Tinta Media: Kecerdasan Buatan
Tampilkan postingan dengan label Kecerdasan Buatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kecerdasan Buatan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Maret 2023

Prof. Fahmi: Al-Khawarizmi, Ilmuwan Islam yang Berjasa pada Munculnya AI

Tinta Media - Pakar Riset Sistem Informasi Spasial Prof. Dr. -Ing. Fahmi Amhar mengungkapkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan jasa Al-Khawarizmi, ilmuwan Islam.

"AI adalah ilmu baru yang muncul di abad ke-20 dan versi terawalnya adalah perangkat lunak yang bisa diajak bermain catur. Ilmu ini dibangun atas kerja keras matematikawan dibantu psikologi bahkan filosof merumuskan tentang kecerdasan. Termasuk yang terawal berjasa untuk AI adalah ilmuwan Muslim lebih dari 1000 tahun sebelumnya,” tuturnya pada Media Umat di Rubrik Mercusuar edisi 330, (17 februari-2 maret 2023).

Ia memberi pemisalan dengan menyebut Al-Khawarizmi (780-850) yang merupakan matematikawan dan menulis kitab yang mengajarkan cara berhitung dengan angka desimal.

”Ketika langkah-langkah aritmetika ini kemudian sampai di Eropa,mereka menyebut ”algoritma” untuk menghormati penemunya Al-Khawarizmi,” jelasnya.

Ia mengutip perkataan Al-Kindi ketika ditanyai apa itu kecerdasaan. ”Ketika tubuh manusia mati, ruh dan kecerdasaan akan pergi menuju Sang Pencipta,” ungkapnya. 

Prof. Fahmi menyatakan bahwa AI merupakan pilar penting dalam revolusi industri 4.0.

“AI adalah salah satu pilar penting dalam revolusi industri 4.0,selain bigdata dan internet-of-thing (IoT),” ujarnya.

Pada masa lalu, lanjutnya, ketika AI masih mahal, penggunanya semisal BUMN digunakan untuk mengoptimalkan konsumsi energi di industri dan fasilitas publik. 

”Namun kini cukup banyak aplikasi AI yang dapat digunakan dikehidupan sehari-hari.” ujarnya.

Ia menjelaskan, chat GPT yang merupakan salah satu model bahasa yang dikembangkan oleh OpenAI menarik perhatian karena kemampuannya memproses teks dan menghasilkan respon yang sangat baik.

Ia berpendapat, kehadiran mesin AI akan merisaukan banyak orang, bahkan seniman dan ilmuwan dibuat gamang. 

”Namun, kita memiliki 4C (critical thinking, communication, creativity, collaboration) kita tidak perlu khawatir. Mereka bekerja berdasarkan algoritma dan data,” pungkasnya.[] Kays


Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab