Kekuatan Keyakinan: Jauhkan Dirimu dari Kehendak Nafsu
Tinta Media - Sobat. Baginda Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, “Malam itu panjang; jangan kau pendekkan dengan tidurmu. Siang terang; jangan kau gelapkan dengan dosa-dosamu.”
Allah SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمۡ أَوۡلِيَآءَ تُلۡقُونَ إِلَيۡهِم بِٱلۡمَوَدَّةِ وَقَدۡ كَفَرُواْ بِمَا جَآءَكُم مِّنَ ٱلۡحَقِّ يُخۡرِجُونَ ٱلرَّسُولَ وَإِيَّاكُمۡ أَن تُؤۡمِنُواْ بِٱللَّهِ رَبِّكُمۡ إِن كُنتُمۡ خَرَجۡتُمۡ جِهَٰدٗا فِي سَبِيلِي وَٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِيۚ تُسِرُّونَ إِلَيۡهِم بِٱلۡمَوَدَّةِ وَأَنَا۠ أَعۡلَمُ بِمَآ أَخۡفَيۡتُمۡ وَمَآ أَعۡلَنتُمۡۚ وَمَن يَفۡعَلۡهُ مِنكُمۡ فَقَدۡ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.” ( QS. Al-Mumtahanah (60) : 1 )
Sobat. Ayat ini memperingatkan kaum Muslimin agar tidak mengadakan hubungan kasih sayang dengan kaum musyrik yang menjadi musuh Allah dan kaum Muslimin. Sebab, dengan adanya hubungan yang demikian itu, tanpa disadari mereka telah membukakan rahasia-rahasia kaum Muslimin, menyampaikan sesuatu yang akan dilaksanakan Rasulullah saw kepada mereka dalam usaha menegakkan kalimat Allah. Oleh karena itu, kaum Muslimin dilarang melakukan yang demikian sekalipun kepada kaum kerabatnya.
Sobat. Menjadikan orang-orang kafir yang memusuhi kaum Muslimin sebagai teman setia dan penolong adalah suatu hal yang dilarang. Hal ini tidak boleh dilakukan selama orang-orang kafir itu ingin menghancurkan agama Islam dan kaum Muslimin.
Allah kemudian menjelaskan penyebab larangan menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia, yaitu:
1. Mereka menyangkal dan tidak membenarkan semua yang dibawa Rasulullah. Mereka ingkar kepada Allah, Rasul-Nya, dan Al-Qur'an. Mungkinkah orang yang seperti itu dijadikan penolong-penolong dan teman setia? Kemudian disampaikan kepada mereka rahasia-rahasia yang bermanfaat bagi mereka dan menimbulkan bahaya bagi kaum Muslimin?
2. Mereka telah mengusir Rasulullah saw dan orang-orang Muhajirin dari kampung halaman mereka karena beriman kepada Allah, bukan karena sebab yang lain.
Ayat ini sama maksudnya dengan firman Allah:
Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji (al-Buruj/85: 8)
Dan Firman Allah:
(Yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, "Tuhan kami ialah Allah." Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa (al-hajj/22: 40)
Allah memperingatkan kaum Muslimin bahwa jika mereka keluar dari kampung halaman atau terusir karena berjihad di jalan Allah dan mencari keridaan-Nya, maka janganlah sekali-kali menjadikan orang-orang kafir itu sebagai teman setia dan penolong-penolong mereka. Cukuplah kaum Muslimin menderita akibat tindakan-tindakan mereka, dan jangan sekali-kali memberi kesempatan kepada mereka menambah penderitaan kaum Muslimin. Bagaimana mungkin ada di antara kaum Muslimin melakukan seperti yang dilakukan hathib yang menyampaikan kepada orang-orang kafir langkah-langkah yang akan diambil Rasulullah dalam menghadapi orang-orang kafir?
Allah Mahatahu segala yang dilakukan hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, Dia menyampaikan hal tersebut kepada Rasulullah, sehingga beliau segera dapat mengambil tindakan. Dengan demikian, kaum Muslimin tidak dirugikan.
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa barang siapa yang berkasih-kasihan dengan musuh Islam dan menjadikan mereka penolong-penolong, berarti ia telah menyimpang dari jalan yang lurus.
Sobat. Jiwa hewani adalah musuh bagimu dan bagi-Ku. Kenapa kalian terkungkung dengan kenyamanan raga? Kenapa kalian selalu sibuk merawat tubuh? Jangan lupakan ujung benang tujuan yakni jauhkanlah dirimu dari kehendak nafsu sehingga engkau mampu meraih tujuan abadi dan terlepas dari penjara kegelapan.
Allah SWT berfirman :
وَأَمَّا مَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفۡسَ عَنِ ٱلۡهَوَىٰ فَإِنَّ ٱلۡجَنَّةَ هِيَ ٱلۡمَأۡوَىٰ
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” ( QS. An-Nazi’at (79) : 40-41 )
Sobat. Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang takut dan mengadakan persiapan karena memandang kebesaran Tuhannya serta menahan diri dari ajakan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat kediamannya yang kekal dan abadi. Alangkah beruntung mereka memperoleh bagian seperti itu.
Sobat. Apa itu keyakinan? Kayakinan adalah kekuatan di balik semua pencapaian. Ia adalah jaminan yang menyakinkan bahwa apa yang kita percayai akan terjadi. Keyakinan adalah kepercayaan yang telah matang hingga pada titik di mana kita berani mengambil tindakan.
Sobat. Kepercayaan membuat anda merasa mampu mencapai impian anda; Keyakinan membuat Anda mencapainya. Kepercayaan berkaitan dengan apa yang mungkin; keyakinan berkenaan dengan yang mustahil dan mengubahnya menjadi kenyataan. Kepercayaan yang mengendalikan pikiran kita; keyakinan yang membuat kita bertindak. Kepercayaan datang terlebih dahulu, tetapi ia diikuti oleh keyakinan, dan keyakinan sesungguhnya berkenaan dengan tindakan.
Sobat. Keyakinan adalah kepastian, jaminan, kepercayaan, dan kebenaran yang meyakinkan di balik tindakan-tindakan kita. Keyakinan pertama dan paling utama adalah keyakinan kepada Allah SWT.
Sobat. Mari kita belajar kepada Nabi Nuh AS, beberapa ribu tahun silam, Nabi Nuh menunjukkan kepada kita keyakinannya yang mutlak kepada Allah. Tuhan memerintahkan kepadanya untuk membuat sebuah kapal yang akan digunakan untuk menyelamatkan orang-orang beriman dan Tuhan memerintahkannya untuk membawa masing-masing sepasang setiap makhluk yang ada di bumi.
Tanpa penolakan sedikit pun, Nuh memulai menanam benih pepohonan menunggunya beberapa tahun untuk tumbuh kemudian memotong pepohonan itu untuk membuat kapal. Di tengah daratan yang kering di mana tidak ada saluran air yang besar, taka da hujan, dan pastinya tidak ada lautan ataupun samudera, dia mulai membangun kapalnya.
Sobat. Nabi Nuh pun ditertawakan, dikritik, diperingatkan dan diolok-olok. Bahkan yang lainnya menuduh dia sudah gila. Namun ia dengan penuh keyakinan terus melakukan pekerjaannya bersama para pengikutnya. Mereka bekerja siang dan malam sampai kapan itu selesai dan siap digunakan, dan kemudian terjadilah mukjizat Allah. Langit mulai menurunkan hujan lebat. Hujan dan air datang dari mana-mana , dan hanya Nabi Nuh beserta para pengikutnya yang beriman, juga pasangan berbagai binatang, yang selamat. Inilah keyakinan atau keimanan yang sesungguhnya kepada Allah yang bersemayam jauh di lubuk hati dan diarahkan oleh tindakan.
Sobat. Ketika Anda memiliki Keyakinan kepada Allah SWT, Anda akan lebih percaya diri dan lebih berani meghadapi dunia dan kehidupan sesuai yang anda impikan. Mulailah hari ini. Sadarilah anugerah-anugerah yang telah Allah berikan. Sadarilah keajaiban-keajaiban Allah di sekeliling kita ini. Bersyukurlah kepada Allah sebelum tidur dan ketika bangun. Kembangkan kebiasaan mengingat Dia dan bersyukur kepada-Nya.
Sobat. Berdoalah setiap hari dan berjuanglah untuk senantiasa taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Bukankah salah satu hal yang paling dihargai Allah adalah doa, dan doa adalah inti sarinya ibadah. Berdoalah dengan setulus hati, sadarilah semua perasaan Anda, Mintalah pengampunan dari Allah, dan mintalah agar Dia memenuhi kebutuhan-kebutuhan Anda. Milikilah keyakinan penuh bahwa Dia akan mengabulkan doa Anda. Ketika keadaan makin sulit, milikilah keyakinan yang mutlak kepada Allah SWT.
Sobat. Jadi Allah meminta anda untuk memiliki keyakinan mutlak kepada-Nya dan Dia juga meminta anda untuk melaksanakan, bertindak, bekerja dan memiliki keyakinan pada diri sendiri dan pada kemampuan anda untuk sukses. Dia pun berjanji jika anda menjaga keyakinan itu. Dia akan memberkahi kerja Anda dan membantu anda untuk mencapai tujuan-tujuan anda dan menjalani hidup sesuai dengan impian-impian Anda.
Salam dahsyat dan luar biasa!
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana Universitas Islam Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur