mapolresta Bandung saat gelar perkara di Soreang, Senin (22/4/2024).

Menurut laporan warga, pada pukul 01.00 WIB dini hari ada sekelompok pemuda yang sedang berkumpul. Saat berpapasan dengan korban, pelaku merasa di ejek sehingga timbul ketersinggungan yang akhirnya putar balik mengejar korban, lalu setelah tertangkap korban pun dianiaya mereka dengan pukulan menggunakan tangan kosong, ada pula yang membacok dengan senjata tajam jenis golok. (iNews.id)

Masa remaja adalah masa pertumbuhan secara fisik dan mental. Di fase ini, seorang remaja cenderung sensitif dan emosional, labil dan belum bisa mengontrol perasaan secara matang. Mereka sangat mudah tersulut amarah jika terjadi peristiwa yang mengganggunya.

Maraknya kenakalan remaja saat ini memang sangat memprihatinkan. Seharusnya mereka mendapat perhatian lebih dari pihak keluarga, masyarakat, dan negara.

Fakta ini sudah menjadi santapan harian yang membuat geram para orang tua, terutama yang anaknya menjadi korban kenakalan remaja.

Namun, berbagai peristiwa kenakalan remaja saat ini bukan tanpa sebab. Faktor penyebab maraknya kenakalan remaja tidak lepas dari faktor lingkungan, pergaulan, dan sistem.

Tidak dimungkiri bahwa lingkungan yang buruk dan tidak sehat akan berpengaruh terhadap perilaku orang di sekitarnya. Faktor lain adalah pergaulan bebas. Mereka bebas melakukan apa pun yang diinginkan tanpa ada rasa takut pada hari pembalasan.

Alhasil, peristiwa kenakalan remaja yang terjadi saat ini merupakan buah dari sistem yang diterapkan. Semua terjadi secara sistemik, yaitu sistem yang memisahkan agama dari kehidupan (sekuler). Agama hanya dipakai dalam ranah ibadah ritual saja. Ketika halal haram tidak menjadi tolak ukur perbuatan individu dan masyarakat, maka kacaulah semuanya.

Remaja hari ini terus dicekoki dengan budaya dan pemikiran yang diusung oleh Barat agar jauh dari pemahaman agama sendiri. Sehingga, wajar jika generasi muda semakin rusak dan brutal perilakunya. Parahnya, pemikiran atau ide tersebut sudah mendarah daging di tengah-tengah masyarakat saat ini.

Agar kenakalan remaja bisa diminimalisir, maka harus ada sistem sahih yang bisa membentuk pribadi generasi muda yang bertakwa, yaitu Islam. Hanya Islam yang mampu memberi solusi secara sistematik dan komprehensif.

Islam memandang bahwa keimanan, ketakwaan, dan akidah yang kokoh merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap individu-individu muslim.

Selain itu, Islam juga mengatur masalah pergaulan, pendidikan, kesehatan, sanksi, dan lain-lain. Dengan sistem pendidikan Islam yang berlandaskan akidah, para generasi muda akan dididik agar terbentuk pola pikir dan pola sikap yang islami.

Di sisi lain, sanksi yang tegas dalam sistem Islam akan mampu meminimalisir maraknya kenakalan remaja dan tindak kriminal lainnya. Di sinilah pentingnya negara  menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan dalam naungan khilafah. Wallahu a'lam bishawab.

Oleh: Dartem (Sahabat Tinta Media)

Sabtu, 30 September 2023

Islam Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja

Tinta Media - Dalam rangka memberantas keberadaan geng motor di wilayah Kabupaten Bandung, jajaran Polresta Bandung tengah gencar mengedukasi dan menyosialisasikan bahaya geng motor. Banyaknya keterlibatan pelajar dalam geng motor, membuat Polresta Bandung harus terjun langsung ke sekolah-sekolah, seperti yang telah dilakukan di SMAN 1 Margahayu (05/08/2023). Dalam acara itu, film pendek karya Polresta Bandung yang berjudul “Edukasi Polresta Bandung Meniadakan Geng Motor” ditayangkan di Aula SMAN 1 Margahayu.

