Harga Kedelai Naik, Subsidi Bukan Solusi
Tinta Media - Harga kedelai naik hingga Rp13.000 per kilogram sejak Oktober 2022 lalu karena stok menipis. Adanya program subsidi dari pemerintah sebesar Rp1.000 membuat sejumlah produsen tahu dan tempe lebih memilih untuk tidak ikut aksi mogok massal dan lebih memilih untuk menghargai program subsidi tersebut.
Dengan adanya program subsidi, maka harga kedelai menjadi Rp12.500 per kilogramnya. Program ini melanjutkan apa yang memang sudah berjalan sejak bulan Mei, Juni hingga Juli, ungkapnya.
Lagi dan terus berulang, kenaikan harga berbagai macam kebutuhan memang selalu terjadi tiap tahun. Begitu juga dengan harga bahan dasar tahu dan tempe, yaitu kedelai.
Situasi seperti ini terus membayangi masyarakat negeri ini dan sangat terasa bagi masyarakat kalangan menengah kebawah.
Semenjak terjadi pandemi, perekonomian memburuk. Banyaknya terjadi PHK karena perusahaan bangkrut. Keadaan ini terus berlangsung hingga hari ini dan membuat dada terasa sesak. Rakyat pun menjerit di tengah impitan ekonomi akibat dicabutnya subsidi BBM (Bahan bakar minyak) yang menyebabkan naiknya harga bahan kebutuhan pokok. Salah satu di antaranya adalah bahan dasar pembuatan tahu dan tempe, yaitu kedelai. Rendahnya jumlah pasokan kedelai menyebabkakan jumlah impor meningkat, sehingga harga menjadi naik.
Namun, masyarakat seakan sudah terbiasa dengan keadaan ini, bahkan ada sebagian masyarakat yang hanya bisa pasrah menerima keadaan. Meski begitu, mereka harus memutar otak untuk terus bisa bertahan dalam kondisi seperti ini. Adanya subsidi membuat sebagian dari mereka (produsen tempe) enggan untuk ikut aksi mogok produksi. Mereka merasa bahwa dengan ikut aksi mogok, produksi tetap tidak bisa mengubah kondisi, tidak ada perubahan nyata yang diberikan oleh pemerintah.
Maka, wajar jika kepercayaan rakyat pada pemerintah memudar. Mereka berpikir bahwa dengan aksi mogok yang dijalankan, mereka harus tetap makan dan mencukupi kebutuhan keluarganya, sehingga, para produsen tempe pun memilih untuk tetap berproduksi.
Tahu dan tempe adalah makanan yang mengandung protein nabati. Keberadaannya sangat penting sebagai pendamping nasi dengan harga terjangkau bagi masyarakat menengah kebawah.
Ironis memang. Bukan hanya derita para produsen tempe, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan, termasuk para buruh yang juga terus menyuarakan aksinya menuntut keadilan dengan minta upah dinaikkan. Namun, pemerintah seakan tidak menggubris suara rakyat yang semakin terjepit. Rakyat pun terabaikan dan dibiarkan berjuang sendiri.
Padahal, sudah seharusnya negara mengurusi semua kebutuhan rakyat dengan baik. Tugas negara menyediakan kebutuhan sandang, pangan, dan papan pada rakyat seluruhnya. Namun, mungkinkah hal itu tercapai dalam kondisi sistem sekarang, yaitu sistem yang memisahkan agama dari kehidupan (Sekularisme) yang menjadi sumber segala keruwetan negri ini? Pertanyaan tersebut muncul karena semua permasalahan bermuara pada sebuah sistem yang diterapkan saat ini. Segala kebijakan ditetapkan berdasarkan pasar bebas. Negara hanya sebagai regulator saja.
Islam Punya Solusi
Tugas negara adalah mengurus dan mencukupi kebutuhan rakyat, termasuk dalam mengurus lahan pertanian, semua ada aturannya.
Islam tidak akan membiarkan tanah mati, sehingga ketika ada lahan yang tidak diolah atau dibiarkan begitu saja, maka negara membolehkan siapa saja untuk mengolahy sehingga menjadi lahan yang menghasilkan. Negara dalam sistem Islam pun akan menyediakan benih yang berkualitas bagus, mengurus pengairan yang bagus. Maka dengan begitu, hasil pertanian pun akan melimpah, sehingga kebutuhan bahan pangan akan terpenuhi.
Islam pun mengajarkan hidup hemat sehingga hasil pertanian yang melimpah bisa disimpan dalam waktu beberapa tahun, sampai waktunya panen kembali.
Pertanian adalah sektor yang penting dan sangat diperhatikan dalam Islam. Demikian pentingnya kegiatan pertanian, hingga bidang ini tidak boleh diabaikan karena merupakan sumber terpenting bagi kehidupan manusia, sehingga menjadi negara yang sejahtera dan mandiri pangan.
Bertani adalah salah satu cara bagi manusia untuk mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah, selain menerima manfaat atau pendapatan yang halal. Ini adalah salah satu bentuk kesempurnaan Islam dalam mengatur aspek kehidupan manusia dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai tuntunan atau pedoman dalam kehidupan.
Maka, sudah seharusnya manusia sebagai makhluk yang diciptakan Allah selalu tunduk dan menjadikan Al-Qur'an sebagai rujukan dalam kehidupan. Sudah saatnya kita mengambil Islam sebagai satu satunya sistem yang menjamin mensejahterakan seluruh alam , dalam bingkai KHILAFAH ISLAMIYYAH.
Wallahu a'lam.
Oleh: Dartem
Ibu Rumah Tangga