Tinta Media: Kemuliaan Umat
Tampilkan postingan dengan label Kemuliaan Umat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kemuliaan Umat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 April 2023

Kemuliaan Umat Bergantung pada Perlakuannya terhadap Al-Qur'an

Tinta Media - Al-Qur'an adalah kitab kaum muslimin yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, Muhammad saw. untuk dijadikan petunjuk bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Semestinya, dengan adanya kitab petunjuk dari Sang Pencipta,  manusia, khususnya kaum muslimin dapat hidup mulia, bahagia, dan selamat di dunia serta akhirat. 

Allah Swt. berfirman, "Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad)  Al-Qur'an sebagai penjelas segala sesuatu, juga sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang-orang muslim." (Qs An-Nahl: 89).

Kenyataannya, saat ini kehidupan kaum muslimin sangat memprihatinkan. Kaum muslimin identik dengan kemiskinan dan keterpurukan, padahal tinggal di negeri yang kaya sumber daya alam. 

Pengangguran dan kesenjangan sosial ekonomi nampak di sekitar kita. Belum lagi keamanan menjadi kondisi langka karena seringnya kita mendengar terjadinya tindakan kriminal, seperti pencurian,  pembunuhan,  perundungan, dll. 

Kesehatan, pendidikan, dan bahan makanan menjadi barang yang sangat mahal bagi rakyat,  sementara para pemimpin negeri tertangkap tangan melakukan korupsi sampai jumlah uang triliunan. Sungguh, jauh dari kriteria negeri yang penuh rahmat. Mengapa demikian? 

Mari kita lihat sejarah suku Quraisy di negeri Arab, tempat Allah mengutus Muhammad sebagai nabi dan rasul untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk kehidupan manusia.

Sebelum Islam datang, bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang bodoh dan zalim. Segala bentuk kemaksiatan mereka lakukan,  seperti zina,  judi,  minum khamr,  riba, berperang untuk alasan sepele, bahkan membunuh anak perempuan darah daging sendiri. Kebodohan yang paling rendah adalah mereka menyembah dan menganggap sebagai tuhan pada berhala atau patung yang mereka buat. 

Rasulullah Muhammad saw. diutus kepada Bangsa Arab dengan Al-Qur'an. Rasulullah saw. membina kaum muslimin selama 23 tahun. Dengan perjuangan yang berat dan penuh pengorbanan, Bangsa Arab berubah 180 derajat,  dari kaum jahiliah menjadi kaum yang mulia yang memimpin peradaban dunia selama 14 abad. Semua terjadi karena Rasulullah saw. mengajarkan agar Al Quran diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  

Kehidupan Rasulullah adalah contoh nyata pelaksanaan Al-Qur'an dalam hidup. Bahkan, istri beliau, Aisyah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bagaikan Al-Qur'an berjalan karena seluruh perilaku beliau,  ucapannya, dan keputusannya berlandaskan Al-Qur'an. 

Penerapan Al-Qur'an dalam kehidupan juga dilaksanakan oleh para sahabat, tabi'in di tingkat individu maupun negara yang dipimpin oleh khalifah. Setiap terjadi penistaan terhadap Allah, Rasulullah, kesucian Islam dan Al-Qur'an, khalifah akan menindak tegas pelaku penistaan, kalau perlu dengan pasukan perang. 

Penjagaan khalifah pada kemuliaan Islam telah terbukti nyata dalam sejarah. Lebih dari seribu tahun kaum muslimin menguasai hampir 1/3 belahan dunia. Pelajaran berharga dari sejarah ini adalah siapa pun yang dekat dan menerapkan Al-Qur'an sebagai sumber hukum dalam kehidupannya,  maka pasti mulia. 

Saat ini umat Islam dalam kondisi terpuruk tidak lain karena telah mengabaikan Al-Qur'an. Banyak orang, bahkan para pemimpin negeri mengaku muslim, tetapi perilaku dan sikapnya menolak untuk mengamalkan hukum-hukum Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an. Mereka enggan diatur oleh Al-Qur'an, bahkan ada upaya menghubungkan penegakan hukum Islam dengan Radikalisme. 

Bila ada yang melecehkan Al-Qur'an atau Islam, kaum muslimin cuma dapat mengecam pelaku, tanpa tindakan yang membuat dia jera. 

Padahal, Allah telah memperingatkan bahwa, 

"Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (Al-Qur'an) maka bagi dia kehidupan yang sempit dan pada hari kiamat dia akan dibangkitkan dalam keadaan buta (Qs Thaha: 124).

Maka, agar tidak terus berada dalam keterpurukan, kaum muslimin wajib kembali kepada Al-Qur'an, mengamalkan dan menerapkan seluruh hukumnya sebagai wujud nyata ketakwaan sebagai hasil dari puasa Ramadan. Dengan penerapan Al-Qur'an oleh individu,  masyarakat dan negara, maka Allah pasti akan memberikan keberkahan.

Sebagaimana janji-Nya dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf: 96 yang artinya, " Jika penduduk negeri beriman dan bertakwa,  pasti Kami akan membukakan keberkahan untuk mereka dari langit dan bumi."

Wallahu a'lam bish shawaab.

Oleh: Wiwin
Sahabat Tinta Media
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab