Tinta Media: Kemandirian Ekonomi Umat
Tampilkan postingan dengan label Kemandirian Ekonomi Umat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kemandirian Ekonomi Umat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Juli 2023

Kemandirian Ekonomi Umat Hanya Bisa Terwujud dengan Sistem Islam

Tinta Media - Dalam rangka melawan Bank Emok (rentenir) yang semakin menjerat masyarakat ekonomi lemah, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyalurkan bantuan program kemandirian ekonomi umat berbasis pesantren senilai Rp3,3 miliar di GSG Seroja, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung Senin (19/6/2022). 

Bantuan itu disalurkan secara simbolis oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily. Harapan Wakil Ketua Komisi VIII DPR agar masyarakat tidak terjerat Bank Emok adalah dengan berdaya secara ekonomi, yaitu dengan mulai memberdayakan kemandirian pondok
pesantren. (BANDUNG, iNews.id)

Kang Ace sapaan akrabnya, selalu berjuang dan berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi umat dengan mendorong pesantren menjadi pusat pemberdayaan masyarakat pada tahun 2021. Sedangkan tahun ini adalah dengan memberikan dana yang disalurkan kepada pondok pesantren Al-Ittiqaf Ciwidey Bandung dan Ponpes Al- Mashduqiyah, Bandung Barat.

Kemiskinan adalah fakta tak terelakkan yang terjadi saat ini. Bank Emok pun menjamur di mana-mana dan tidak sedikit pula masyarakat yang terjerat hutang kepada Bank Emok. Bank Emok pun seolah menjadi solusi yang praktis dalam menyelesaikan masalah keuangan, padahal sejatinya itu adalah jebakan. 

Kebanyakan masyarakat merasa terpaksa harus pinjam uang ke Bank Emok karena sudah merasa buntu untuk meminjam ke sana kemari. Di tambah lagi dengan maraknya penawaran yang terjadi di medsos, masyarakat pun banyak yang terjerumus dan terjerat utang ke Bank Emok. 

Pada dasarnya, tidak ada orang yang mau terjerat utang. Namun, keadaanlah yang memaksa. Sebenarnya apa penyebab kemiskinan yang terjadi di negeri ini? Kenapa keadaanya semakin memprihatinkan?

Setelah ditelaah, kemiskinan yang terjadi adalah akibat beberapa faktor, yaitu akibat sempitnya lapangan pekerjaan bagi seorang kepala keluarga. Biaya pendidikan yang super mahal juga menjadi faktor yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Akibatnya, banyak masyarakat menengah ke bawah yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga berimbas pada susahnya mendapatkan pekerjaan yang layak. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengenyam pendidikan tinggi. 

Intinya, kemiskinan adalah sesuatu yang terjadi secara sistemik yang diakibatkan oleh sistem yang diadopsi oleh suatu negara, yaitu sistem sekuler kapitalis, sehingga dampaknya pun meluas. Salah satunya adalah kemiskinan yang semakin meningkat.  

Sumber daya alam dengan bebas dikelola pihak asing, sedangkan rakyat hanya dapat remahnya saja. Ketimpangan pun semakin terasa dan terlihat, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.  

Di samping itu, adanya program bantuan yang disalurkan lewat pondok pesantren dalam rangka menjadikan umat mandiri secara ekonomi justru sangat menciderai posisi dan tujuan dari pondok pesantren itu sendiri. 

Padahal, sudah seharusnya pondok pesantren menjadi tempat untuk mengenyam pendidikan ilmu agama, agar menjadikan umat yang bertakwa. Pondok pesantren yang seharusnya melahirkan ulama untuk berdakwah menyebarkan risalah Islam justru menjadi mandul. Rasanya sungguh sangat tidak nyambung, antara banyaknya masyarakat yang terjerat Bank Emok dengan solusi yang ditawarkan tersebut. 

Ditambah lagi, banyaknya kasus korupsi saat ini adalah akibat jauhnya pemahaman Islam yang ada di tengah-tengah masyarakat. Ini adalah akibat penerapan sistem sekuler kapitalis. Sehingga, sangat mungkin aparat negara ataupun pemangku jabatan lainnya tidak amanah dalam mengemban tugas. 

Walhasil, hanya Islamlah yang mempunyai solusi hakiki dengan sistem ekonomi Islam sebagai landasan dalam rangka mengurusi rakyat. Sistem ekonomi Islam yang berbasis akidah Islam akan mampu menyejahterakan rakyat. Ini karena negara yang menerapkan sistem ekonomi Islam akan menjadi negara yang sangat kuat dan mandiri, karena semua sumber daya alam benar-benar dikelola sesuai syariat Islam. 

Negara Islam akan memenuhi kebutuhan dasar pokok rakyat, yaitu pangan, sandang, dan papan, pendidikan yang murah, bahkan gratis sehingga rakyat tidak lagi pusing memikirkan biaya kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Begitu pun dengan masalah lapangan pekerjaan, negara Islam akan menjamin semua kepala keluarga atau yang menjadi pencari nafkah agar bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga, yaitu dengan banyaknya lapangan pekerjaan untuk rakyat. 

Dengan demikian, semua kebutuhan bisa terpenuhi dan tidak akan mudah terjerat utang. Jadi, tidak perlu lagi dana bantuan yang sifatnya hanya sementara, karena solusi dalam Islam sudah komperhensif dan mendasar. 

Sudah saatnya kaum muslimin sadar akan bobroknya sistem sekuler dan mau berjuang bersama-sama berdakwah dalam rangka mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan khilafah Islamiyyah, sebuah sistem pemerintahaan yang agung yang akan menjadikan umat manusia dan alam semesta menikmati kesejahteraan hakiki.

Wallahu a'lam bishawab.

Oleh: Dartem, Sahabat Tinta Media

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab