Idealnya Keluarga Muslim Dinaungi Sistem Islam
Tinta Media - Ketua Komunitas mengenal Islam Kafah Dra. Irianti Aminatun menyebut bahwa idealnya kehidupan kaum muslim itu di bawah naungan sistem Islam.
"Idealnya keluarga muslim atau kaum muslimin itu hidup dinaungi sistem Islam," tuturnya dalam kajian Teman Berbuka: Keluarga Taqwa Peduli Umat, melalui kanal YouTube Lembur Dakwah, Selasa (11/4/2023).
Menurutnya, sistem Islam inilah yang akan membentuk pribadi-pribadi yang takwa serta menjaga ketakwaan individu maupun masyarakat.
"Ini sangat dimungkinkan karena sistem Islam memiliki seperangkat aturan, baik sistem pendidikan, sistem pergaulannya, sistem sanksinya, kemudian juga muhasabah lilhukam," terangnya.
Namun Irianti menyayangkan, kaum muslim hari ini hidup tidak dinaungi oleh sistem Islam. “Sistem hari ini yang diterapkan adalah sistem sekuler yang falsafah dasarnya memisahkan agama dari kehidupan. Karena agama dipisahkan dari kehidupan, maka negara tidak memiliki tanggung jawab yang cukup untuk bisa membentuk pribadi pribadi takwa, serta masyarakat yang bertakwa," sesalnya.
Akibatnya, kata Irianti, tujuan pendidikan dalam keluarga sekuler tidak menekankan agar anggota keluarganya faqih fiddin. Pendidikan hanya ditujukan untuk meraih sukses materi.
“Sudah merasa saleh saat sudah menjalankan ibadah ritual, meski hidupnya bergelimang riba. Kebanyakan keluarga berada pada level kehidupan rendah karena mengukur kesuksesan hanya dengan indikator fisik sperti punya rumah bagus, mobil bagus, barang-barang branded dan seterusnya,” imbuhnya.
Tidak Egois
Irianti menggambarkan kehidupan masyarakat sekuler itu seperti berada dalam kolam yang kotor. Ia menekankan keluarga takwa tidak boleh egois hanya soleh sendiri tapi juga wajib peduli kepada kondisi masyarakat yang kotor tersebut agar menjadi masyarakat yang bersih.
“Keluarga takwa wajib melakukan amar ma’ruf nahi munkar sehingga masyarakat yang keluarga hidup di dalamnya menjadi masyarakat yang bersih,” tandasnya.
Caranya, sambung Irianti mengikuti teladan dari Rasulullah dan keluarganya dalam menegakkan masyarakat Islam. “Yang mengemban dakwah bukan hanya Rasulullah tapi juga istri beliau Khadijah , putri beliau Fatimah serta menantu beliau Ali. Semua anggota keluarga menjadi pengemban dakwah,” terangnya.
Irianti juga menekankan bahwa menegakkan masyarakat islam tidak bisa dilakukan sendiri tapi harus ada upaya sinergi dari orang-orang yang punya konsen yang sama untuk merubah masyarakat menjadi masyarakat Islam.
“Dengan kepedulian seperti ini kehidupan keluarga berada pada level kehidupan tinggi untuk kebaikan umat, bukan hanya berkutat memenuhi kebutuhan fisik,” pungkasnya. [] Teti Rostika