Islam Mewujudkan Rumah Tangga Samara
Tinta Media - Founder Komunitas Muslimah Kalimantan Barat Ustazah Neng Erlita N, S.TP menyebutkan Islam diturunkan untuk menjadikan rumah tangga yang ideal dengan tujuannya sakinah mawadah warohmah (samawa).
“Kalau kita perhatikan Islam itu turun dengan begitu detail, termasuk dalam memandang bagaimana rumah tangga ini yang menjadi rumah tangga yang ideal dan menuju kepada tujuannya sakinah mawadah warohmah,” ujarnya dalam Teman Berbuka : Kehidupan Suami-Istri Kehidupan Persahabatan, Minggu (26/3/2023) di kanal YouTube Dakwah Khatulistiwa.
Ia juga memberikan 4 tips manakala ingin agar rumah tangga menjadi rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah.
“Saya punya tips ya ibu-ibu sekalian, saya ambil dari kitab Nizhomul Ijtimai saya bahasakan gitu ya, setidaknya ada 4 yang kemudian perlu kita perhatikan, manakala kita ingin agar rumah tangga kita menuju kepada sakinah mawadah warohmah” terangnya.
Pertama, perbaiki pondasi membangun paradigma bahwa menikah karena Allah. “Kita menikah itu, mencintai seseorang pasangan hidup kita karena Allah bukan karena yang lain. Berarti ketika beliau taat kita harus juga taat ketika beliau maksiat maka jangan biarkan pasangan hidup kita itu larut dalam maksiat jadi pondasinya itu cinta harus karena Allah,” tegasnya.
Kedua, harus mengetahui posisi masing-masing hak dan kewajiban yang telah Allah berikan sebagai suami dan istri. “Kita harus mengetahui posisi masing-masing, karena Allah telah memberikan kepada kita hak dan kewajiban sebagai suami istri,” tuturnya.
Ustazah Neng Erlita juga memaparkan salah satu kewajiban suami adalah pemimpin rumah tangga. “Jadi suami itu punya kewajiban sebagai qowwam sebagai pemimpin atau nahkoda yang akan kemudian mengarahkan rumah tangganya ke arah yang mana? Apakah kemudian ke arah yang diinginkan tadi diinginkan Syariat Yang orientasinya tidak hanya dunia tetapi juga akhirat atau kah tidak,” terangnya.
Ketiga_, adalah komunikasi suami istri dengan cara yang makruf. “Meskipun posisi suami adalah pemimpin bagi wanita tetapi Allah memerintahkan bahwa semua itu harus dikemas ya harus dikomunikasikan dengan cara yang makruf,” tuturnya.
Beliau juga menambahkan bahwa seorang suami itu ketika Allah lekatkan sebagai qowam atau pemimpin menjadi sosok yang diktator tidak menerima masukan dari istrinya. Begitu juga istri juga boleh untuk kemudian menyampaikan keluh kesahnya dan masukan-masukannya kepada seorang suami dengan cara yang makruf.
Keempat, mengatasi masalah atau konflik dalam rumah tangga dengan syariah.
“bahwa kita harus mengatasi masalah atau konflik dengan syariah,” ujarnya. [] Islam Al Amin