Banyaknya geng motor saat ini yang menyasar generasi muda, terkhusus remaja SMA, telah menimbulkan banyak keresahan di tengah masyarakat. Tak bisa dimungkiri, aksi-aksi brutalnya di jalanan telah menunjukkan rusaknya akhlak dan karakter pemuda. Rasa tanggung jawab sebagai generasi muda telah hilang pada dirinya. Begitu juga dengan rasa tanggung jawab masyarakat dan kepada Allah.

Kasus kenakalan remaja ini sudah menjadi persoalan sistemik yang disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya kurangnya akidah pada diri seorang pemuda yang berdampak pada rusaknya moral mereka. Semua yang dilakukan hanya mengedepankan hawa nafsu, tanpa menjadikan halal haram sebagai tolak ukur dalam bertindak. Alhasil, tak sedikit tindak kriminal yang pelakunya sendiri berasal dari kalangan remaja.

Masa labil yang sedang mereka jalani sebagai seorang remaja memerlukan bimbingan khusus dari lingkup keluarga hingga masyarakat. Namun sayang, lingkungan yang tidak kondusif, menambah tantangan tersendiri bagi para pemuda untuk tetap istikamah pada jalan ketaatan. Tak jarang, perilaku-perilaku menyimpang datang dari tontonan yang berseliweran di laman sosial media. Kurangnya penyaringan konten-konten oleh komisi penyiaran, menjadikannya tak terkontrol dan tak terawasi.

Kondisi remaja yang memprihatinkan ini menjadi bukti kegagalan negara dalam mencetak generasi muda yang berakhlakul karimah. Negara sebagai sang periayah, sudah seharusnya memfasilitasi dan menyuasanakan kondisi lingkungan agar tercipta generasi muda yang bertakwa dan berakhlakul karimah.

Sistem pendidikan yang berbasis sekuler saat ini, telah mencetak generasi muda yang minim akan pemahaman agama. Kurikulum yang disediakan tak memprioritaskan pelajaran agama berupa akidah dalam pembelajarannya. Terbukti dengan hanya diadakannya satu kali pertemuan mata pelajaran PAI dan budi pekerti dalam satu minggu yang tentu saja tak sebanding dengan pelajaran lainnya yang bersifat duniawi. Maka dari itu, perlu adanya solusi tuntas untuk menangani kasus yang satu ini. Edukasi dan sosialisasi saja tidak cukup, karena hanya merupakan tambal sulam yang tidak efektif.

Karena itu, penanaman akidah menjadi kunci utama. Tak akan pernah terjadi kasus-kasus yang disebabkan kenakalan remaja, jika sudah ada benteng kuat berupa akidah pada diri seorang pemuda. Hal ini tidak akan bisa dilakukan secara individu, melainkan perlu adanya peran negara yang dapat membentuk serta menjaga akidah masyarakat, terkhusus para generasi muda penerus peradaban.

Hanya negara yang menerapkan sistem Islamlah yang mampu menjaga dan memenuhi setiap kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah kebutuhan akan penjagaan akidah para generasi muda.

Negara akan memastikan terjaganya akidah setiap individu, salah satunya dengan menerapkan kurikulum pembelajaran yang menanamkan akidah. Negara juga akan menyuasanakan lingkungan yang mampu mendorong para generasi muda untuk senantiasa taat kepada Allah Swt. Maka, sudah menjadi tugas kita untuk mengembalikan kehidupan Islam yang mampu menjaga akidah masyarakat dengan menerapkan sistem Islam secara kaffah. Wallahua’lam bishshawab.

Oleh: Hanania Sufi Rabbani, Pelajar SMAN 1 Dayeuhkolot

Jumat, 07 Juli 2023

Meningkatnya Kenakalan Remaja dan Tindak Kriminalitas akibat Sistem yang Rusak

Tinta Media - Masa remaja adalah masa ketika seseorang sedang mencari jati diri. Masa ini disebut masa peralihan. Selain mengalami pertumbuhan fisik, seseorang juga mengalami perkembangan psikologisnya. 

Masa remaja rentan sekali terjadi kenakalan, kejahatan, atau tindak kriminal. Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan yang memengaruhi psikologis si anak, baik lingkungan keluarga, maupun masyarakat.

Baru-baru ini viral di media sosial, aksi lima pemuda yang menghadang dan melakukan pemukulan terhadap bus pariwisata di Solokan Jeruk-Rancaekek, Kabupaten Bandung. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu 18 juni 2023. Kelima pemuda tersebut ditangkap Polres Bandung. 

Pada video berdurasi 50 detik tersebut, terlihat aksi pemukulan terhadap bagian kanan bus menggunakan senjata berbahan besi. Para pelaku yang berasal dari Pangandaran. Tadinya mereka hendak menuju ke Jalan Sadu di Soreang, tetapi setelah tiba di Jalan Solokan Jeruk-Rancaekek, mereka melakukan aksinya. 

Mereka mengakui kepada polisi bahwa aksi pemukulan itu hanya untuk menunjukan eksistensi mereka, terkait dengan perayaan ulang tahun komunitasnya. 

Kenakalan remaja yang berujung tindak kriminal bukan hal yang baru. Banyak sekali kasus yang menjerat anak remaja, yang berujung pada hilangnya nyawa atau masuk penjara. Entah hanya sekadar untuk konten, gaya-gayaan, atau melakukan tindak kejahatan, seperti pembegalan, perkosaan, pembunuhan, dan banyak lagi kasus kriminal yang menjerat anak-anak remaja. Miris memang.

Dengan berbagai fakta yang terjadi di masyarakat, para remaja seharusnya dilindungi dari pengaruh buruk lingkungan. Remaja sejatinya adalah penerus bangsa, karena generasi muda adalah penentu masa depan suatu bangsa. Generasi muda adalah tonggak perubahan Di tangannya, maju mundurnya suatu bangsa diletakan. 

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja yang berujung pada tindak kriminal. Hal yang paling mendasar dan sistematis adalah arus liberalisasi. Di dalam sistem demokrasi kapitalis, pengaruh pergaulan bebas yang diusung Barat sampai kepada anak-anak negri kita, sehingga mereka terbawa arus liberalisasi yang mengusung kebebasan. 

Dengan ideologi sekularisme tersebut, para remaja semakin jauh dari agamanya. Sungguh sangat disayangkan. Bahkan, negarapun tidak bisa melindungi anak-anak negeri ini dari arus liberalisasi. Negara abai untuk mengurusi anak negeri, supaya menjadi generasi harapan bangsa. 

Hal ini marena dalam  sistem demokrasi kapitalis, negara seakan-akan memfasilitasi dengan hal-hal yang akan menyebabkan para remaja terjerumus pada tindak kejahatan. 

Salah satu contoh, yaitu dengan dilegalkannya miras, club-club malam, dan lain-lain, yang pada akhirnya akan membuat para remaja terjerumus pada kejahatan dan kemaksiatan. Juga hukum yang tidak bisa membuat efek jera bagi si pelaku kejahatan, sehingga kejahatan atau tindak kriminalitas semakin merajalela. Inilah salah satu bukti rusaknya sistem demokrasi kapitalis.

Islam agama yang sempurna, yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Islam juga menjadi solusi dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan, termasuk bagaimana cara mendidik anak-anak remaja kita, agar menjadi  manusia yang berakhlak dan berkualitas. 

Islam memandang bahwa, menanamkan akidah yang kuat, akan melahirkan ketakwaan terhadap Allah Swt. dan  menjadikan anak tersebut takut kepada Allah Swt. Dengan memberikan pemahaman agama yang benar, memberi pemahaman tentang syariat islam terkait pergaulan, akan terbentuk akhlak yang baik, sebagai buah dari ketakwaan. 

Peran penting keluarga, masyarakat, dan negara dalam membentuk kepribadian anak sangatlah diperlukan, terutama peran  negara yang seharusnya menjadi benteng dari masuknya pengaruh-pengaruh buruk bagi generasi penerus bangsa. 

Banyak sekali contoh yang dilakukan Rasulullah saw. dalam mendidik remaja-remaja tangguh yang ber-akhlakul karimah dan bertakwa. Rasulullah saw. dan para sahabat menjadi teladan kepemimpinan dalam mengurusi dan mendidik umat agar menjadi manusia-manusia yang bertakwa. 

Inilah pentingnya negara menerapkan Islam secara kaffah, agar bisa meminimalisir kenakalan remaja yang berujung pada tindak kriminalitas dan kemaksiatan.
Wallahu'alam bishshawab.

Oleh: Enung Sopiah
Sahabat Tinta Media

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab