Inilah Beberapa Keistimewaan Ramadhan
Tinta Media - Aktivis dakwah yang juga pengisi channel YouTube Lembur Dakwah, Ustadz Asep Sukmana menyebut beberapa keistimewaan Ramadhan.
Pertama, dilipat gandakannya pahala ibadah.
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi,” tuturnya membacakan hadis riwayat Bukhari di acara Teman Berbuka: Menjaga Spirit Ramadhan Sepanjang Hayat, di kanal YouTube Lembur Dakwah, Kamis (23/3/2023).
Kedua, Al-Qur’an turun di bulan Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185.
“Diturunkannya Al-Qur'an adalah berkah bagi umat manusia secara keseluruhan, terlebih kaum muslimin. Di situ Allah menurunkan wahyu (syari'at) bagi kaum muslimin, yang berisi petunjuk, perintah dan larangan, untuk membangun peradaban yang tinggi. Jika syariat tidak ada, hidup manusia akan laksana hewan tanpa aturan yang jelas,” terangnya.
Ketiga, turunnya lailatul qodar sebagai bentuk kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya. "Malam lailatul qodar, malam yang sangat diharapkan kaum muslimin. Sungguh banyak keberkahan yang bisa diperoleh pada malam itu, malam yang lebih baik dari seribu bulan," yakinnya.
Sambut Gembira
Mengingat keistimewaan tersebut, Ustadz Asep Sukmana mengajak umat Islam untuk menyambut tamu agung (bulan Ramadhan) dengan gembira dan penuh suka cita.
"Ahlan wa sahlan ya Ramadan, marhaban ya Ramadhan, marhaban ya s-Syahru Siyam. Itulah kalimat yang layak kita ucapkan dalam menyambut tamu agung kita. Kita sambut dengan kegembiraan dan penuh sukacita,” ungkapnya
Asep menjelaskan, Ramadhan bulan penuh berkah, penuh ampunan, banyak bonus-bonus, maka wajar disambut dengan sukacita. Ia pun mengutip sabda Rasulullah Saw. sebagai sandarannya. “Barang siapa yang hatinya bergembira dengan hadirnya bulan Ramadan maka diharamkan jasadnya dari api neraka.”
Bulan Latihan
Asep menjelaskan, Ramadan merupakan bulan latihan kesabaran agar senantiasa taat kepada perintah Allah, meningkatkan kualitas ibadah, juga lebih banyak taqorub.
"Ramadan hanya ajang latihan, tapi pertarungan sesungguhnya bukan hanya di Ramadan tapi sepanjang hayat, karena di situlah sesungguhnya perjuangan kita," tegasnya.
Tujuan shaum, ucap Asep, untuk menggapai derajat takwa sebagai cerminan kehidupan mukmin yang sesungguhnya, dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
"Dulu Rasulullah Saw. juga berperang di bulan Ramadan. Demikian pun para khalifah setelahnya. Karena itu Ramadan bukan hanya dalam tataran ibadah mahdhah saja, tapi semua ibadah baik ibadah fisik ataupun ibadah spritual,” imbuhnya.
Karena itu ia mengajak kepada kaum muslimin agar ibadah shaum tidak menghalangi aktivitas lain. “Shaum jangan menghalangi kita untuk beraktivitas dakwah mencerdaskan umat dengan Islam kafah,” pungkasnya. [] Sri Wahyuni